Periksa Kondisi Rumah Usai Dibombardir Israel, Warga Gaza Langsung Histeris Menemukan Jasad Ayahnya
Tangis histeris pria Palestina lihat jasad ayahnya dibom Israel.
Momen pilu terekam dan viral di media sosial saat seorang warga Palestina menangis histeris saat kembali ke rumahnya usai dibom tentara zionis.
Melansir dari akun X @warfareanalysis, Kamis (7/11) pria tersebut dibuat kaget saat kembali ke rumah dan melihat kondisi rumah yang sudah hancur lebur akibat bom Israel.
Menurut informasi, pria tersebut tak hanya melihat kondisi rumah namun juga mencari keberadaan ayahnya yang sudah lanjut usia.
Alangkah terkejutnya pria itu saat melihat sang ayah sudah dalam kondisi meninggal dunia di antara reruntuhan bangunan.
Bahkan kondisi ayahnya juga sudah tampak menghitam akibat luka dan tertimbun reruntuhan.
Sontak ia menangis di hadapan jasad sembari memegang lengan ayahnya yang sudah terbujur kaku.
"Seorang warga Palestina pergi memeriksa rumahnya setelah pemboman Zionis, hanya untuk menemukan ayahnya yang sudah lanjut usia menjadi martir," tulis unggahan.
Menyayat Hati Publik
Video tersebut mendapat beragam reaksi dari netizen. Selain mengirimkan doa, tak sedikit yang mengecam kebrutalan Israel dan mengutuk serangan brutal pasukan zionis ke warga Palestina.
"Biadab Israel dan semua zionis di dunia ini," tulis akun @Yasooori2
"Pembantaian Gaza" tulis akun @12_31_84
"Kami tidak akan pernah berhenti membenci mereka," tulis akun @animmufeedh
"Setiap orang yang mendukung israel akan membayar untuk ini. Jika tidak di dunia ini tetapi di hari kiamat ingatlah itu," tulis akun @Khetran1999
"Itu hanya membuat hatiku hancur berkeping-keping. Semoga Allah memberikan bapaknya derajat tertinggi di jannah ❤️," tulis akun @Muhamma14067228
Jumlah Korban Tewas Gaza
Laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu (3/11) lalu menyebutkan ada lebih dari 43.341 orang tewas sejak 7 Oktober 2023 akibat genosida Israel.
Laporan lain menambahkan ada sekitar 102.105 orang lebih terluka akibat serangan yang masif dan terus menerus.
Aksi genosida tersebut disinyalir menjadi cara Israel agar warga Palestina segera mengosongkan dua kota di Gaza Utara dan salah satu kamp penduduk sebagai zona penyangga.
Meski begitu, mereka menyangkal dan bersikeras bahwa serangan hanya ditujukan kepada Hamas.
Serangan besar-besaran belum lama ini juga terjadi di Kota Beit Lahiya dan Jabalia. Kedua kota tersebut merupakan kamp pengungsi terbesar dan cukup bersejarah.
Sejak Sabtu (2/11) militer Israel dari divisi tentara baru dikirim ke Jabalia guna bergabung dengan dua batalyon operasi lain.
Serangan tersebut membuat seluruh penduduk wilayah terpaksa mengungsi di tengah blokade yang dilakukan Israel.
Israel Jatuhkan 85 Ribu Ton Bom
Otoritas Kualitas Lingkungan (EQA) Palestina juga mengklaim Israel telah jatuhkan 85 ribu ton bom di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Jumlah tersebut ditaksir melampaui selama Perang Dunia II.
Lebih lanjut dalam keterangannya Rabu (6/11), lembaga lingkungan tersebut mengatakan serangan tak henti Israel mengakibatkan rusaknya lahan pertanian yang sangat luas dan tercemarnya tanah dengan bahan kimia beracun. “Hal ini akan menghambat pertanian selama beberapa dekade," ungkap pernyataan tersebut
Sejauh ini tentara zionis telah menggunakan semua jenis senjata dan peluru dalam agresi yang sedang berlangsung. Kebanyakan mereka memakai fosfor putih yang dilarang berdasarkan hukum internasional oleh Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Senjata Konvensional. Senjata tersebut menyasar komponen lingkungan, yang menyebabkan kerusakan lingkungan parah dan mengancam kehidupan manusia maupun hewan.
Selain itu penggunaan senjata berbahaya juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur air hingga tercemar bocor ke reservoir air tanah. Akibatnya, bencana kesehatan hingga krisis air bersih mengancam ratusan ribu penduduk hingga generasi mendatang.