Pengertian Kata Berimbuhan, Jenis, Fungsi, Beserta Contohnya dalam Bahasa Indonesia
Imbuhan sangat umum dalam bahasa dan digunakan untuk memperluas kemampuan penyampaian makna.
Imbuhan sangat umum dalam bahasa dan digunakan untuk memperluas kemampuan penyampaian makna.
Pengertian Kata Berimbuhan, Jenis, Fungsi, Beserta Contohnya dalam Bahasa Indonesia
Kata berimbuhan adalah kata yang mengandung awalan (prefix) atau akhiran (suffix) yang ditambahkan ke kata dasar (root word) untuk mengubah makna, bentuk, atau fungsi kata tersebut. Imbuhan dapat digunakan dalam bahasa untuk mengubah kata dasar menjadi bentuk jamak, bentuk waktu, atau untuk mengekspresikan nuansa makna tambahan.
Sebuah kata bisa dibentuk dan terdiri dari beberapa komponen yang berbeda yaitu kata dasar yang umumnya bisa berdiri sendiri dan telah memiliki makna yang disebut morfem bebas. Sedangkan kata yang tidak dapat berdiri sendiri serta tak memiliki makna disebut dengan morfem terikat.
Proses pengimbuhan dapat dilakukan pada awal kata, akhir kata, dan lain sebagainya. Kata berimbuhan akan memudahkan manusia untuk bisa mengungkapkan ide dan pikirannya dengan lebih jelas daripada hanya menggunakan kata dasar.
Berikut merdeka.com selengkapnya merangkum pengertian kata berimbuhan, jenis, beserta contohnya yang penting dipelajari.
-
Mengapa kata sifat dapat dibentuk menjadi kata ulang berimbuhan? Kata-kata yang dapat diikuti dengan kata keterangan sekali serta dapat dibentuk menjadi kata ulang berimbuhan gabung se-nya disebut kata sifat, contoh: indah (indah sekali, seindah-indahnya).
-
Bagaimana kata benda bisa diperluas? Kata benda dapat diperluas dengan kata penghubung 'yang' dan diikuti dengan kata sifat.
-
Apa fungsi kata kerja bahasa Inggris? Kata kerja sendiri dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan istilah verb. Sementara itu, kata kerja bahasa Inggris ini memiliki fungsi untuk menyatakan perilaku, pengalaman, posisi, hingga pekerjaan dari suatu subjek dalam kalimat.
-
Apa definisi kata sinonim dalam Bahasa Indonesia? Sementara itu, kata sinonim adalah persamaan kata yang memiiki arti serupa atau hampir sama.
-
Apa itu kata baku dalam bahasa Indonesia? Kata baku merupakan kata yang penggunaannya sudah sesuai dengan kaidah serta pedoman bahasa Indonesia itu sendiri.
-
Di mana kita bisa menemukan variasi bentuk kata? Melalui studi morfologi, kita juga dapat memahami variasi bentuk kata dalam bahasa, seperti perubahan bentuk kata kerja menjadi bentuk lampau.
Pengertian Kata Berimbuhan
Pengertian kata berimbuhan penting untuk diketahui. Pengertian kata berimbuhan adalah kata yang ditambahkan pada kata dasar. Menurut Kosasih (2013), pengertian kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami pengimbuhan (afiksasi).
Imbuhan adalah elemen linguistik yang digunakan untuk mengubah kata dasar (root word) dengan menambahkan awalan (prefix) atau akhiran (suffix). Imbuhan memberikan nuansa makna tambahan, mengubah bentuk, atau mengindikasikan relasi gramatikal tertentu dalam sebuah kata.
1. Imbuan awalan (prefix) dalam pembentukan kata
Imbuhan awal, yang juga dikenal sebagai prefix dalam linguistik, adalah bentuk imbuhan yang ditempatkan di bagian depan kata dasar untuk-
mengubah makna, bentuk, atau kelas kata dari kata tersebut. Awalan atau prefix sering digunakan dalam berbagai bahasa untuk memberikan nuansa makna tambahan atau informasi tambahan pada kata dasar, dan ini merupakan bagian penting dalam morfologi bahasa.
2. Imbuhan akhiran (suffix) dalam pembentukan kata
Imbuhan akhiran, yang juga dikenal sebagai suffix dalam linguistik, adalah bentuk imbuhan yang ditempatkan di bagian belakang kata dasar untuk mengubah makna, bentuk, atau kelas kata dari kata tersebut. Akhiran atau suffix sering digunakan dalam berbagai bahasa untuk memberikan nuansa makna tambahan, mengubah kata benda menjadi kata kerja, mengindikasikan bentuk jamak, dan banyak perubahan lainnya.
Dalam bahasa, imbuhan membantu pembentukan kata-kata baru dan memperluas fleksibilitas komunikasi. Ini adalah komponen penting dalam morfologi, yang adalah cabang linguistik yang mempelajari struktur kata.
Awalan adalah imbuhan yang ditempatkan di bagian depan kata dasar, sementara akhiran ditempatkan di bagian belakangnya. Contoh awalan dalam bahasa Indonesia termasuk "ber-", "me-", "pe-", sementara akhiran melibatkan huruf atau konsonan tambahan seperti "-kan," "-i," atau "-lah."
Imbuhan ini memengaruhi arti kata dan juga bisa memengaruhi kelas kata, seperti mengubah kata benda menjadi kata kerja atau sebaliknya. Misalnya, kata dasar "tulis" dengan tambahan awalan "men-" menjadi "menulis," yang berarti melakukan aktivitas menulis.
Imbuhan memberikan kekayaan dalam bahasa dengan memungkinkan pembentukan kata-kata baru dan memodifikasi makna kata dasar. Sebagai hasilnya, imbuhan adalah alat penting dalam membentuk kata-kata yang memenuhi kebutuhan komunikasi sehari-hari dalam bahasa.
Jenis Kata Berimbuhan
Setelah mengetahui pengertian kata berimbuhan, ketahui juga jenis kata berimbuhan. Ada beberapa jenis kata berimbuhan yang penting dipahami. Jenis kata berimbuhan sangatlah beragam.
Ada kata berimbuhan yang terletak dibagian awal dikenal dengan prefiks, bagian tengah atau sisipan dikenal dengan infiks, serta akhir disebut sufiks.
Masing-masing jenis kata berimbuhan tersebut memiliki ciri tersendiri. Adapun beberapa jenis kata berimbuhan dapat kalian simak melalui ulasan di bawah ini.
1. Kata berimbuhan prefiks: artinya kata berimbuhan yang ditambahkan pada awal kata dasar. Contoh kata berimbuhan prefiks di antaranya yakni, me-, pe-, ber-, per-, te-, ter-, ke-, se-.
2. Kata berimbuhan infiks: artinya kata berimbuhan yang ditambahkan pada bagian tengah atau sisipan kata dasar. Contoh kata berimbuhan infiks di antaranya -em, -el, -in, -er, -eh.
3. Kata berimbuhan sufiks: artinya kata berimbuhan yang ditambahkan pada akhir kata dasar. Contoh kata berimbuhan sufiks di antaranya -an, -kan, -nya, -I, -man/-wan/-wati, -kah.
4. Kata berimbuhan konfiks: artinya kata berimbuhan yang ditambahkan pada bagian awal dan akhir kata dasar. Secara singkatnya konfiks gabungan dari prefiks dan sufiks. Contoh kata berimbuhan konfiks di antaranya per-an, ber-an, di-I, peng-an, ke-an, memper-I, me-kan.
Fungsi Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan memiliki beberapa fungsi dalam bahasa, yang meliputi:
1. Memodifikasi makna: Salah satu fungsi utama kata berimbuhan adalah memodifikasi makna kata dasar. Imbuhan dapat menambahkan nuansa makna tambahan atau mengubah makna kata dasar secara signifikan. Contoh, dalam bahasa Indonesia, awalan "ber-" pada kata "lari" mengubahnya menjadi "berlari," yang berarti bergerak atau berlari dengan aktif.
2. Membentuk kata-kata baru: Kata berimbuhan memungkinkan pembentukan kata-kata baru dalam bahasa. Ini penting karena bahasa terus berkembang, dan dengan imbuhan, kita dapat membuat kata-kata untuk konsep baru atau teknologi modern yang belum memiliki kata tersendiri.
3. Mengindikasikan kelas kata: Imbuhan dapat mengubah kelas kata dari kata dasar. Sebagai contoh, dalam bahasa Inggris, akhiran "-ly" digunakan untuk mengubah kata sifat menjadi kata keterangan (adverb). Misalnya, "quick" (sifat) menjadi "quickly" (kata keterangan).
4. Menunjukkan bentuk jamak: Imbuhan dalam beberapa bahasa digunakan untuk mengindikasikan bentuk jamak dari kata benda. Contoh, dalam bahasa Inggris, penambahan akhiran "-s" pada kata "cat" menghasilkan "cats," yang merupakan bentuk jamak.
5. Membentuk kata kerja: Imbuhan dapat mengubah kata benda atau kata sifat menjadi kata kerja. Misalnya, dalam bahasa Inggris, kata sifat "happy" bisa diubah menjadi kata kerja "happify" dengan menambahkan akhiran "-ify."
6. Mengindikasikan waktu atau aspek: Dalam beberapa bahasa, imbuhan digunakan untuk mengindikasikan waktu atau aspek dalam kata kerja. Contoh, dalam bahasa Spanyol, imbuhan "-ar" dan "-er" pada kata kerja mengindikasikan waktu (present, preterite, etc.).
7. Memberikan informasi gramatikal: Imbuhan juga digunakan untuk memberikan informasi gramatikal seperti bentuk pasif, kepemilikan, atau intensitas. Contoh, dalam bahasa Jerman, akhiran "-en" pada kata benda dapat menunjukkan kasus genitif yang menunjukkan kepemilikan.
Pola Kata Berimbuhan
Pola Penggunaan Kata Berimbuhan Awalan meng- dan peng-:
1. Kata dasar yang berawalan fonem s diganti dengan meny- dan peny-. Contoh kata berimbuhan tersebut yakni Menyaring (meny- + saring).
2. Kata dasar yang berawalan fonem -k diganti dengan meng- atau peng-. Meski begitu ada beberapa pengecualian beberapa kata dasar terkait penggunaan kata berimbuhan ini. Contoh kata berimbuhan tersebut yakni Menguning (meng- + kuning).
3. Kata dasar yang berawalan fonem p untuk kata berimbuhan dapat meluluhkan kata dasarnya yakni bisa berganti dengan me-. Contoh kata berimbuhan tersebut yakni Memesona (me- + pesona).
4. Kata dasar yang berawalan fonem I, m, n, r, w, y maka kata berimbuhan menggunakan awalan me- dan -pe. Contoh kata berimbuhan tersebut yakni Melaut (me- + laut).
5. Kata dasar yang berawalan fonem c, d, j, t, z berganti menjadi men- dan pen-. Contoh kata berimbuhan tersebut yakni Mencari ( men- + cari).
6. Kata dasar yang berawalan fonem b, f, p, v berganti menjadi mem- dan pem-.
7. Kata dasar dengan fonem vokal a, i, u, e, o dan g,h,kberganti menjadi meng- dan peng-.
Contoh Kata Berimbuhan
Contoh Kata Berimbuhan Sufiks dalam Kalimat
1. Siwi adalah orang dermawan.
2. Evan mendapatkan pukulan keras di tangan.
3. Kinan bekerja sebagai seorang karyawati.
4. Getaran gempa bumi membuat Ujang terbangun dari tidur.
5. Romi memiliki wajah rupawan.
Contoh Kata Berimbuhan Prefiks dalam Kalimat
1. Hani menari bersama dengan rekan satu sanggar.
2. Seekor katak melompat dari pot bunga.
3. Robet menanam bunga anggrek di kebun.
4. Pohon mulai menghijau saat musim semi.
5. Gita mengetik laporan untuk tugas kuliah.
Contoh Kata Berimbuhan Infiks dalam Kalimat
1. Motor melaju dengan kencang.
2. Budi belajar meniup seruling.
3. Mendengar gemuruh ombak besar, Lidya merasa takut.
4. Dahulu Sasa sering mengunjungi taman ini bersama ayah.
5. Tangan dan jemarinya begitu lentik mengikuti alunan musik.
Contoh Kata Berimbuhan Konfiks dalam Kalimat
1. Rina menyukai pelajaran bahasa Indonesia.
2. Lala memilih pekerjaan ini demi keluarganya.
3. Penghasilan besar ataupun kecil harus disyukuri.
4. Saling memahami menjadi kunci hubungan yang harmonis.
5. Ayah menasihati adik karena tidak menurut.