Kata Sambung Adalah: Pengertian, Jenis dan Contoh Lengkap
Ketahui pengertian kata sambung adalah beserta jenis dan contohnya.
Kata sambung atau konjungsi merupakan salah satu elemen penting dalam bahasa Indonesia.
Kata sambung berfungsi untuk menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat sehingga membentuk kalimat yang padu dan mudah dipahami.
-
Bagaimana jenis-jenis kata ulang? Bentuk kata ulang dalam bahasa Indonesia memiliki beragam jenis dan makna. Mulai dari kata ulang utuh, sebagian, berimbuhan, berubah bunyi, hingga kata ulang semu.
-
Apa definisi konjungsi penjelas? Konjungsi penjelas, terutama kata 'bahwa', memainkan peran penting dalam menghubungkan ide dan memberikan klarifikasi dalam berbagai konteks keilmuan dan kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana contoh kalimat membantu memahami kata benda? Contoh-contoh kalimat kata benda akan menunjukkan bagaimana kata benda umum digunakan dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Mulai dari benda-benda di sekitar kita hingga konsep-konsep abstrak.
-
Dimana posisi kata berimbuhan dalam sebuah kata? Awalan adalah imbuhan yang ditempatkan di bagian depan kata dasar, sementara akhiran ditempatkan di bagian belakangnya.
-
Apa itu kata imbuhan? Menurut artinya, kata imbuhan atau afiks adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar, baik di awal, di akhir, di tengah, atau gabungan di antara ketiganya untuk membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata yang pertama.
-
Mengapa kata sifat dapat dibentuk menjadi kata ulang berimbuhan? Kata-kata yang dapat diikuti dengan kata keterangan sekali serta dapat dibentuk menjadi kata ulang berimbuhan gabung se-nya disebut kata sifat, contoh: indah (indah sekali, seindah-indahnya).
Kata sambung membantu membentuk kalimat yang efektif dan koheren. Dengan memahami berbagai jenis kata sambung dan fungsinya, kita dapat menggunakannya dengan tepat dalam berbagai konteks, baik dalam penulisan formal maupun percakapan sehari-hari.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai kata sambung, jenis-jenisnya, serta contoh penggunaannya.
Pengertian dan Jenis Kata Sambung
Kata sambung adalah kata tugas yang berfungsi menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa.
Kata sambung membantu membentuk kalimat yang efektif dan koheren dengan menunjukkan hubungan logis antar bagian kalimat.
Jenis-Jenis Kata Sambung
Berdasarkan fungsinya, kata sambung dapat dibagi menjadi beberapa jenis utama:
1. Kata Sambung Koordinatif
- Kata sambung koordinatif menghubungkan dua unsur atau lebih yang memiliki status sintaksis yang sama. Contohnya:
- dan
- atau
- tetapi
- serta
- melainkan
- sedangkan
2. Kata Sambung Subordinatif
Kata sambung subordinatif menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak memiliki status sintaksis yang sama. Contohnya:
- karena
- sebab
- jika
- agar
- supaya
- meskipun
- setelah
- sebelum
3. Kata Sambung Korelatif
Kata sambung korelatif adalah kata sambung yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki hubungan saling melengkapi. Contohnya:
- baik…maupun…
- tidak hanya…tetapi juga…
- bukan hanya…melainkan juga…
- entah…entah…
4. Kata Sambung Antarkalimat
Kata sambung antarkalimat menghubungkan dua kalimat atau paragraf. Contohnya:
- oleh karena itu
- dengan demikian
- meskipun demikian
- selain itu
- sementara itu
Contoh Penggunaan Kata Sambung
Berikut adalah contoh penggunaan berbagai jenis kata sambung dalam kalimat:
1. Kata Sambung Koordinatif
- Ibu memasak nasi dan ayah membaca koran.
- Kamu mau pergi sekarang atau nanti sore?
- Dia pandai tetapi sombong.
- Kami membeli buah serta sayuran di pasar.
- Bukan dia yang salah melainkan temannya.
- Adik suka es krim sedangkan kakak lebih suka puding.
2. Kata Sambung Subordinatif
- Dia tidak masuk sekolah karena sakit.
- Banjir terjadi sebab hujan turun sangat deras.
- Jika kamu rajin belajar, nilaimu pasti bagus.
- Kami berlatih keras agar bisa memenangkan pertandingan.
- Dia belajar giat supaya lulus ujian.
- Meskipun lelah, dia tetap bekerja.
- Setelah makan, jangan lupa sikat gigi.
- Sebelum tidur, matikan semua lampu.
3. Kata Sambung Korelatif
- Baik anak-anak maupun orang dewasa menyukai es krim.
- Dia tidak hanya pintar tetapi juga rajin.
- Bukan hanya siswa melainkan juga guru harus mematuhi peraturan sekolah.
- Entah hujan entah panas, acara tetap akan dilaksanakan.
4. Kata Sambung Antarkalimat
- Dia tidak belajar untuk ujian. Oleh karena itu, nilainya jelek.
- Harga bahan bakar naik. Dengan demikian, biaya transportasi juga akan meningkat.
- Cuaca sangat buruk. Meskipun demikian, pertandingan tetap dilaksanakan.
- Kami sudah mengunjungi museum. Selain itu, kami juga pergi ke kebun binatang.
- Tim A sedang bertanding. Sementara itu, Tim B bersiap-siap di ruang ganti.
Fungsi Kata Sambung
Kata sambung memiliki beberapa fungsi penting dalam kalimat, di antaranya:
1. Menyatakan Hubungan Sebab-Akibat
- Dia tidak masuk sekolah karena sakit.
- Hujan turun deras sehingga jalanan menjadi banjir.
2. Menyatakan Hubungan Pertentangan
- Dia rajin belajar tetapi nilainya masih kurang memuaskan.
- Meskipun lelah, dia tetap bekerja keras.
3. Menyatakan Hubungan Pemilihan
- Kamu mau makan nasi atau mie?
- Baik anak-anak maupun orang dewasa menyukai es krim.
4. Menyatakan Hubungan Waktu
- Setelah makan, jangan lupa cuci tangan.
- Ketika hujan turun, kami sedang berada di dalam rumah.
5. Menyatakan Hubungan Tujuan
- Dia belajar giat agar lulus ujian.
- Kami berlatih keras supaya bisa memenangkan pertandingan.
Kata Sambung dalam Berbagai Penggunaan
Kata Sambung dalam Penulisan Formal
Dalam penulisan formal seperti makalah akademik atau laporan bisnis, penggunaan kata sambung yang tepat sangat penting. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Gunakan kata sambung formal seperti “oleh karena itu” daripada “makanya”.
- Hindari penggunaan kata sambung yang terlalu informal atau kolokial.
- Pastikan hubungan logis antar kalimat dan paragraf jelas dengan menggunakan kata sambung yang tepat.
- Gunakan kata sambung untuk membangun argumen yang koheren dan terstruktur.
Kata Sambung Sehari-hari
Dalam percakapan informal, penggunaan kata sambung cenderung lebih fleksibel. Beberapa perbedaan dengan penulisan formal:
- Kata sambung informal seperti “soalnya” atau “gara-gara” lebih sering digunakan.
- Penggunaan kata sambung di awal kalimat lebih umum dalam percakapan.
- Kalimat-kalimat pendek dengan sedikit kata sambung lebih sering digunakan.
- Intonasi dan jeda dalam berbicara dapat menggantikan fungsi beberapa kata sambung.
Kata Sambung dalam Berbagai Jenis Teks
Penggunaan kata sambung dapat bervariasi tergantung jenis teks:
1. Teks Narasi
- Menggunakan kata sambung waktu seperti “kemudian”, “setelah itu”, “akhirnya”.
- Contoh: Dia bangun pagi-pagi. Kemudian, dia mandi dan sarapan. Setelah itu, dia berangkat ke sekolah.
2. Teks Deskripsi
- Menggunakan kata sambung perbandingan seperti “seperti”, “bagaikan”, “seolah-olah”.
- Contoh: Rambutnya hitam legam seperti arang. Kulitnya putih bagaikan salju.
3. Teks Argumentasi
- Menggunakan kata sambung sebab-akibat dan pertentangan seperti “karena”, “oleh karena itu”, “meskipun”, “akan tetapi”.
- Contoh: Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, kita harus menghindarinya. Meskipun demikian, masih banyak orang yang merokok.
4. Teks Eksposisi
- Menggunakan kata sambung urutan seperti “pertama”, “kedua”, “selanjutnya”, “terakhir”.
- Contoh: Pertama, cuci beras hingga bersih. Kedua, masukkan air secukupnya. Selanjutnya, masak nasi hingga matang. Terakhir, diamkan sebentar sebelum disajikan.
Kata Sambung dalam Bahasa Asing
Beberapa contoh kata sambung dalam bahasa Inggris:
- and (dan)
- but (tetapi)
- or (atau)
- because (karena)
- although (meskipun)
- therefore (oleh karena itu)
- however (bagaimanapun)
- moreover (selain itu)