Durian Kolesterol, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Lengkapnya
Berikut ini adalah penjelasan mitos dan fakta tentang durian kolesterol.

Durian merupakan salah satu buah tropis yang sangat populer di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Buah berduri ini dikenal memiliki rasa yang lezat dan aroma yang khas. Namun, banyak mitos beredar bahwa mengonsumsi durian dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Benarkah demikian? Mari kita telusuri fakta ilmiah seputar durian dan pengaruhnya terhadap kolesterol.
Pengertian Durian dan Kolesterol
Durian (Durio zibethinus) adalah buah tropis yang berasal dari Asia Tenggara. Buah ini memiliki kulit berduri dan daging buah yang lembut dengan rasa manis dan aroma yang kuat. Durian sering dijuluki sebagai “raja buah” karena rasanya yang lezat dan teksturnya yang unik.
Sementara itu, kolesterol adalah senyawa lemak yang diproduksi oleh tubuh dan juga diperoleh dari makanan. Kolesterol memiliki peran penting dalam pembentukan hormon dan sel, namun kadar kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Ada dua jenis utama kolesterol:
- LDL (Low-Density Lipoprotein) atau kolesterol “jahat” yang dapat menumpuk di pembuluh darah
- HDL (High-Density Lipoprotein) atau kolesterol “baik” yang membantu membersihkan pembuluh darah dari timbunan kolesterol
Kadar kolesterol total yang normal dalam darah adalah di bawah 200 mg/dL. Kadar di atas 240 mg/dL dianggap tinggi dan berisiko bagi kesehatan.
Kandungan Gizi Durian
Untuk memahami hubungan antara durian dan kolesterol, penting untuk mengetahui kandungan gizi buah ini. Dalam 100 gram daging buah durian, terkandung nutrisi sebagai berikut:
- Kalori: 134 kkal
- Protein: 2,5 gram
- Lemak: 3 gram
- Karbohidrat: 28 gram
- Serat: 3,5 gram
- Vitamin C: 53 mg
- Kalium: 601 mg
- Magnesium: 30 mg
- Fosfor: 44 mg
- Zat besi: 1,3 mg
Yang perlu diperhatikan adalah kandungan lemak dalam durian. Meskipun mengandung lemak, sebagian besar lemak dalam durian adalah lemak tak jenuh tunggal yang sehat bagi jantung. Lemak jenis ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Selain itu, durian kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan antioksidan dalam durian juga dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Mitos Durian dan Kolesterol
Salah satu mitos yang paling umum tentang durian adalah bahwa buah ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Mitos ini mungkin berasal dari fakta bahwa durian memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lainnya.
Beberapa mitos lain yang sering beredar tentang durian dan kolesterol antara lain:
- Durian mengandung kolesterol tinggi
- Makan durian dapat langsung meningkatkan kadar kolesterol darah
- Penderita kolesterol tinggi harus menghindari durian sepenuhnya
- Durian lebih berbahaya bagi kesehatan jantung dibandingkan makanan berlemak lainnya
Namun, mitos-mitos ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Mari kita lihat fakta sebenarnya tentang hubungan antara durian dan kolesterol.
Fakta Ilmiah tentang Durian dan Kolesterol
Berdasarkan penelitian ilmiah, berikut adalah beberapa fakta penting tentang durian dan pengaruhnya terhadap kolesterol:
- Durian tidak mengandung kolesterol: Sebagai produk nabati, durian sama sekali tidak mengandung kolesterol. Kolesterol hanya ditemukan dalam produk hewani seperti daging, telur, dan susu.
- Lemak dalam durian adalah lemak sehat: Sebagian besar lemak dalam durian adalah lemak tak jenuh tunggal yang justru dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL.
- Durian kaya akan serat: Kandungan serat yang tinggi dalam durian dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dalam usus dan mencegahnya diserap oleh tubuh.
- Antioksidan dalam durian bermanfaat bagi jantung: Durian mengandung berbagai senyawa antioksidan yang dapat melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan membantu mencegah penyakit jantung.
- Konsumsi durian yang wajar tidak meningkatkan risiko penyakit jantung: Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi durian dalam jumlah yang wajar tidak berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung atau stroke.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mitos tentang durian yang menyebabkan kolesterol tinggi adalah tidak benar. Justru, konsumsi durian yang bijak dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Manfaat Durian bagi Kesehatan
Selain tidak meningkatkan kolesterol, durian memiliki berbagai manfaat kesehatan lainnya:
- Sumber energi: Kandungan karbohidrat dan lemak dalam durian menjadikannya sumber energi yang baik.
- Kaya antioksidan: Durian mengandung berbagai senyawa antioksidan seperti flavonoid dan polifenol yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Mendukung kesehatan pencernaan: Kandungan serat dalam durian membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
- Menjaga kesehatan tulang: Durian mengandung mineral penting seperti kalsium, fosfor, dan magnesium yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Vitamin C dalam durian berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Mendukung kesehatan kulit: Antioksidan dan vitamin dalam durian dapat membantu menjaga kesehatan dan kecerahan kulit.
- Membantu mengontrol tekanan darah: Kandungan kalium yang tinggi dalam durian dapat membantu mengontrol tekanan darah.
- Potensial sebagai antidepresan alami: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa durian memiliki efek antidepresan yang mungkin terkait dengan kandungan triptofannya.
Meskipun memiliki banyak manfaat, penting untuk mengonsumsi durian secara bijak dan tidak berlebihan untuk mendapatkan manfaat optimal bagi kesehatan.
Efek Samping Konsumsi Durian Berlebihan
Meskipun durian memiliki banyak manfaat kesehatan, konsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping:
- Kenaikan berat badan: Durian mengandung kalori yang cukup tinggi. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.
- Peningkatan gula darah: Kandungan karbohidrat yang tinggi dalam durian dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes.
- Gangguan pencernaan: Meskipun mengandung serat, konsumsi durian dalam jumlah besar dapat menyebabkan kembung, mual, atau diare pada beberapa orang.
- Interaksi dengan obat-obatan: Durian dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, terutama obat-obatan yang mempengaruhi fungsi hati.
- Peningkatan risiko hiperkalemia: Kandungan kalium yang tinggi dalam durian dapat menyebabkan hiperkalemia (kadar kalium darah yang terlalu tinggi) pada penderita gangguan ginjal.
- Alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap durian, meskipun hal ini jarang terjadi.
- Bau mulut: Aroma khas durian dapat menyebabkan bau mulut yang bertahan cukup lama.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi durian secara bijak dan memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Tips Konsumsi Durian yang Aman
Untuk mendapatkan manfaat optimal dari durian tanpa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, berikut beberapa tips konsumsi durian yang aman:
- Batasi porsi: Konsumsi durian dalam jumlah yang wajar, sekitar 100-200 gram per hari atau 2-3 bulatan kecil.
- Perhatikan waktu makan: Hindari mengonsumsi durian terlalu dekat dengan waktu tidur untuk mencegah gangguan pencernaan.
- Jangan dikombinasikan dengan alkohol: Hindari mengonsumsi durian bersamaan dengan minuman beralkohol, karena dapat mengganggu metabolisme alkohol.
- Seimbangkan dengan makanan lain: Konsumsi durian sebagai bagian dari diet seimbang yang mencakup berbagai jenis buah dan sayuran.
- Perhatikan kondisi kesehatan: Bagi penderita diabetes atau gangguan ginjal, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi durian dalam jumlah besar.
- Pilih durian yang matang: Durian yang terlalu matang atau belum matang dapat menimbulkan masalah pencernaan.
- Cuci tangan setelah makan: Aroma durian yang kuat dapat bertahan lama di tangan, jadi pastikan untuk mencuci tangan dengan baik setelah makan.
- Perhatikan reaksi tubuh: Jika mengalami gejala tidak nyaman setelah makan durian, kurangi porsi atau hindari konsumsi selanjutnya.
Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat menikmati durian dengan aman dan mendapatkan manfaat kesehatannya tanpa khawatir akan efek samping yang berlebihan.