Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab Bayi Kuning, Komplikasi yang Bisa Terjadi & Cara Mengatasinya, Wajib tahu

Penyebab Bayi Kuning, Komplikasi yang Bisa Terjadi & Cara Mengatasinya, Wajib tahu penyakit kuning pada bayi. birthinjuryguide.org

Merdeka.com - Sebagian besar orang tua tentu mengetahui penyakit kuning atau bayi kuning. Penyakit ini merupakan sebuah kondisi yang biasa dialami oleh bayi baru lahir. Meski pada umumnya tidak berbahaya, para orang tua perlu memperhatikan beberapa hal. Terutama jika sang bayi menunjukkan tanda-tanda penyakit kuning.

Kondisi bayi kuning atau penyakit kuning ditandai dengan perubahan warna kulit dan bagian putih mata pada bayi menjadi kuning. Bayi juga biasanya akan memiliki urin yang berwarna kuning pekat, telapak tangan dan kaki yang menguning serta tinja yang berwarna pucat.

Gejala penyakit kuning umumnya muncul 2 hingga 3 hari usai kelahiran sang bayi. Di mana bisa hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 2 minggu. Namun jika kondisi bayi tidak kunjung membaik, bisa menjadi sesuatu pertanda adanya penyakit serius. Misalnya seperti hilangnya pendengaran, cerebral palsy hingga kerusakan otak.

Orang lain juga bertanya?

Lantas apa saja penyebab bayi kuning, komplikasi yang bisa terjadi serta cara mengatasinya? Melansir dari laman Alodokter, Selasa (16/11)

Penyebab bayi kuning

Para orang tua alangkah lebih baik mengetahui penyebab bayi kuning atau penyakit kuning. Tak hanya orang tua, para calon orang tua juga perlu untuk mengetahui dan memahaminya. Bayi kuning terjadi karena adanya penumpukan kadar bilirubin pada darah bayi. Bilirubin sendiri adalah zat kuning yang dihasilkan dari proses penghancuran sel darah merah secara alami.

Kondisi ini kerap kali menyerang bayi baru lahir. Sebab, pada bayi baru lahir fungsi hati masih belum berfungsi secara maksimal. Sebenarnya, bayi sudah mempunyai bilirubin sejak berada di dalam kandungan yang diproduksi oleh plasenta. Bilirubin dari aliran darah bayi setelah lahir akan melalui proses penyaringan oleh hati dan dilepaskan ke saluran usus.

Akan tetapi, organ hati bayi belum bisa berkembang dengan sempurna. Sedangkan bilirubin yang diproduksi lebih banyak, maka proses pembuangan bilirubin pun menjadi terhambat. Bayi kuning akibat adanya peningkatan bilirubin sangat umum terjadi pada bayi baru lahir. Biasanya kondisi tersebut disebut juga dengan penyakit kuning fisiologis.

Adapun beberapa kondisi penyebab bayi kuning atau penyakit kuning adalah sebagai berikut:

  1. Infeksi virus atau bakteri
  2. Kerusakan hati
  3. Sepsis pada bayi
  4. Pendarahan internal
  5. Kekurangan enzim tertentu
  6. Golongan darah dan rhesus antara ibu dan bayi tidak cocok
  7. Masalah pada sistem pencernaan bayi termasuk atresia bilier
  8. Sel darah merah bayi yang tidak normal sehingga mudah rusak
  9. Bayi lahir prematur
  10. Bayi yang sulit mengonsumsi ASI

Komplikasi yang Bisa Terjadi

Setelah mengetahui penyebab bayi kuning atau penyakit kuning, kini beralih pada komplikasi yang bisa terjadi. Bayi kuning disebabkan oleh kadar bilirubin tinggi mampu mengalami sejumlah komplikasi. Adapun komplikasi yang bisa terjadi pada bayi kuning adalah sebagai berikut:a. Ensefalopati akutKomplikasi yang bisa terjadi pada bayi kuning pertama adalah Ensefalopati akut. Kondisi ini terjadi ketika bilirubin pada darah bayi masuk menuju area otak. Kemudian merusak sel-sel otak dan menyebabkan ensefalopati. Gejala-gejala ensefalopati akut yang bisa muncul pada bayi antara lain:

  • Demam
  • Lesu
  • Muntah
  • Sulit menyusu atau mengisap puting ibu
  • Sulit dibangunkan
  • Lebih rewel dan gelisah
  • Leher dan tubuh melengkung ke belakang
  • b. KernicterusEnsefalopati akut pada bayi kuning yang tidak diatasi atau tangani dengan baik bisa menyebabkan kernicterus. Kernicterus bisa disebut juga dengan kerusakan permanen pada otak. Kondisi ini nantinya mampu menyebabkan hilangnya pendengaran pada bayi. Selain itu juga bisa menyebabkan terhambatnya perkembangan lapisan luar gigi atau email gigi.

    Cara Mengatasi Bayi Kuning

    Para orang tua telah mengetahui penyebab bayi kuning dan komplikasi yang bisa terjadi. Kali ini bisa memahami cara mengatasi bayi kuning. Penyakit kuning biasanya tidak membutuhkan perawatan khusus karena bisa hilang dalam kurun waktu 10 hingga 14 hari. Akan tetapi, bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar bilirubin yang cukup tinggi maka diperlukan penanganan khusus dari dokter.Adapun penanganan utama kepada bayi yang mempunyai kadar bilirubin tinggi adalah sebagai berikut:a. FisioterapiPenanganan ini dilakukan untuk mengubah bilirubin menjadi bentuk yang mudah diurai. Khususnya oleh hati dengan menggunakan cahaya khusus.b. Exchange transfusion (transfusi tukar)Ini merupakan proses pengeluaran darah bayi dengan menggunakan kateter. Di mana akan ditempatkan di pembuluh darah serta diganti dengan darah dari donor yang tepat dan cocok.Selain itu, para orang tua juga bisa mencegah naiknya kadar bilirubin pada bayi dengan memberikan asupan makanan yang cukup. Bayi yang mengonsumsi ASI harus menyusu setidaknya 8 hingga 12 kali dalam sehari. Terutama selama beberapa hari pertama kehidupannya di dunia.Sedangkan untuk bayi yang mengonsumsi susu formula harus menyusu 30 ml hingga 60 ml setiap 2-3 jam. Terutama selama minggu pertama bayi dilahirkan ke dunia. Hal ini bertujuan untuk mencegah peningkatan kadar bilirubin dalam darah bayi. (mdk/tan)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    5 Penyebab Keringat Dingin pada Bayi, Begini Cara Mengatasinya
    5 Penyebab Keringat Dingin pada Bayi, Begini Cara Mengatasinya

    Keringat dingin pada bayi adalah kondisi di mana bayi mengalami keringat berlebih yang bersifat dingin dan lembab pada tubuhnya.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Kepala Bayi Peyang dan Ciri-cirinya, Ketahui Cara Mencegahnya
    Penyebab Kepala Bayi Peyang dan Ciri-cirinya, Ketahui Cara Mencegahnya

    Kepala bayi peyang adalah kondisi di mana bentuk kepala bayi menjadi datar pada salah satu sisi atau bagian belakang.

    Baca Selengkapnya
    Betulkah ASI yang Dikeluarkan Bisa Mengalami Perubahan saat Bayi Sakit?
    Betulkah ASI yang Dikeluarkan Bisa Mengalami Perubahan saat Bayi Sakit?

    Salah satu hal yang kerap dipercaya adalah bahwa ASI mengalami perubahan saat ibu atau anak sedang sakit.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Penyebab Batuk Berdahak pada Bayi, Berikut Cara Mengatasinya
    Penyebab Batuk Berdahak pada Bayi, Berikut Cara Mengatasinya

    Ketahui penyebab batuk berdahak pada bayi dan cara tepat mengatasinya.

    Baca Selengkapnya
    Gejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu
    Gejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu

    Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.

    Baca Selengkapnya
    6 Penyebab Tukak Lambung pada Anak, Begini Cara Mengatasinya
    6 Penyebab Tukak Lambung pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

    Penyakit tukak lambung adalah kondisi yang menyebabkan luka atau borok pada lambung atau duodenum.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mengatasi Bayi Cegukan dengan Efektif, Kenali Penyebabnya
    Cara Mengatasi Bayi Cegukan dengan Efektif, Kenali Penyebabnya

    Cegukan pada bayi sebenarnya adalah respons alami dari sistem pernapasan yang sedang berkembang.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Rambut Cepat Bau dan Cara Mengatasinya, Tak Cukup dengan Keramas
    Penyebab Rambut Cepat Bau dan Cara Mengatasinya, Tak Cukup dengan Keramas

    Penting untuk memahami penyebab munculnya bau pada rambut agar dapat mengambil langkah pencegahannya.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mengatasi Anak Susah Minum Susu, Ketahui Penyebabnya
    Cara Mengatasi Anak Susah Minum Susu, Ketahui Penyebabnya

    Mengatasi masalah anak yang susah minum susu bisa menjadi tantangan bagi banyak orang tua.

    Baca Selengkapnya