Ini Progress Pembangunan Istana Negara di IKN, Tahun Depan Siap Gelar HUT RI?

Merdeka.com - Proses pembangunan Istana Negara dan kantor Presiden di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih terus berjalan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan, jika progres pembangunan sudah mencapai 12 persen.

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis H Sumadilaga bahkan optimis pembangunan akan selesai tahun depan sesuai dengan rencana.

Sebab, Presiden Joko Widodo sebelumnya sempat menargetkan jika upacara peringatan HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang bisa dilakukan di IKN. Simak ulasan selengkapnya:

Progres Pembangunan Istana Negara di IKN

Kementerian PUPR menyebut, jika progres pembangunan istana negara dan kantor kepresidenan di IKN sudah mencapai 12 persen pada pertengahan bulan Mei 2023 ini. Perkembangan pembangunan itu disebut sesuai dengan rencana.

"Progresnya sejauh ini baik ya, sekitar 12 persen lebih," kata Danis seperti dikuitp dari laman indonesia.go.id (25/5).

Youtube WPS Channel ©2023 Merdeka.com

Presiden Jokowi Targetkan Upacara HUT RI ke-79 di IKN

Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menargetkan jika upacara peringatan HUT RI ke-79 bisa dilakukan di Istana Negara baru di IKN pada 17 Agustus 2024 mendatang. "Karena memang kita ada target 17 Agustus 2024 ada upacara bendera di IKN," ujar Presiden Jokowi saat mengunjungi kawasan kompleks perumahan menteri kawasan IKN, Sepaku, pada Kamis (23/2/2023) dikutip dari indonesia.go.id. Jika berjalan lancar, maka pembangunan istana negara sekaligus kantor kepresidenan di IKN bisa rampung sesuai target pada tahun depan. Sehingga, upacara peringatan detik-detik proklamasi di HUT RI ke-79  bisa dilaksanakan di Ibu Kota baru.

Youtube WPS Channel ©2023 Merdeka.com

Proyek Pembangunan Istana Negara di IKN

Pembangunan istana dan kantor presiden telah dimulai dengan nilai kontrak sebesar Rp1,56 triliun. Untuk konstruksinya sendiri dilaksanakan oleh PT PP (Persero) Tbk-PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, KSO.Peluang investasi di IKN sendiri terbagi dalam tiga sektor. Pertama, kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) berupa infrastruktur dasar, pengembangan energi, dan transportasi.  Kedua, infrastruktur regional yang meliputi transportasi, seperti akses jalan tol, kereta ekspres bandara, pengembangan pelabuhan Kariangau dan Semayang, serta bandara Sepinggan.

Youtube WPS Channel ©2023 Merdeka.com

Ketiga, sektor industri dan klaster ekonomi yang meliputi kota cerdas dan digital hub, pendidikan abad ke-21, industri pertanian berkelanjutan, farmasi terintegrasi, ekowisata dan wisata kebugaran inklusif, industri kimia maju, industri terbarukan masa depan, serta energi rendah karbon. Adapun total anggaran pembangunan IKN Nusantara disebut mencapai Rp466 triliun hingga Rp488 triliun.  Sekitar 20 persennya atau Rp88 triliun sampai Rp92,34 triliun digelontorkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).