Sebuah Penelitian Ungkap Suara Manusia Jauh Lebih Menakutkan Bagi Satwa Liar di Hutan
Penelitian ini benar-benar mengejutkan banyak kalangan.
Penelitian ini benar-benar mengejutkan banyak kalangan.
Sebuah Penelitian Ungkap Suara Manusia Jauh Lebih Menakutkan Bagi Satwa Liar di Hutan
Pepatah yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sangat menyeramkan, itu ada benarnya.
Sebab, menurut salah satu studi terbaru mengungkapkan bahwa mayoritas satwa liar merasa takut akan suara manusia.
-
Bagaimana para peneliti membuktikan rasa takut hewan terhadap manusia? Percobaan dilakukan oleh Liana Zanette ahli ekologi Universitas Western dan rekannya dengan memutar vokalisasi dan suara kepada hewan di luang air di Taman Nasional Kruger Raya Afrika Selatan. Para peneliti ini menyiarkan suara percakapan manusia dalam bahasa lokal, juga suara perburuan manusia, termasuk gonggongan anjing dan suara tembakan. Mereka juga memutar suara singa yang berkomunikasi satu sama lain.
-
Kenapa hewan takut pada manusia? Ada anggapan bahwa hewan akan terbiasa dengan manusia jika tidak diburu. Namun, kami telah menunjukkan bahwa itu tidak benar' kata Clinchy, dikutip dari ScienceAlert, Selasa (5/11). Percobaan dilakukan oleh Liana Zanette ahli ekologi Universitas Western dan rekannya dengan memutar vokalisasi dan suara kepada hewan di luang air di Taman Nasional Kruger Raya Afrika Selatan.
-
Siapa yang paling takut pada suara manusia? Hampir semua dari 19 spesies mamalia yang diamati menunjukkan kecenderungan dua kali lebih besar untuk menjauh dari lubang air ketika mendengar suara manusia dibandingkan dengan suara singa atau bahkan suara perburuan. Spesies tersebut termasuk badak, gajah, jerapah, macan tutul, hyena, zebra, dan babi hutan, beberapa di antaranya bisa menjadi ancaman bagi manusia.
-
Siapa yang meneliti suara orang utan? Sejumlah ilmuwan dari University of Warwick, Inggris, berhasil menemukan penemuan ini setelah mengamati dua populasi orang utan bersuara di Kalimantan dan Sumatra selama 3.800 jam.
-
Hewan apa yang tiru suara? Gajah merupakan hewan yang sangat pintar. Mereka dapat meniru suara gajah lain dan bahkan beberapa kata manusia.
-
Bagaimana ular mendengar suara manusia? Dalam sebuah penelitian terbaru yang dilaporkan Scientific American, Senin (24/7), bisa disimpulkan bahwa ular menggunakan pendengarannya untuk menginterpretasikan dunia terhadap suara di udara. Penelitian ini melibatkan 19 ular berbeda dari tujuh spesies. Terungkap berbagai spesies bereaksi dengan cara yang berbeda terhadap apa yang mereka dengar.
Mengutip The Indian Express, Jumat, (13/10), para peneliti menemukan fakta bahwa mayoritas mamalia di Afrika, seperti jerapah, hyena, dan zebra, mereka cenderung lebih takut mendengar suara percakapan dua manusia. Dibandingkan suara tembakan, singa atau anjing.
Dalam Journal Current Biology, para peneliti memasang speaker dan kamera di sekitar 21 lubang air di South Africa‘s Greater Kruger National selama musim kemarau.
Itu dilakukan dari bulan Juni hingga Agustus. Pada saat itu, para satwa mau tidak mau harus mendekati lubang-lubang air yang dipasangi kedua alat uji coba.
Ketika para satwa liar sedang meminum air, mereka diperdengarkan beragam suara melalui speaker tersebut.
Mulai dari auman singa, suara orang-orang berbicara dengan tenang dalam 4 bahasa yang digunakan di wilayah tersebut.
Selain itu, peneliti juga menambahkan suara tembakan dan anjing untuk meniru suara perburuan manusia.
Pada saat penelitian, para peneliti menambahkan suara lainnya yaitu suara kicauan burung dengan volume yang sama dengan rekaman lainnya.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, suara anjing dan tembakan manusia membuat mamalia disana berlari dan kabur 3 kali lebih banyak. Namun, yang mengejutkan adalah ketika diputarkan suara manusia berbicara, para mamalia ini justru lari 9 kali lebih banyak.
Diperkirakan jenis mamalia yang lari adalah Jerapah, macan tutul, dan babi hutan yang berkemungkinan besar akan lari dari lubang air ketika mendengarkan suara manusia, dibandingkan auman singa.Tetapi, khusus untuk gajah, mereka merupakan sekelompok hewan yang menurut para peneliti tidak akan lari karena mereka merasa ukuran tubuhnya lebih besar, dan ketergantungan terhadap air. Sehingga, mereka akan tetap berdiam diri di dekat sumber mata air.