Kapolres Bogor Ungkap Peredaran Narkoba 1,1 Ton, Dedi Mulyadi Sampai Melongo
Kapolres Bogor ungkap peredaran narkoba seberat 1,1 ton di Bogor.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menemui Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro yang berhasil mengungkap peredaran narkoba seberat 1,1 ton. Dedi mengapresiasi kinerja Kapolres Bogor atas terbongkarnya peredaran barang haram itu.
Pertemuan tersebut diunggah dalam akun YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL. Di sana Dedi mendengar langsung penjelasan Kapolres tentang jenis narkoba yang disita dan bahayanya untuk masyarakat.
Dedi menganggap bahwa pengungkapan narkoba seberat 1,1 ton itu secara tidak langsung telah menyelamatkan harapan warga negara dan bangsa yang berpotensi terpapar zat adiktif terlarang. Simak ulasannya sebagai berikut.
Dedi Temui Kapolres Bogor

Video yang diunggah pada Minggu (9/2) kemarin memperlihatkan Dedi Mulyadi mendengar langsung penjelasan dari Kapolres Bogor tentang penangkapan narkoba seberat 1,1 ton. Dedi menganggap tindakan itu menyelamatan harapan bangsa.
“Ketemu dengan pak Kapolres Bogor nih. Sudah bikin sesuatu yang menyelamatkan keselamatan dan harapan warga bangsa, yaitu diungkapnya kasus penangkapan narkoba 1 ton,” kata Dedi.
Menurut keterangan AKBP Rio Wahyu Anggoro, narkoba yang mereka amankan adalah berjenis tembakau sintetis dan memiiki kandungan kimia yang lebih berbahaya daripada ganja.
“Sebenarnya totalnya 1,1 ton pak bruto. Bersama dengan packingnya. Jenisnya tembakau sintetis. Lebih berbahaya dari ganja yang ditanam karena ada campuran kimia dan kemudian harganya lebih murah, lebih terjangkau daripada ganja,” ungkap Kapolres Bogor.
Selain karena zat dan kandungannya, narkoba jenis tembakau sintetis itu berpotensi berbahaya karena dijual dengan harga yang murah. Yaitu sekitar Rp350 ribu per gram. Sehingga mudah diakses oleh kalangan masyarakat bawah.
“Jadi harganya per gram Rp350 ribu per gram. Jauh dari harga ganja, jauh dari harga sabu dan lain-lain,” lanjutnya.
Penindakan Pengungkapan Kasus Narkoba

Lebih lanjut, Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro menjelaskan bahwa pengungkapan kasus narkoba itu diolah dengan prekursor yang didatangkan secara ilegal dari China.
"Jadi tembakaunya itu dari Banjar Negara terus prekursor nya itu untuk membuat itu ada dari China. Prekursor itu bahan kimia yang diciptakan untuk sebagai pemantik tembakau tersebut," kata Rio.
Kapolres Bogor juga menjelaskan jika pihaknya akan menindak dengan tegas pengedaran narkotika atau tindakan lainnya yang melanggar hukum. Karena hal itu sesuai dengan Asta Cita Presiden RI dan arahan langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Kami pada prinsipnya akan bekerja secara maksimal sesuai dengan Asta Cita bapak Presiden dan perintah langsung bapak Kapolri kepada kami untuk bekerja tulus dan ikhlas membantu masyarakat. Kami hanya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Bogor," tegas Rio.