Head to Head Perang Bintang Andika Perkasa vs Ahmad Lutfi di Pilgub Jateng 2024
Perang Bintang di Pilkada Jateng 2024 akan temukan dua jenderal TNI dan Polri, Andika Perkasa vs Ahmad Luthfi.
Pertarungan Andika Perkasa vs Ahmad Luthfi selayaknya 'Perang Bintang' di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2024.
Keduanya berstatus sebagai perwira tinggi (pati) di TNI dan Polri serta memiliki karier mentereng selama bertugas di masing-masing instansi.
Kontestasi keduanya di Pilkada Jateng 2024 pun menarik untuk disimak, terlebih masing-masing pasangan akan mendapat dukungan penuh dari dua poros politik saat ini.
Lantas seperti apa head to head Andika Perkasa vs Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng 2024? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Partai Pengusung & Jumlah Suara di Jateng
Andika Perkasa-Hendrar Prihadi
Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi resmi diusung oleh PDI Perjuangan di Pilkada Jateng 2024 nanti.
Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah Handi Tri Ujiono mengatakan bahwa PDI Perjuangan bisa mengusung Andika-Hendrar berbekal 5,2 juta suara sah di Jawa Tengah pada Pemilu 2024 lalu.
Andika-Hendrar juga telah resmi mendaftarkan diri menjadi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah pada Selasa (27/8) lalu di kantor KPU Jawa Tengah.
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen
Pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen akan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus lewat sembilan partai pengusung yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, PPP, PAN, PKB, PSI, Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat.
Berdasarkan data KPU Provinsi Jawa Tengah, KIM Plus bisa mengusung Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen berbekal 13,7 juta suara sah di Pemilu 2024.
Keduanya telah mendaftar ke KPU Jawa Tengah pada Rabu (28/8) siang dan diantar langsung oleh Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Karier Mantan Pati TNI vs Pati Polri
Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa
Andika Perkasa merupakan seorang purnawirawan perwira tinggi (pati) TNI AD dengan pangkat terakhirnya adalah jenderal bintang empat.
Kariernya di TNI AD terbilang mentereng sebagai pati TNI AD. Alumni Akmil 1987 itu pun berstatus sebagai mantan Panglima TNI pada periode 2021-2022.
Andika Perkasa juga merupakan seorang perwira baret merah Kopassus. Kariernya memuncak saat memegang jabatan sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada 2014.
Sebelum menjadi Panglima TNI, beberapa jabatan strategis di lingkungan TNI AD juga sempat ia pegang di antaranya Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) (2018), Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (2018), Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2018).
Komjen Pol Ahmad Luthfi
Komjen Pol Ahmad Luthfi merupakan seorang perwira tinggi (pati) Polri yang saat ini masih menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan.
Berbeda dari perwira tinggi Polri lain, Ahmad Luthfi menjadi salah satu dari jenderal bintang tiga yang berasal dari non Akpol.
Tercatat ia merupakan lulusan dari Sepa Milsuk Polri tahun 1989 dengan pengalaman di bidang Intelijen Keamanan.
Ahmad Luthfi juga cukup berpengalaman memegang wilayah Jawa Tengah. Pada periodei 2020-2024 kemarin, Ahmad Luthfi menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah.
Beberapa jabatan strategis lain yang pernah diembannya adalah Kapolres Batang (2008), Wadir Intelkam Polda Jateng (2010), Wakapolresta Surakarta (2011), Kapolresta Surakarta (2015), Analis Kebijakan Madya bidang Sosbud Baintelkam Polri (2017), dan Wakapolda Jawa Tengah (2018).
Pilih Cawagub Politikus Jateng
Hendrar Prihadi
Andika Perkasa akan dipasangkan dengan mantan Wali Kota Semarang periode 2016–2021 dan 2021–2022, Hendrar Prihadi di Pilkada Jateng 2024.
Politikus PDI Perjuangan itu cukup lama berkarier di bidang politik terutama wilayah Jawa Tengah.
Tercatat ia pernah menjadi bagian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah (DPRD Jateng) periode 2009-2014 untuk daerah pemilihan Jawa Tengah II (Kabupaten Demak, Kudus, dan Jepara).
Pada 2010, Hendrar dipasangkan dengan Soemarmo Hadi Saputro sebagai Wakil Wali Kota Semarang. Hendrar pun terpilih setelah menjadi anggota dewasn selama 3 bulan.
Pada 2013, Hendrar dilantik menjadi Wali Kota Semarang menggantikan Soemarmo HS yang dinonaktifkan karena terlibat kasus korupsi.
Hendrar juga sempat ditunjuk menjadi pelaksana tugas (plt) Wali Kota Semarang pada 26 Juni 2012.
Taj Yasin Maimoen
Ahmad Luthfi akan dipasangkan dengan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah era Ganjar Pranowo, Taj Yasin Maimoen alias Gus Yasin.
Sama halnya Hendrar Prihadi, Gus Yasin juga memiliki sejumlah pengalaman sebagai politikus di wilayah Jawa Tengah.
Gus Yasin pernah menjadi Anggota DPRD Jawa Tengah dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah II pada periode 2013-2018.
Gus Yasin duduk di Komisi E yang membidangi pengawasan dalam bidang Kesra meliputi sosial, pendidikan, kesehatan, olahraga dan pemuda, pemberdayaan masyarakat dan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana, perpustakaan dan arsip daerah, RSUD dan RSKD, mental dan spiritual.
Pada Pilgub Jateng 2018, ia ditunjuk untuk mendampingi petahan Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Demokrat, NasDem, Golkar, Hanura, Perindo dan PSI.
Selain sebagai politikus, Gus Yasin dikenal sebagai seorang tokoh agama sekaligus anak dari ulama terkenal dari Rembang, Jawa Tengah, Maimun Zubair (1928–2019).
Sosoknya dianggap sebagai representasi kalangan religius terutama Nahdlatul Ulama. Ia pun merupakan salah satu ketua GP Ansor Jawa Tengah.