Ketahui Penyebab Anak Tidur Gelisah dan Menangis Lengkap Beserta Gejalanya
Simak penyebab anak tidur gelisah dan menangis beserta gejalanya berikut ini.
Simak penyebab anak tidur gelisah dan menangis beserta gejalanya berikut ini.
Ketahui Penyebab Anak Tidur Gelisah dan Menangis Lengkap Beserta Gejalanya
Apakah anak anda sering gelisah dan menangis saat tidur? Barangkali hal tersebut sering diwajarkan bagi banyak orang tua. Ternyata hal tersebut bisa jadi masalah serius bila tidak dikenali penyebabnya.
Gelisah hingga mengamuk saat tidur bisa menjadi pertanda bahwa sang buah hati tengah mengalami sesuatu hingga membuatnya tak sengaja bersikap demikian.
Pada dasarnya hal ini bisa dijelaskan secara medis dan tidak selalu berkaitan dengan mitos yang berkembang di masyarakat.
Istilah medis bagi anak yang sering gelisah, mengamuk hingga menangis saat tidur dikenal dengan nama night terror.
Kondisi ini bisa saja terjadi pada anak-anak di usia tertentu yang berlangsung pada beberapa jam setelah terlelap.
-
Apa penyebab anak kaget saat tidur? Berikut adalah beberapa penyebab yang dapat dihindari oleh orangtua saat bayi sedang tidur:1. Suara kerasBayi, seperti orang dewasa, juga dapat terkejut oleh suara yang keras dan tiba-tiba. Selain volume, sifat mendadak dari suara tersebut dapat menyebabkan reaksi yang cukup kuat.
-
Apa yang membuat anak merasa tidak nyaman saat tidur? Bayi pun umumnya akan terbangun karena beberapa faktor. Seperti lapar, popok yang basah sehingga membuatnya tidak nyaman hingga lingkungan yang panas.
-
Kenapa anak kaget saat tidur? Penyebab Anak Kaget saat Tidur Kaget yang dialami bayi sering disebut sebagai 'refleks Moro,' yang merupakan hal normal dan diharapkan terjadi pada bayi yang baru lahir. Ini menunjukkan bahwa sistem saraf bayi berfungsi dengan baik.
-
Kenapa anak berkeringat saat tidur? Berkeringat adalah respons alami tubuh ketika bergerak aktif, seperti berjalan, berolahraga, atau melakukan kegiatan lainnya. Namun, ada kondisi yang mungkin membuat anak-anak berkeringat saat tidur.
-
Bagaimana cara mengatasi anak susah tidur? Anda bisa menentukan waktu tidur dan bangun yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan. Hal ini bisa membantu anak untuk membentuk ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur siklus tidur dan bangun.
-
Apa akibat kurang tidur bagi anak? Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memengaruhi memori, penilaian, dan suasana hati anak.
Bagi para orang tua, masalah ini harus segera ditangani dengan tepat. Jika tak kunjung ditangani, anak sering menangis dan mengamuk saat tidur dapat mengakibatkan masalah serius.
Tahap pertama adalah orang tua wajib mengenali penyebab dan gejala serta cara mengatasi anak sering gelisah dan menangis saat tidur.
Lantas, apa saja penyebab dan gejala hingga cara menghentikannya?
Dilansir dari berbagai sumber, Senin (1/4) berikut penyebab anak tidur gelisah dan menangis selengkapnya.
Penyebab Anak Sering Gelisah dan Menangis saat Tidur
Ada banyak faktor penyebab anak sering gelisah, menangis hingga mengamuk meski sedang tertidur. Ternyata ini penyebabnya:1. Munculnya Gangguan Kesehatan
Anak yang sering gelisah hingga menangis saat tidur bisa diakibatkan adanya masalah kesehatan pada anak. Hal tersebut terjadi lantaran tubuh akan mendeteksi bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja.
Bagi seorang anak, menangis dan menjerit merupakan alarm peringatan alami dari mereka untuk orangtua agar dapat segera melakukan pengecekan kesehatan si kecil ke fasilitas kesehatan terdekat.
2. Perubahan Lingkungan
Selain itu, penyebab anak sering menangis dan mengamuk saat tidur yakni perubahan lingkungan yang terjadi. Proses adaptasi si kecil terhadap hal tersebut memungkinkan mereka dapat memiliki rasa kurang nyaman untuk beristirahat di malam hari.
3. Takut Kegelapan
Seorang anak bisa saja merasa gelisah, cemas hingga akhirnya menangis tiba-tiba lantaran kondisi ruangan yang tidak nyaman. Salah satunya adalah gelap. Banyak anak yang sering menangis dan mengamuk saat tidur sebagai reaksi atas sikap si kecil yang takut akan kegelapan. Biasanya, anak yang mengalami rasa ketakutan akan melampiaskan dengan cara menangis hingga berteriak histeris.
4. Cemas Akibat Perpisahan
Anak yang mengalami perpisahan dengan orang-orang terdekat terlebih orangtua cenderung akan merasa kurang nyaman. Hasilnya, night error mungkin bisa saja terjadi.
Terlebih jika anak sedang merasa kelelahan hingga stres emosional, maka kemungkinan untuk terjadi night error akan semakin meningkat.
5. Merasa Tak Nyaman
Penyebab kelima anak sering menangis dan mengamuk saat tidur adalah rasa kurang nyaman terhadap sekelilingnya. Bisa jadi, hal tersebut terletak pada lingkungan kamar tidurnya yang tak membuat si kecil nyaman untuk beristirahat.
6. Tak Merasa Lelah
Terakhir, penyebab anak sering menangis dan mengamuk saat tidur yakni karena ia tak merasa lelah. Otak serta fisiknya yang sama sekali tak lelah justru memicu si kecil untuk terus beraktivitas dengan menangis hingga berteriak.
Gejala Anak Sering Menangis, Gelisah dan Mengamuk saat Tidur
Ada banyak gejala yang wajib dikenali oleh para orang tua bila sang anak mengalami masalah tersebut saat tidur.
Apabila si kecil mengalami gejala berikut ini, maka tak ada alasan bagi para orangtua untuk segera memberi penanganan yang cepat dan tepat.
Berikut gejala dari anak sering menangis dan mengamuk saat tidur yang perlu menjadi perhatian Anda.
1. Durasi Lebih dari 2 Jam
Tentu, gejala pertama ialah ditemukan sikap anak yang selalu menangis hingga menjerit di malam hari. Selain itu, gejala selanjutnya yang dapat diperhatikan yakni soal durasi si kecil mengalami night error.
Biasanya, anak akan segera mereda jika mereka mengalami sesuatu hal yang dapat dengan mudah ditangani.
Namun, jika durasi anak saat menangis hingga mengamuk lebih dari dua jam, maka dipastikan hal tersebut termasuk ke dalam gejala night error.
2. Mulai Melakukan Hal Anarkis
Gejala yang kedua yakni mengenai sikap yang dilakukannya selama mengalami night error.
Selain menangis, biasanya anak-anak yang mengalami night error tak sengaja akan melakukan berbagai hal anarkis.
Saat menjerit histeris, barang-barang di sekelilingnya mungkin saja dapat tertendang.
Selain itu, anak-anak juga mungkin saja dapat berjalan menjauh dari tempat tidurnya saat mengalami night error dengan teriakan.
3. Anak Tak Mengingat Kejadian Malam Hari
Selain itu, gejala yang lain yakni sang anak yang tak mengingat kejadian di malam hari saat dirinya mengalami night error.
Sebab, anak yang terbangun dari tidur malamnya dengan kondisi demikian, biasanya mereka hanya dapat mengingat gambaran mengerikan.
Bahkan, mereka akan lupa sama sekali terhadap apa yang terjadi di malam hari.
Cara Mengatasi Anak Sering Menangis, Gelisah dan Mengamuk saat Tidur
Jika anak mengalami gejala seperti di atas maka dapat dipastikan si kecil sedang mengalami night error. Orang tua harus siap menangani dengan beberapa cara berikut. Minimal anda bisa mengurangi gejala pada si kecil saat menjelang tidur di malam hari.
1. Beri jadwal tidur rutin yang dapat memungkinkan si kecil mudah terlelap dan tak mengalami gangguan.
2. Beri daftar tugas untuk satu hari agar pikirannya selalu teralihkan pada hal positif.
3. Menghindari layar ponsel atau televisi sebelum tidur.
4. Memastikan kebersihan di sekeliling tempat tidur.
5. Memastikan anak mendapat cukup aktivitas fisik selama seharian.