Polisi Muda Anak Petani Kopi Dipanggil Komandan dan 'Diomeli', Pinggangnya Dicek Diperintah Lakukan ini
Seorang polisi muda anak petani tiba-tiba dipanggil komandan dan diminta untuk melakukan misi sebagai polisi dalam waktu satu bulan.
Seorang polisi muda anak petani tiba-tiba dipanggil komandan dan diminta untuk melakukan misi sebagai polisi dalam waktu satu bulan.
Polisi Muda Anak Petani Kopi Dipanggil Komandan dan 'Diomeli', Pinggangnya Dicek Diperintah Lakukan ini
Seorang polisi muda terjaring razia oleh komandannya yang berpangkat AKBP.
Ia dipanggil dan diminta menghadap dan diomeli karena hal penting yang perlu ditingkatkan ketika menjadi seorang polisi.
Polisi muda yang berpangkat bripda tersebut dipanggil dan dicek pinggangnya. Setelah ketahuan, ia langsung diomeli oleh komandan senior yang ada di sekitar lokasi. Polisi muda itu hanya bisa menerima semua arahan yang didapatkan.
Bahkan, komandan yang berpangkat dua bunga itu memerintahkan kepada polisi muda itu untuk melaksanakan tugas penting itu hanya dalam waktu kurang dari satu bulan saja. Simak ulasannya sebagai berikut.
Komandan Panggil dan Omeli Polisi Muda
Sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @pujiprayitno_21 memperlihatkan seorang anggota polisi muda berpangkat bripda tiba-tiba dipanggil oleh komandannya yang berpangkat AKBP.
Polisi muda tersebut langsung diperiksa anggota tubuhnya terutama pinggang yang dinilai terlalu kecil untuk seorang anggota Polri. Bahkan, sang komandan sampai mengukur pinggang polisi muda tersebut dengan tangan.
Polisi muda tersebut diminta oleh komandan untuk minum susu agar tubuhnya menjadi lebih besar dari sekarang. Sebab, berat badan polisi muda tersebut hanya 50kg.
“Sudah minum susu belum? Kamu sudah berapa minggu kau janji berapa minggu bisa gemuk?” tanya komandan kepada polisi muda.
“Siap dua bulan, komandan,” jawab polisi muda yang diomeli oleh komandannya.
“Ya sudah, kamu satu bulan lagi harus gemuk,” perintah komandan kepada polisi muda.
Ternyata Anak Petani Kopi
Polisi muda berpangkat bripda yang dipanggil oleh komandan tersebut ternyata adalah seorang anak dari petani kopi. Ia menjelaskan bahwa orang tuanya di rumah bertani kopi jenis robusta.
“Orang tuamu kerja apa?” tanya komandan.
“Siap, petani kopi, komandan,” jawab polisi muda.
Mendengar jawaban bahwa polisi tersebut adalah anak petani kopi, komandan pun langsung menanyakan apakah ia membayar sehingga berhasil masuk ke institusi Polri. Polisi muda tersebut pun menjawab bahwa ia tidak membayar apapun.
“Eh jujur, kamu masuk polisi bayar gak?” tanya komandan.
“Siap, tidak, komandan,” jawab polisi muda.