Meninggal Dunia, Ini Profil Awang Faroek Mantan Gubernur Kaltim yang Dijuluki Bapak Pembangunan Kaltim
Awang Faroek, mantan Gubernur Kalimantan Timur, meninggal dunia pada usia 76 tahun. Ia dikenal sebagai akademisi, politisi, dan birokrat yang sangat berdedikasi
Kabar duka datang dari Kalimantan Timur. Awang Faroek Ishak, yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan Kaltim, telah meninggal dunia di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, pada malam hari Minggu (22/12/2024). Pada usia 76 tahun, Awang akan dimakamkan di Tenggarong pada hari Senin (23/12/2024).
Sebagai seorang tokoh yang sangat dihormati, Awang Faroek telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam bidang akademis, politik, dan birokrasi. Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki visi jauh ke depan dan dedikasi tinggi dalam upaya membangun Kalimantan Timur.
Sepanjang hidupnya, Awang Faroek menjabat berbagai posisi penting, mulai dari dosen, dekan, bupati, hingga gubernur. Dalam perjalanan kariernya, ia berhasil menggabungkan keahlian di bidang akademis dengan pengalaman politik untuk merumuskan kebijakan yang inovatif dan progresif.
Sosok Awang Faroek tidak hanya menjadi panutan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda di Kalimantan Timur. Berikut ini adalah kisah hidup dan kariernya yang penuh inspirasi.
Awal Kehidupan dan Pendidikan
Awang Faroek Ishak dilahirkan di Tenggarong, Kalimantan Timur, pada tanggal 31 Juli 1948. Sebagai anak ke-11 dari 13 bersaudara, ia merupakan putra pasangan Awang Ishak dan Dayang Johariah yang dikenal sebagai tokoh Pamong Praja di Kaltim. Pendidikan dasar Awang dimulai di Tarakan, lalu ia melanjutkan ke jenjang SMP dan SMA di Tenggarong.
Pada tahun 1973, ia berhasil meraih gelar sarjana dari Fakultas Keguruan Ilmu Sosial di IKIP Malang. Selain itu, Awang juga menempuh pendidikan Magister Manajemen di Universitas Indonesia pada tahun 1997 dan Magister Ketahanan Nasional pada tahun 1998.
Karier Akademisi dan Birokrasi
Awang Faroek memulai perjalanan kariernya sebagai staf di Kantor Gubernur Kaltim pada tahun 1973. Ia kemudian menjabat sebagai Pembantu Rektor III di Universitas Mulawarman pada tahun 1978 dan menjadi Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada tahun 1982.
Setelah itu, Awang menjabat sebagai Kepala Bapedalda Kaltim sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Selain itu, dedikasinya di bidang pendidikan juga membawanya menjadi profesor tamu di Universitas Victoria, Melbourne, Australia.
Karier Politik dan Pemerintahan
Awang memulai perjalanan politiknya dengan menjabat sebagai anggota DPR/MPR RI selama dua periode, yaitu dari tahun 1987 hingga 1997. Setelah itu, ia terpilih menjadi Bupati Kutai Timur dan menjabat selama dua periode dari tahun 2000 hingga 2008.
Berkat prestasi yang diraihnya, Awang kemudian berhasil menduduki kursi Gubernur Kalimantan Timur pada tahun 2008 dan memimpin daerah tersebut hingga tahun 2018. Pada tahun 2019, ia kembali ke dunia politik dengan terpilih sebagai anggota DPR-RI yang mewakili Kalimantan Timur. Ia dikenal luas sebagai pemimpin yang memiliki fokus pada pembangunan infrastruktur serta peningkatan kualitas pendidikan.
Filosofi Hidup dan Dedikasi
Awang Faroek selalu menekankan betapa pentingnya untuk bekerja dengan ikhlas dan jujur dalam menjalankan tugasnya. Ia menyatakan, "Filosofi saya adalah ikhlas dan kejujuran, bekerja tidak semata-mata untuk diri," seperti yang dikutip dari situs resmi Alumnipedia Unair.
Selain itu, ia juga aktif mendorong pendidikan tinggi sebagai langkah untuk membangun karakter dan memperkuat tata kelola pemerintahan. Pada tahun 2005, ketika berusia 57 tahun, ia mengambil langkah untuk melanjutkan pendidikan dengan mendaftar di program doktoral di Universitas Airlangga (Unair).
Penghargaan
Menurut Merdeka.com yang dirangkum dari berbagai sumber, Awang Faroek telah meraih sejumlah penghargaan sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya. Beberapa penghargaan yang diterimanya antara lain:
- Bintang Jasa Utama pada tahun 2014
- Lencana Melati dan Darma Bakti dari Gerakan Pramuka
- Satyalancana Pembangunan dan Wira Karya
Siapa Awang Faroek Ishak?
Awang Faroek Ishak merupakan sosok yang pernah menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Sebagai seorang birokrat, akademisi, dan politisi, ia telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan daerah Kalimantan Timur.
Apa kontribusi terbesar Awang Faroek bagi Kalimantan Timur?
Kontribusi paling signifikan yang diberikan oleh Awang terletak pada pengembangan infrastruktur serta perbaikan mutu pendidikan di Kalimantan Timur.
Mengapa Awang Faroek dijuluki Bapak Pembangunan Kaltim?
Julukan ini disematkan kepada individu tersebut karena kontribusinya yang luar biasa dalam pengembangan wilayah, baik saat menjabat sebagai bupati maupun gubernur.