Potret Megah RS Jenderal Soedirman Dibangun 28 Lantai Lambangkan Perjuangan & Nasionalisme
Rumah Sakit Jenderal Soedirman yang dibangun pemerintah yang akan jadi fasilitas kesehatan terkemuka di Indonesia.
Rumah Sakit Jenderal Soedirman yang dibangun pemerintah yang akan jadi fasilitas kesehatan terkemuka di Indonesia.
Potret Megah RS Jenderal Soedirman Dibangun 28 Lantai Lambangkan Perjuangan dan Nasionalisme
Kesehatan masyarakat menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan dari Ketahanan Nasional.
Sebagai upaya untuk mewujudkannya, Kementerian Pertahanan memprakarsai pembangunan rumah sakit Jenderal Soedirman di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
Rumah sakit yang dibangun setinggi 28 lantai itu nantinya bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Simak ulasannya:
Pembangunan Rumah Sakit
Rumah Sakit Jenderal Soedirman dibangun oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pembangunan rumah sakit ini sebagai salah satu upaya mewujudkan akses dan pelayanan kesehatan yang memadai bagi rakyat Indonesia.
Rumah Sakit Jenderal Soedirman diprakarsai Kementerian Pertahanan Indonesia di kawasan Bintaro Jakarta Selatan.
Terdiri dari 28 lantai, rumah sakit tersebut akan menjadi fasilitas kesehatan terkemuda di Indonesia.
Penamaan rumah sakit sendiri diambil dari nama pahlawan yang melambangkan perjuangan dan nasionalisme.
Nama Jenderal Soedirman dipilih untuk melambangkan semangat perjuangan dan kepemimpinan yang kuat.
Selain itu, juga sebagai simbol nasionalisme serta pelayanan yang unggul.
"Namanya diambil dari pahlawan Jenderal Soedirman yang melambangkan semangat perjuangan dan kepemimpinan yang kuat,"
dikutip dari keterangan video yang diunggah di kanal Youtue MerdekaDotCom (17/10).
"Secara maknawi, rumah sakit ini bukan hanya sebagai tempat penyembuhan penyakit fisik. Tetapi juga sebagai simbol semangat nasionalisme dan kualitas pelayanan yang unggul," tulis keterangan.
Proses Pembangunan sangat Cepat
Dalam video, project director yang menangani proyek tersebut mengaku jika progres pembangunan rumah sakit tersebut terbilang sangat cepat.
"7 bulan untuk 28 lantai itu luar biasa cepat. Satu lantai kurang lebih 5 sampai 4 hari. Normalnya kita satu lantai 10 sampai 15 hari," kata Project Director PT Pulau Intan Metha Meiryna.
Metha mengatakan, cepatnya progres pembangunan tersebut sebagai wujud keberhasilan terhadap komitmen zero korupsi di proyek ini.
"Sebelum membangun kita harus tanda tangani pakta integritas untuk mewujudkan zero korupsi pada proyek," kata Metha.
"Jujur saat awal saya agak meragukan, saya di dunia kontruksi sudah 20 tahun. Di awal saya mikir 'ah masa sih' Ternyata saya mengalami di sini itu benar-benar zero (korupsi) pak," tambahnya.