Jendela Pesawat Alaska Airlines Copot di Udara & Nyaris Memakan Korban, Begini Kronologinya
Maskapai asal Amerika Serikat Alaska Airlines tengah disorot usai insiden jendela pesawat lepas di udara. Ternyata ini kronologinya.
Maskapai asal Amerika Serikat Alaska Airlines tengah disorot usai insiden jendela pesawat lepas di udara.
Jendela Pesawat Alaska Airlines Copot di Udara & Nyaris Memakan Korban, Begini Kronologinya
Pesawat Alaska Airlines membuat gempar dunia penerbangan internasional usai peristiwa jendela lepas saat mengudara.
Peristiwa itu dialami oleh pesawat Boeing 737 Max 9 rute Portland, Oregon menuju Ontario, California dan terjadi pada Jumat (5/1) malam waktu setempat.
Video saat jendela pesawat terlepas beredar luas di media sosial. Terlihat para penumpang sempat panik dan khawatir akan tersedot keluar.
Kronologi Jendela Pesawat Lepas di Udara
Melansir dari BBC, Senin (8/1) pesawat membawa 180 penumpang beserta kru kabin.
Pesawat tersebut lepas landas pukul 17.07 waktu setempat dan tak terdapat masalah apapun.
Namun peristiwa ngeri terjadi 20 menit kemudian saat pesawat berada di langit.
Seorang penumpang bernama Evan Smith mengatakan bahwa kala itu ia mendengar suara ledakan di bagian kiri pesawat.
"Ada ledakan yang sangat keras di bagian kiri belakang pesawat, setelah itu ada suara 'woosh' dan semua masker udara turun dari kabin," kata Evan Smith.
Dari informasi yang diperoleh, saat itu pesawat tengah berada di ketinggian 16.000 kaki (4.876 m)
Masker oksigen juga diketahui telah turun untuk pertolongan pertama pada penumpang pesawat.
Nyaris Memakan Korban
Evan Smith juga menjadi saksi saat seorang anak nyaris menjadi korban lantaran tersedot keluar pesawat.
Bahkan baju sang anak sempat terlepas keluar. Namun sang ibu berhasil menyelamatkannya sehingga tak ikut terbawa.
"Ibunya memeganginya untuk memastikan dia tidak ikut terbawa," tambahnya.
Meski tampak mencekam, para penumpang tetap tenang dan berusaha tetap berada di kursi sampai pesawat berhenti untuk melakukan pendaratan darurat.
Dalam video yang beredar, pilot terdengar berbicara dengan pengatur lalu lintas udara untuk pendaratan darurat akibat peristiwa tersebut.
"Kami dalam keadaan darurat. Kami mengalami masalah tekanan udara sehingga kami harus kembali," ucap sang pilot.
Pesawat itu akhirnya mendarat kembali ke Portland. Seluruh penumpang dan kru kabin selamat tanpa masalah berarti.
Namun seorang anak yang nyaris tersedot mengalami sedikit luka akibat dekompresi tiba-tiba.
Investigasi Dewan Keamanan Transportasi Nasional AS
Peristiwa tersebut mendapat perhatian khusus dari regulator keselamatan udara AS dan Dewan Keamanan Transportasi Nasional(NTSB).
Imbas kejadian itu, Regulator keselamatan udara AS telah melarang terbang beberapa versi pesawat jet Boeing 737 MAX 9 sambil menunggu inspeksi.Badan Penerbangan Federal (FAA) mengharuskan inspeksi segera terhadap pesawat Boeing 737 MAX 9 tertentu sebelum mereka dapat kembali terbang.
Lembaga itu menyebutkan bahwa sekitar 171 pesawat di seluruh dunia akan terdampak, dengan setiap pemeriksaan memakan waktu 4--8 jam.
Alaska Airlines melarang terbang ke-65 pesawat Boeing 737 MAX 9 miliknya pada Jumat (5/1) lalu usai penerbangan yang membawa 171 penumpang dan enam awak terpaksa mendarat darurat.
Pihak Alaska Airlines juga memutuskan untuk menghentikan sementara armadanya.
"Menyusul kejadian malam ini pada Penerbangan 1282, kami memutuskan untuk mengambil langkah pencegahan dengan menghentikan sementara armada 65 pesawat Boeing 737-9 kami," kata CEO Alaska Airlines Ben Minicucci pada Jumat, pekan lalu.
"Setiap pesawat akan dikembalikan ke layanan hanya setelah selesainya pemeliharaan penuh dan inspeksi keselamatan," katanya.