Kuburan Massal di RS Al-Shifa Gaza Palestina Kembali Ditemukan, Isinya 62 Mayat Anak & Wanita Korban Israel
Sebuah kuburan massal warga Gaza, Palestina, Kembali ditemukan di area Rumah Sakit Al-Shifa.
Sebuah kuburan massal warga Gaza, Palestina, Kembali ditemukan di area Rumah Sakit Al-Shifa.
Kuburan Massal di RS Al-Shifa Gaza Palestina Kembali Ditemukan, Isinya 62 Mayat Anak & Wanita Korban Israel
Bukti-bukti kebiadaban Israel terhadap warga Gaza, Palestina, terus terungkap. Sebuah kuburan massal warga Gaza, Palestina, Kembali ditemukan di area Rumah Sakit Al-Shifa.
Berdasarkan video yang diunggah Nooh AL-shaghnobi, fotografer Gaza, di akun Instagram miliknya @nooh.xp, sejumlah petugas medis Bulan Sabit Merah Palestina mengangkat jasad-jasad dari tanah yang sudah digali.
Mirisnya jasad-jasad tersebut ditemukan sudah dalam kondisi tak utuh dan membusuk. Jasad-jasad tersebut kemudian dimasukan ke dalam kantong mayat dan dimasukan ke ambulans.
Dalam keterangan unggahannya, Nooh AL-shaghnobi menyebut ada total 62 jasad yang ditemukan di kuburan massal itu. Menurutnya jasad-jasad tersebut merupakan jasad perempuan dan anak-anak yang kebanyakan adalah pasien dari RS Al-Shifa.
"Hari ini, setelah pencarian luas di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa, kami menemukan 62 mayat anak-anak, wanita yang telah rusak, dan banyak dari mereka adalah pasien di kuburan massal lainnya,"
tulisnya.
Menurutnya, ditemukannya kembali kuburan massal tersebut merupakan kejahatan dan Tindakan keji Israel terhadap warga Gaza, Palesina.
"Kita tidak akan melupakan adegan-adegan ini; mereka terukir dalam ingatan dan hati kita," tulisnya.
"Setiap hari kita menyaksikan adegan yang menyakitkan, dan kita mengatakan tidak ada yang lebih sulit dari ini, namun keesokan harinya, kita melihat sesuatu yang lebih sulit.
Itulah kehidupan yang kita jalani, tepat tujuh bulan yang lalu," tutupnya.
Seperti diketahui, kuburan massal di area RS Al-Shifa bukan kali ini saja ditemukan. Sebelumnya pada 15 April 2024 lalu, Kantor Media Pemerintah Gaza telah mengumumkan penemuan kuburan massal di dalam kompleks RS Al-Shifa.
Dilansir Anadolu, kuburan yang terletak di halaman rumah sakit itu diyakini berisi jenazah para warga Palestina yang dieksekusi mati selama operasi militer Israel di rumah sakit tersebut.
Sebuah rekaman video yang dirilis oleh kantor media pemerintah menunjukkan kuburan massal di halaman Rumah Sakit Al-Shifa, berisi 10 jenazah.
Jenazah-jenazah ini diperkirakan dikubur selama operasi militer Israel selama dua minggu pada akhir Maret lalu.
Dr. Mu'tasim Salah, anggota Komite Darurat Kesehatan di Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, membenarkan penemuan tersebut, dan menyatakan bahwa ada beberapa jenazah ditemukan terkubur di depan ruang tunggu rumah sakit.
Dia menambahkan bahwa sebagian jenazah dalam kondisi membusuk, sebagian terpotong-potong, dan sebagian lagi milik perempuan.
Sumber medis telah mengkonfirmasi kepada Anadolu bahwa jenazah tersebut adalah korban yang dieksekusi oleh tentara Israel dan dikuburkan secara tidak teratur di halaman rumah sakit.
Para staf kesehatan mengatakan 10 jenazah ditemukan berserakan di halaman rumah sakit pada Senin pagi.
Selain kuburan massal, puluhan jenazah lainnya ditemukan membusuk, dibakar, atau dimutilasi, dikuburkan baik secara kolektif maupun individual di berbagai bagian halaman Rumah Sakit Al-Shifa.
Tim khusus terus mencari jenazah di kuburan massal ini dan di area lain di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa.
Hamas mengutuk eksekusi mati yang dilakukan tentara Israel, dan mengatakan penemuan kuburan massal baru di Kompleks Medis Al-Shifa mengkonfirmasi sikap fasisme Zionis yang sedang berlangsung dan memperlihatkan bahwa masyarakat internasional selama ini telah bungkam terhadap kejahatan Israel.
Gerakan perjuangan Palestina ini mendesak lembaga-lembaga internasional untuk segera meminta pertanggungjawaban para pemimpin entitas jahat dari Israel ini.
Diketahui, Rumah Sakit Al-Shifa sebelumnya diserang dan diduduki oleh tantara Israel karena dituding menjadi markas Hamas. Namun klaim itu kemudian tak terbukti.
Militer zionis kemudian menarik diri dari RS tersebut pada 1 April 2024 dan meninggalkan kerusakan parah dan kehancuran pada seluruh fasilitas rumah sakit.Hingga bulan ke-8 serangan Israel ke Gaza, sekira 34 ribu lebih warga Gaza, Palestina, telah meninggal dunia. Dari jumlah itu, kebanyakan korban adalah Wanita dan anak-anak.
Diyakini jumlah sesungguhnya warga yang meninggal dunia jauh dari itu.
Bukannya berhenti, Israel justru kini menyerang Rafah. Padahal daerah itu merupakan tempat warga yang mengungsi. Tapi lagi-lagi dunia internasional pun tak bisa berbuat apa-apa atas kebringasan Israel tersebut.