Penyebab Bayi Kuning, Komplikasi yang Bisa Terjadi & Cara Mengatasinya, Wajib tahu
Merdeka.com - Sebagian besar orang tua tentu mengetahui penyakit kuning atau bayi kuning. Penyakit ini merupakan sebuah kondisi yang biasa dialami oleh bayi baru lahir. Meski pada umumnya tidak berbahaya, para orang tua perlu memperhatikan beberapa hal. Terutama jika sang bayi menunjukkan tanda-tanda penyakit kuning.
Kondisi bayi kuning atau penyakit kuning ditandai dengan perubahan warna kulit dan bagian putih mata pada bayi menjadi kuning. Bayi juga biasanya akan memiliki urin yang berwarna kuning pekat, telapak tangan dan kaki yang menguning serta tinja yang berwarna pucat.
Gejala penyakit kuning umumnya muncul 2 hingga 3 hari usai kelahiran sang bayi. Di mana bisa hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 2 minggu. Namun jika kondisi bayi tidak kunjung membaik, bisa menjadi sesuatu pertanda adanya penyakit serius. Misalnya seperti hilangnya pendengaran, cerebral palsy hingga kerusakan otak.
-
Apa penyebab mata kuning? Mata kuning bisa terjadi karena mata tidak terhidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh.
-
Apa yang menyebabkan kuku kuning? Salah satu penyebab umum kuku kuning adalah infeksi jamur seperti onikomikosis. Infeksi ini dapat menyebabkan kuku menjadi kuning, menebal, dan rapuh. Selain itu, kebiasaan merokok juga berkontribusi terhadap perubahan warna kuku menjadi kuning karena kandungan tar dan nikotin dalam rokok. Penggunaan cat kuku yang berlebihan dan paparan bahan kimia juga dapat mempengaruhi kesehatan dan warna kuku.
-
Apa saja penyebab gigi kuning? Berikut beberapa penyebab gigi kuning pada anak, antara lain: Penyebab Gigi Kuning pada Anak 1. Kurang menjaga kebersihan mulut 2. Pola makan yang buruk 3. Efek samping penggunaan antibiotik 4. Gangguan pertumbuhan gigi 5. Gangguan pertumbuhan gigi 6. Infeksi atau kondisi medis
-
Kenapa gigi anak jadi kuning? Salah satu penyebab utama gigi kuning pada anak adalah kurangnya kebersihan mulut yang baik. Anak-anak sering kali kurang terampil dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut mereka. Jika mereka tidak secara teratur menyikat gigi dan menjaga kebersihan mulut mereka, plak dan noda akan terbentuk di gigi mereka, menyebabkan gigi kuning.
-
Apa penyebab utama gigi kuning? Gigi kuning dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya alkohol. Konsumsi minuman beralkohol berlebihan dapat menyebabkan warna kuning pada gigi. Sebab kandungan asam dan pigmen dalam alkohol dapat meresap ke dalam lapisan email gigi dan mengubah warnanya.
-
Apa yang terjadi pada bayi nya? Nyawa bayi laki-laki yang dilahirkan di minimarket itu tak berhasil diselamatkan meski sudah mendapatkan bantuan medis dari petugas puskesmas yang datang ke lokasi.
Lantas apa saja penyebab bayi kuning, komplikasi yang bisa terjadi serta cara mengatasinya? Melansir dari laman Alodokter, Selasa (16/11)
Penyebab bayi kuning
Para orang tua alangkah lebih baik mengetahui penyebab bayi kuning atau penyakit kuning. Tak hanya orang tua, para calon orang tua juga perlu untuk mengetahui dan memahaminya. Bayi kuning terjadi karena adanya penumpukan kadar bilirubin pada darah bayi. Bilirubin sendiri adalah zat kuning yang dihasilkan dari proses penghancuran sel darah merah secara alami.
Kondisi ini kerap kali menyerang bayi baru lahir. Sebab, pada bayi baru lahir fungsi hati masih belum berfungsi secara maksimal. Sebenarnya, bayi sudah mempunyai bilirubin sejak berada di dalam kandungan yang diproduksi oleh plasenta. Bilirubin dari aliran darah bayi setelah lahir akan melalui proses penyaringan oleh hati dan dilepaskan ke saluran usus.
Akan tetapi, organ hati bayi belum bisa berkembang dengan sempurna. Sedangkan bilirubin yang diproduksi lebih banyak, maka proses pembuangan bilirubin pun menjadi terhambat. Bayi kuning akibat adanya peningkatan bilirubin sangat umum terjadi pada bayi baru lahir. Biasanya kondisi tersebut disebut juga dengan penyakit kuning fisiologis.
Adapun beberapa kondisi penyebab bayi kuning atau penyakit kuning adalah sebagai berikut:
- Infeksi virus atau bakteri
- Kerusakan hati
- Sepsis pada bayi
- Pendarahan internal
- Kekurangan enzim tertentu
- Golongan darah dan rhesus antara ibu dan bayi tidak cocok
- Masalah pada sistem pencernaan bayi termasuk atresia bilier
- Sel darah merah bayi yang tidak normal sehingga mudah rusak
- Bayi lahir prematur
- Bayi yang sulit mengonsumsi ASI
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Setelah mengetahui penyebab bayi kuning atau penyakit kuning, kini beralih pada komplikasi yang bisa terjadi. Bayi kuning disebabkan oleh kadar bilirubin tinggi mampu mengalami sejumlah komplikasi. Adapun komplikasi yang bisa terjadi pada bayi kuning adalah sebagai berikut:a. Ensefalopati akutKomplikasi yang bisa terjadi pada bayi kuning pertama adalah Ensefalopati akut. Kondisi ini terjadi ketika bilirubin pada darah bayi masuk menuju area otak. Kemudian merusak sel-sel otak dan menyebabkan ensefalopati. Gejala-gejala ensefalopati akut yang bisa muncul pada bayi antara lain:
b. KernicterusEnsefalopati akut pada bayi kuning yang tidak diatasi atau tangani dengan baik bisa menyebabkan kernicterus. Kernicterus bisa disebut juga dengan kerusakan permanen pada otak. Kondisi ini nantinya mampu menyebabkan hilangnya pendengaran pada bayi. Selain itu juga bisa menyebabkan terhambatnya perkembangan lapisan luar gigi atau email gigi.
Cara Mengatasi Bayi Kuning
Para orang tua telah mengetahui penyebab bayi kuning dan komplikasi yang bisa terjadi. Kali ini bisa memahami cara mengatasi bayi kuning. Penyakit kuning biasanya tidak membutuhkan perawatan khusus karena bisa hilang dalam kurun waktu 10 hingga 14 hari. Akan tetapi, bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar bilirubin yang cukup tinggi maka diperlukan penanganan khusus dari dokter.Adapun penanganan utama kepada bayi yang mempunyai kadar bilirubin tinggi adalah sebagai berikut:a. FisioterapiPenanganan ini dilakukan untuk mengubah bilirubin menjadi bentuk yang mudah diurai. Khususnya oleh hati dengan menggunakan cahaya khusus.b. Exchange transfusion (transfusi tukar)Ini merupakan proses pengeluaran darah bayi dengan menggunakan kateter. Di mana akan ditempatkan di pembuluh darah serta diganti dengan darah dari donor yang tepat dan cocok.Selain itu, para orang tua juga bisa mencegah naiknya kadar bilirubin pada bayi dengan memberikan asupan makanan yang cukup. Bayi yang mengonsumsi ASI harus menyusu setidaknya 8 hingga 12 kali dalam sehari. Terutama selama beberapa hari pertama kehidupannya di dunia.Sedangkan untuk bayi yang mengonsumsi susu formula harus menyusu 30 ml hingga 60 ml setiap 2-3 jam. Terutama selama minggu pertama bayi dilahirkan ke dunia. Hal ini bertujuan untuk mencegah peningkatan kadar bilirubin dalam darah bayi. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keringat dingin pada bayi adalah kondisi di mana bayi mengalami keringat berlebih yang bersifat dingin dan lembab pada tubuhnya.
Baca SelengkapnyaKepala bayi peyang adalah kondisi di mana bentuk kepala bayi menjadi datar pada salah satu sisi atau bagian belakang.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang kerap dipercaya adalah bahwa ASI mengalami perubahan saat ibu atau anak sedang sakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketahui penyebab batuk berdahak pada bayi dan cara tepat mengatasinya.
Baca SelengkapnyaMengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca SelengkapnyaPenyakit tukak lambung adalah kondisi yang menyebabkan luka atau borok pada lambung atau duodenum.
Baca SelengkapnyaCegukan pada bayi sebenarnya adalah respons alami dari sistem pernapasan yang sedang berkembang.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memahami penyebab munculnya bau pada rambut agar dapat mengambil langkah pencegahannya.
Baca SelengkapnyaMengatasi masalah anak yang susah minum susu bisa menjadi tantangan bagi banyak orang tua.
Baca Selengkapnya