Penelitian di London Ungkap Cara Mudah Turunkan Suhu Panas Hingga 2 Derajat Celcius, Bisa Diterapkan di Indonesia
Peneliti ungkap cat putih mampu turunkan suhu panas sampai 2 derajat celcius.
Pemanasan global tentu menjadi salah satu alasan meningkatnya suhu di dunia saat ini. Selain mengancam ekosistem, suhu yang panas tentu sangat mengganggu masyarakat.
Tak terkecuali yang terjadi di beberapa kota di Indonesia. Terlebih Indonesia berada di garis khatulistiwa yang secara geografis terkena paparan sinar matahari yang lebih dominan dari wilayah lain.
Suhu panas tentu semakin dirasakan di beberapa kota di Indonesia. Namun siapa sangka bahwa ada cara alternatif agar suhu udara bisa turun dengan cara sederhana.
Hal tersebut pun sempat diteliti oleh para peneliti dunia. Apa itu? Melansir dari laman Live Science, Selasa (24/9) simak ulasan selengkapnya.
London Terancam Panas
Seperti kota besar lainnya, London saat ini berada dalam posisi genting seiring meningkatnya suhu global karena kota tersebut dibangun untuk menyerap panas.
Banyak Bangunan-bangunan di London berwarna gelap, serta banyaknya jalanan aspal, dan jaringan kereta api bawah tanah sehingga wilayah ini disebut "pulau panas perkotaan".
Sebutan itu tentu sangat mendasar mengingat wilayah perkotaan akan jauh lebih hangat dibandingkan wilayah pedesaan di sekitarnya.
Para perencana kota kini mencari cara agar kota ini dapat beradaptasi terhadap suhu yang terus meningkat.
Perubahan iklim diperkirakan akan menyebabkan musim panas yang lebih panas dan kering di London, dengan rata-rata suhu siang hari di musim panas sekitar 5,4 F (3 C) lebih panas pada tahun 2050.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tanggal 4 Juli di jurnal Geophysical Research Letters menyebut para ilmuwan mencari cara paling efektif untuk mendinginkan kota dalam menghadapi perubahan iklim.
Mereka mulai mengkaji dampak dari berbagai strategi, termasuk menambahkan panel surya di atap, mengecat atap dengan warna putih atau menutupinya dengan lapisan reflektif (dikenal sebagai "atap dingin"), menutupi atap dengan vegetasi, menanam lebih banyak vegetasi di permukaan jalan, dan penerapan skala besar.
Mengecat Putih Rumah Turunkan Suhu
Para peneliti menemukan cara alternatif menurunkan suhu ruangan yaitu dengan mengecat atap rumah di London dengan warna putih.
Cara tersebut dikatakan mampu membantu mengurangi suhu luar ruangan kota hingga 3,6 derajat Fahrenheit (2 derajat Celcius).
Temuan baru ini menunjukkan bahwa mengecat atap dengan warna putih mungkin merupakan salah satu cara kota Inggris dapat meresponsnya.
Seorang dosen di University College London sekaligus penulis utama, Oscar Brousse yang berspesialisasi dalam meteorologi perkotaan dan pemodelan lingkungan, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Kami secara komprehensif menguji berbagai metode yang dapat digunakan kota-kota seperti London untuk beradaptasi dan mengurangi suhu pemanasan, dan menemukan bahwa atap yang sejuk adalah cara terbaik untuk menjaga suhu tetap rendah selama hari-hari musim panas yang sangat terik."
“Metode lain memiliki berbagai manfaat sampingan yang penting, namun tidak ada yang mampu mengurangi panas luar ruangan di perkotaan hingga ke tingkat yang hampir sama,” ucap Oscar Brousse.
Simulasi Menurunkan Suhu Panas Pakai Cat Putih
Para peneliti membuat model komputer 3D London dan menjalankan 11 simulasi iklim berbeda menggunakan teknik berbeda untuk mendinginkan kota pada dua hari terpanas di musim panas 2018, ketika suhu mencapai 95 derajat F (35 C).
Setiap simulasi mengasumsikan penerapan masing-masing teknik secara merata. Hasilnya menunjukkan bahwa "atap sejuk" yang dicat putih atau dilapisi lapisan reflektif, jika diterapkan secara luas, akan menurunkan suhu luar ruangan rata-rata sebesar 2 F (1,2 C), dan 3,6 F di beberapa area.
Selain itu vegetasi jalanan yang luas dan panel surya menyebabkan suhu turun sekitar 0,5 F (0,3 C), sementara atap hijau hanya berdampak kecil.
Pendingin udara mungkin membuat tempat tinggal tetap sejuk, namun menghangatkan suhu luar ruangan hingga 1,8 F (1 C) di pusat kota London.
Meski dianggap bekerja, ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, termasuk para peneliti hanya melihat suhu di luar ruangan dan tidak mempertimbangkan biaya dan manfaat dari intervensi lain, seperti peningkatan keanekaragaman hayati dan penurunan suhu dalam ruangan, tulis para penulis dalam penelitian tersebut.
“Terlepas dari keterbatasan ini, kami berharap hasil kami setidaknya dapat menunjukkan intervensi mana yang mampu menghasilkan efek pendinginan terbesar di London selama hari-hari musim panas,” tulis tim peneliti.