Kisah Pilu Nenek Tua Tinggal Sebatang Kara Cuma Bisa Makan Sisa Tiwul Singkong Jemur
Merdeka.com - Menghabiskan sisa hidup di masa tua dalam kondisi ekonomi berkecukupan adalah suatu hal yang menjadi damabaan banyak orang. Namun terkadang kenyataan tidak berjalan sesuai dengan kehendak kita.
Seperti seorang nenek yang sudah tua dan bahkan hidup sebatang kara ini di Gunung Kidul, Yogyakarta. Di usia senjanya ia hanya tinggal sendirian dan bahkan hanya menggantungkan dirinya pada tetangga di sekitarnya yang mau peduli.
Ia pun hanya bisa memakan sisa tiwul singkong jemuran. Usianya yang semakin tua pun menyebabkan tubuhnya begitu rentan terkena penyakit. Simak ulasan berikut ini.
-
Siapa yang merasakan kesepian? Klien yang mengeluhkan masalah yang pada awalnya tidak terkait dengan kesepian, seperti peningkatan konsumsi alkohol atau stres yang luar biasa, sering kali kemudian membuka diri dan mengungkapkan bahwa mereka telah merasa sangat kesepian tanpa menyadarinya.
-
Apa yang membuat Asni hidup sebatang kara? Di usianya yang tak lagi belia, dia terpaksa tinggal sebatang kara.
-
Siapa yang rentan alami kesepian kronis? Beberapa kelompok demografis lebih rentan terhadap kesepian kronis, termasuk orang tua, penyandang disabilitas, dan individu dari kelompok minoritas. Mereka mungkin menghadapi tantangan tambahan dalam menjalin hubungan sosial, seperti mobilitas terbatas atau diskriminasi. Selain itu, kondisi sosial seperti kemiskinan juga dapat membatasi akses individu terhadap kegiatan sosial dan dukungan komunitas.
-
Apa dampak kesepian pada lansia? Kesepian di usia tua dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet menemukan bahwa kesepian dapat meningkatkan risiko kematian hingga 26 persen.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
Tinggal Sebatang Kara
Mbah Kariyo, seorang nenek yang usianya sudah 91 tahun harus merasakan kisah pilu masa tuanya. Ia bahkan tinggal hanya sebatang kara dan hanya menggantungkan hidupnya pada tetangga sekitarnya yang mau peduli saja.
Instagram/@rumahyatim ©2021 Merdeka.com
Terlihat dalam unggahan akun Instagram @rumahyatim, tubuhnya pun sudah nampak sangat kurus dengan dibalut kulit yang sudah keriput. Hal itu menjadi bukti bahwa Mbah Kariyo sudah menginjak usianya yang sudah hampir seabad.
Jadikan Tongkat Kayu Sebagai Tumpuan Jalan
Usianya yang sudah hampir seabad, membuat Mbah Kariyo kesulitan dalam melakukan segala aktivitasnya termasuk berjalan. Jalannya pun sudah amat tertatih-tatih.
Instagram/@rumahyatim ©2021 Merdeka.com
Mbah Kariyo membutuhkan sebuah tongkat kayu yang kemudian dijadikan tumpuan untuk dirinya dapat berjalan. Begitu pilu ia juga memiliki penyakit rematik hingga bibir tremor saat berbicara.
Hanya Bisa Makan Sisa Tiwul Jemuran
Tiwul, makanan yang terbuat dari bahan singkong kini menjadi makanannya ketika lapar. Hanya sisa tiwul jemuranlah yang bisa Mbah Kariyo makan, karena ia sudah tak menjadikan nasi sebagai sumber energi lantaran menderita sakit maag parah. Sehingga apabila perut terisi nasi ia akan muntah-muntah.
Instagram/@rumahyatim ©2021 Merdeka.com
Mbah Kariyo akhirnya hanya mengonsumsi tiwul yang diberi oleh tetangga. Apabila tidak habis ia biasa menjemurnya untuk kemudian dapat dikonsumsi kembali dilain waktu.
Banjir Doa dan Rasa Haru dari Netizen
Kisah dari Mbah Kariyo ini sontak berhasil mencuri perhatian netizen. Banyak dari mereka yang mengungkapkan rasa haru dan memberikan doa untuk Simbah dalam unggahan akun Rumah Yatim tersebut.
Instagram/@rumahyatim ©2021 Merdeka.com
"Ya allah, semoga mbah kariyo selalu di berikan kesehatan oleh ALLAH aamiin," komentar @rachelangelysca.
"Ya Allah mbah sehat" trus ya mbah, kalo dekat aja rumah ku, tiap hari ku antar nasi sama lauk mbah," timpal @indahseviraaa.
"Saya pngen ngurus nenek ini n mrawat nya," lanjut @pelangi7102. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaTinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaWalau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca SelengkapnyaBerikut kisah nenek hampir 100 tahun pungut beras yang jatuh di penggilingan untuk makan.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaUntuk mengobati rasa lapar, setiap hari sang kakek makan nasi dengan dicampur air.
Baca SelengkapnyaBegitu miris, ia hanya bisa memakan menu nasi dan micin serta tinggal di gubuk tak layak
Baca SelengkapnyaTangisnya pecah saat Bupati Kediri datang ke rumahnya
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang nenek tanpa tanda pengenal datangi puskesmas minta disuntik mati.
Baca Selengkapnya