Menakjubkan! Gajah Diklaim Punya Nama Panggilan untuk Berkomunikasi Satu Sama Lain, Begini Kata Peneliti
Bukan hanya manusia yang memanggil nama ke sesamanya, ternyata Gajah juga melakukan hal yang sama ke jenis mereka.
Bukan hanya manusia yang memanggil nama ke sesamanya, ternyata Gajah juga melakukan hal yang sama ke jenis mereka. Benarkah?
Menakjubkan! Gajah Diklaim Punya Nama Panggilan untuk Berkomunikasi Satu Sama Lain, Begini Kata Peneliti
Dilansir dari laman sciencealert, Jumat (29/9), gajah yang berkeliaran di sabana Afrika memiliki cara untuk berhubungan dengan kerabatnya dengan memanggil 'nama' masing-masing.
Para peneliti mengklaim bahwa gajah sabana liar di Kenya memberi label dengan suara vokal tertentu kepada sesama mereka, yang kemudian mereka gunakan untuk berkomunikasi.
Penelitian ini memang belum ada kelanjutannya, namun bila spekulasi ini benar, maka gajah akan menjadi satu-satunya hewan non-manusia yang diketahui berkomunikasi dengan nama secara berbeda.
Hewan yang sama dengan gajah yaitu lumba-lumba hidung botol yang ternyata juga dapat memanggil individu tertentu dengan menirukan bunyi peluit khas mereka.
Meski begitu para ilmuwan mengatakan hal ini sedikit berbeda dengan apa yang kita lakukan sebagai manusia.
Biasanya manusia memanggil nama tidak didasarkan pada tiruan suara-suara unik yang kita buat sendiri, namun umumnya merupakan cerminan dari sesuatu yang melekat pada praktik dan nilai-nilai budaya.
Namun, sifat penamaan untuk manusia yang bebas inilah yang kini tampaknya juga berlaku pada gajah. Mengapa demikian?
Gajah Gunakan Frekuansi Rendah dalam Komunikasi
Ahli ekologi perilaku Michael Pardo dari Colorado, Amerika Serikat mengungkap temuan timnya tentang "garis samar" antara bahasa manusia versus apa yang ditemukan dalam sistem komunikasi hewan lainnya.
Gajah memang dikenal karena vokalisasinya yang keras dan seperti terompet, namun sebagian besar komunikasi intimnya tidak dapat didengar oleh manusia.
Mamalia besar ini kebanyakan mengeluarkan suara gemuruh berfrekuensi rendah, yang dapat menyampaikan pesan ke kaki gajah lain sejauh enam kilometer jauhnya.
Sebagian besar waktu Gajah dihabiskan untuk mencari makanan, dan tidak jarang kawanan gajah kehilangan pandangan satu sama lain dalam upaya tersebut. Tentu saja dengan memanggil satu sama lain dengan nama akan menjadi cara yang berguna untuk mengawasi kawanan mereka.
Pardo dan timnya mencoba membuktikan dengan berada di alam liar selama berjam-jam untuk merekam suara gemuruh gajah di dua lokasi terpisah di Kenya.Tim Pardo berhasil mengumpulkan 625 gemuruh. Beberapa di antaranya adalah suara gemuruh kontak, sementara yang lain adalah suara gemuruh sapaan, yang terjadi ketika gajah bertemu lagi setelah beberapa waktu terpisah.
Para peneliti mencoba menganalisa data tersebut dengan menggunakan model pembelajaran mesin untuk memprediksi dengan tepat ke penerima mana suara gemuruh itu diarahkan.
Ketika para ilmuwan memutar ulang beberapa suara gemuruh ini kepada 17 gajah liar, para gajah secara individu bergerak lebih cepat ke arah suara 'nama' mereka sendiri dan sebagai respons. Terlebih lagi, label vokal ini tampaknya konsisten di seluruh kelompok.
Gunakan Gemuruh Suara Sama dengan Individu yang Sama
Gajah sering kali menggunakan suara gemuruh yang sama untuk berkomunikasi dengan penerima yang sama. Sehingga label vokal ini tidak hanya untuk peran sosial yang luas, seperti 'ibu'.
Seluruh suara gemuruh gajah yang tercatat di Kenya, hanya sekitar seperlima yang diidentifikasi sebagai label vokal individu, namun hal ini juga sangat mirip dengan cara manusia menggunakan nama.
“Daripada terdiri dari satu panggilan yang berdiri sendiri, label vokal gajah mungkin tertanam dalam satu panggilan yang secara bersamaan menyampaikan beberapa pesan tambahan,” kata peneliti.
“Kekayaan kandungan informasi vokalisasi pada gajah membuat sulit untuk mengidentifikasi parameter akustik spesifik yang menyandikan identitas penerima.”
Temuan ini menunjukkan bahwa program kecerdasan buatan benar-benar dapat membantu kita lebih memahami pola komunikasi hewan. Bisa saja suatu hari nanti para peneliti bisa menggunakan pengetahuan ini untuk memanggil gajah dengan namanya sendiri.