Jerit Tangis Nenek Palestina Dipukul & Ditendang Tentara Israel saat Sholat Tarawih di Masjid Al-Aqsa
Curhatan wanita Palestina ngaku dipukuli tentara Israel saat sedang melaksanakan sholat tarawih.

Seorang wanita paruh baya di Palestina mengungkap dirinya menjadi korban kekerasan oleh tentara Israel saat sedang melaksanakan sholat tarawih di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Lama Yerusalem, Palestina.
Melansir dari akun Tiktok @blackant_14, membagikan video pernyataan seorang nenek yang mengaku disiksa oleh tentara Israel ketika sedang sholat. Sambil menahan tangis, nenek tersebut menceritakan bagaimana dia dipukuli dan dianiaya.
"Hari ini, Minggu, saya sedang melaksanakan sholat tarawih di luar di bawah pohon zaitun di Jalan Al-Aqsa. Dan para tentara Israel menyerang saya. Mereka memukuli saya dan kini tubuh saya hancur. Mereka memukuli saya setelah saya melaksanakan empat rakaat sholat," ungkapnya dalam video.

Meski sudah tua dan tidak berdaya, para tentara Israel tampaknya tetap tak pandang bulu. Wanita paruh baya itu menyebut pasukan zionis memukuli bagian punggung, kaki, hingga kepalanya ketika sedang khusyuk beribadah.
"Mereka memukuli punggung, kepala, dan kaki saya dengan menendang serta memukul saya dengan tangan mereka. Pendudukan yang zalim, pendudukan yang menindas dan zalim. Saya sedang berdoa, saya sedang berdoa mereka memukuli saya. Penjajah Israel memukuli saya saat saya sedang berdoa (sholat)," ungkapnya.

Tampaknya, penyerangan terhadap jamaah sholat tarawih di Masjid Al-Aqsa ini bukanlah pertama kalinya terjadi. Pada tahun 2024 lalu, pasukan Israel juga sempat memukuli dan mencegah jemaah Muslim yang memasuki kompleks masjid pada malam pertama bulan suci Ramadan.
Menurut media lokal, tentara Israel pada saat itu bahkan sengaja mendirikan beberapa pos pemeriksaan di sekitar Kota Tua di Yerusalem Timur yang diduduki, memblokir jalan dan menghalangi orang mencapai lokasi.
Israel selama bertahun-tahun secara konsisten terus mencaplok wilayah pendudukan Palestina. Pada 2024, Israel secara ilegal merampas 23,7 km persegi tanah Palestina di Tepi Barat yang diduduki, di tengah-tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Pada 14 Mei 1948, para tentara zionis juga pernah mengusir sekitar 750.000 warga Palestina dan merebut 78 persen wilayah tersebut. Sisanya, 22 persen, dibagi-bagi ke Tepi Barat dan Jalur Gaza. Peristiwa ini disebut dengan Nakba.
Selama beberapa tahun ke depan, Israel terus mengambil wilayah-wilayah di Palestina. Pada 7 Oktober 2023, invasi besar-besaran kembali dilakukan. Israel melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza yang membuat wilayah tersebut kini hancur lebur.
Diketahui, jumlah korban tewas di Palestina akibat genosida Israel telah menyentuh angka lebih dari 48 ribu orang. Sebagian besar korban meninggal dunia ialah perempuan dan anak-anak.