Siapa Pelatih Timnas Indonesia Sekarang? Berikut Profil Lengkap Patrick Kluivert
Berikut ini adalah artikel yang menjelaskan tentang pelatih timnas Indonesia sekarang, Patrick Kluivert.

PSSI menunjuk pelatih baru asal Belanda, Patrick Kluivert untuk menangani timnas Indonesia. Lantas, bagaimana perjalaan kariernya, harapan, dan filosofi sepak bola yang akan diterapkan di Indonesia? Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut.
Penunjukan Patrick Kluivert sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah secara resmi menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih baru tim nasional Indonesia. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Minggu, 12 Januari 2025. Kluivert dikontrak selama dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun tambahan.
Penunjukan Kluivert ini menandai era baru bagi sepak bola Indonesia setelah berakhirnya masa jabatan pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong. Keputusan untuk mengganti pelatih diambil setelah PSSI melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa tim nasional dalam beberapa tahun terakhir.
Erick Thohir menyatakan bahwa pemilihan Kluivert didasarkan pada beberapa pertimbangan, termasuk pengalaman internasionalnya sebagai pemain dan pelatih, serta visinya untuk mengembangkan sepak bola Indonesia. “Kami yakin Patrick Kluivert memiliki kapasitas dan pengalaman yang dibutuhkan untuk membawa timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi,” ujar Erick dalam konferensi pers tersebut.
Kluivert sendiri menyambut baik penunjukannya sebagai pelatih timnas Indonesia. Dalam pernyataan pertamanya, ia mengungkapkan antusiasmenya untuk bekerja dengan para pemain Indonesia dan berkomitmen untuk membangun tim yang kuat dan kompetitif di kancah internasional.
Profil dan Latar Belakang Patrick Kluivert
Patrick Stephan Kluivert lahir pada 1 Juli 1976 di Amsterdam, Belanda. Ia berasal dari keluarga dengan latar belakang sepak bola yang kuat. Ayahnya, Kenneth Kluivert, adalah mantan pemain profesional yang berasal dari Suriname. Sejak usia dini, bakat sepak bola Patrick sudah terlihat dan ia bergabung dengan akademi muda Ajax Amsterdam pada usia 7 tahun.
Kluivert menjalani pendidikan formalnya di Amsterdam, namun fokus utamanya selalu pada pengembangan kariernya di dunia sepak bola. Ia lulus dari akademi Ajax yang terkenal, yang telah melahirkan banyak pemain kelas dunia. Pendidikan sepak bola yang ia terima di Ajax membentuk dasar kuat bagi kariernya sebagai pemain profesional.
Kluivert juga dikenal memiliki kecerdasan taktis yang tinggi, yang kemudian ia terapkan dalam kariernya sebagai pelatih. Pengalamannya bermain di berbagai liga top Eropa memberikannya wawasan luas tentang berbagai gaya dan filosofi sepak bola, yang kini menjadi aset berharga dalam kariernya sebagai pelatih.
Karier Patrick Kluivert sebagai Pemain
Karier profesional Patrick Kluivert sebagai pemain dimulai di klub masa kecilnya, Ajax Amsterdam. Ia melakukan debutnya untuk tim utama Ajax pada usia 18 tahun di tahun 1994. Momen paling bersejarah dalam kariernya di Ajax terjadi pada final Liga Champions UEFA 1995, di mana ia mencetak gol kemenangan melawan AC Milan, menjadikannya pencetak gol termuda dalam sejarah final Liga Champions saat itu.
Setelah sukses di Ajax, Kluivert kemudian bermain untuk beberapa klub top Eropa lainnya:
- AC Milan (1997-1998): Meski hanya semusim di Serie A, pengalaman ini memperkaya wawasan taktisnya.
- Barcelona (1998-2004): Periode terbaik dalam kariernya, mencetak 122 gol dalam 257 penampilan.
- Newcastle United (2004-2005): Semusim di Liga Inggris menambah pengalaman bermainnya di liga top Eropa.
- Valencia (2005-2006): Kembali ke La Liga Spanyol untuk semusim.
- PSV Eindhoven (2006-2007): Kembali ke Belanda untuk musim terakhirnya sebagai pemain profesional.
Di level internasional, Kluivert memperkuat timnas Belanda dari tahun 1994 hingga 2004. Ia mencatatkan 79 caps dan mencetak 40 gol, menjadikannya salah satu pencetak gol terbanyak dalam sejarah timnas Belanda. Prestasi terbesarnya bersama timnas adalah menjadi semifinalis Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.
Beberapa pencapaian individu Kluivert sebagai pemain meliputi:
- Pencetak gol terbanyak La Liga musim 2001-2002 (bersama dengan Diego Tristán)
- Masuk dalam daftar FIFA 100 (daftar 125 pemain terhebat yang masih hidup) yang disusun oleh Pelé pada 2004
- Terpilih dalam Tim Terbaik Piala Eropa UEFA 2000
- Memenangkan penghargaan Talenta Muda Terbaik Eropa (Troféu Bravo) pada 1995
Gaya bermain Kluivert yang elegan, kemampuan mencetak gol, dan visi permainannya yang tajam membuatnya menjadi salah satu penyerang terbaik di eranya. Pengalaman bermain di berbagai liga top Eropa ini memberikan fondasi yang kuat bagi kariernya sebagai pelatih di kemudian hari.
Perjalanan Karier Kepelatihan Patrick Kluivert
Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 2008, Patrick Kluivert memulai perjalanan barunya di dunia kepelatihan. Berikut adalah rangkaian perjalanan kariernya sebagai pelatih:
- AZ Alkmaar (2008-2010): Memulai karier sebagai asisten pelatih di klub Belanda ini.
- Brisbane Roar (2010): Singkat menjadi asisten pelatih di klub Australia.
- NEC Nijmegen (2010-2011): Kembali ke Belanda sebagai asisten pelatih.
- FC Twente (2011-2012): Pertama kali menjadi pelatih kepala untuk tim junior Twente.
- Timnas Belanda (2012-2014): Menjadi asisten pelatih Louis van Gaal di timnas senior Belanda.
- Timnas Curaçao (2015-2016): Pertama kali menjadi pelatih kepala tim nasional.
- Ajax (2016-2017): Kembali ke klub masa kecilnya sebagai direktur akademi.
- Timnas Kamerun (2018-2019): Menjadi asisten pelatih Clarence Seedorf.
- Barcelona (2019-2020): Ditunjuk sebagai direktur sepak bola klub Catalan.
- Adana Demirspor (2021-2022): Kembali menjadi pelatih kepala di klub Turki.
Filosofi dan Gaya Kepelatihan Patrick Kluivert
Filosofi kepelatihan Patrick Kluivert sangat dipengaruhi oleh latar belakangnya sebagai produk akademi Ajax dan pengalamannya bermain di berbagai klub top Eropa. Beberapa aspek kunci dari filosofi dan gaya kepelatihannya meliputi:
- Sepak Bola Menyerang: Kluivert mengadvokasi gaya permainan menyerang yang agresif dan menghibur. Ia percaya bahwa tim harus berinisiatif dalam pertandingan dan selalu mencari peluang untuk mencetak gol.
- Pengembangan Pemain Muda: Dengan pengalamannya di akademi Ajax dan Barcelona, Kluivert memiliki keahlian khusus dalam mengembangkan bakat muda. Ia menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk berkembang dan bersaing di level tertinggi.
- Fleksibilitas Taktis: Meski cenderung menerapkan formasi 4-3-3 klasik ala Belanda, Kluivert dikenal fleksibel dalam menyesuaikan taktik berdasarkan kekuatan pemain yang tersedia dan karakteristik lawan.
- Penguasaan Bola: Kluivert menekankan pentingnya penguasaan bola yang efektif. Ia mengajarkan pemainnya untuk nyaman dengan bola dan mampu membangun serangan dari lini belakang.
- Pressing Tinggi: Dalam fase bertahan, Kluivert sering menerapkan strategi pressing tinggi untuk merebut bola secepat mungkin dari lawan.
- Komunikasi dan Hubungan dengan Pemain: Kluivert dikenal memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu membangun hubungan positif dengan para pemainnya. Ia percaya bahwa atmosfer tim yang positif adalah kunci kesuksesan.
- Adaptasi Kultural: Pengalamannya bekerja di berbagai negara membuat Kluivert mahir dalam beradaptasi dengan kultur sepak bola yang berbeda-beda.
- Analisis Mendalam: Kluivert memanfaatkan teknologi modern dan analisis data untuk mempersiapkan timnya menghadapi lawan
Perbandingan dengan Pelatih Sebelumnya
Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong tentu mengundang banyak perbandingan. Berikut adalah analisis komparatif antara Kluivert dan pelatih sebelumnya:
Latar Belakang dan Pengalaman:
Shin Tae-yong: Memiliki pengalaman luas sebagai pelatih di Asia, termasuk membawa Korea Selatan ke Piala Dunia 2018. Lebih familiar dengan sepak bola Asia.
Patrick Kluivert: Mantan pemain top dunia dengan pengalaman bermain di klub-klub elite Eropa. Pengalaman melatihnya lebih bervariasi, termasuk di Eropa dan Afrika.
Gaya Permainan:
Shin Tae-yong: Dikenal dengan taktik yang fleksibel dan kemampuan adaptasi yang baik. Menekankan pada kekompakan tim dan transisi cepat.
Patrick Kluivert: Cenderung menerapkan sepak bola menyerang ala Belanda dengan penekanan pada penguasaan bola dan kreativitas individu.
Pendekatan terhadap Pemain Muda:
Shin Tae-yong: Berhasil memadukan pemain muda dengan senior, memberikan kesempatan kepada banyak talenta baru.
Patrick Kluivert: Memiliki reputasi kuat dalam pengembangan pemain muda, terutama dari pengalamannya di akademi Ajax dan Barcelona.
Komunikasi:
Shin Tae-yong: Menghadapi tantangan bahasa, memerlukan penerjemah dalam berkomunikasi dengan pemain dan media.
Patrick Kluivert: Kemampuan berbahasa Inggris yang baik, namun masih perlu waktu untuk beradaptasi dengan bahasa Indonesia.
Prestasi sebagai Pelatih:
Shin Tae-yong: Membawa timnas Indonesia ke final Piala AFF 2020 dan lolos ke Piala Asia 2023 setelah 16 tahun absen.
Patrick Kluivert: Belum memiliki prestasi mayor sebagai pelatih kepala, namun pernah menjadi bagian dari staf kepelatihan Belanda yang meraih posisi ketiga di Piala Dunia 2014.
Adaptasi dengan Sepak Bola Indonesia:
Shin Tae-yong: Telah beradaptasi dengan baik selama masa kepelatihannya, memahami karakteristik pemain dan liga lokal.
Patrick Kluivert: Masih harus membuktikan kemampuannya beradaptasi dengan cepat terhadap kondisi sepak bola Indonesia.
Target dan Ekspektasi:
Shin Tae-yong: Fokus pada pembangunan tim jangka panjang dan peningkatan peringkat FIFA.
Patrick Kluivert: Diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam gaya permainan dan membuka peluang bagi pemain Indonesia di kancah internasional
Target dan Ekspektasi untuk Timnas Indonesia
Dengan ditunjuknya Patrick Kluivert sebagai pelatih baru, PSSI telah menetapkan sejumlah target dan ekspektasi untuk timnas Indonesia. Berikut adalah rincian target jangka pendek, menengah, dan panjang yang diharapkan dapat dicapai oleh timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Kluivert:
Target Jangka Pendek (1-2 tahun):
- Piala AFF 2025: Meraih gelar juara Piala AFF untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia. Timnas telah enam kali menjadi runner-up, dan kini ada harapan besar untuk akhirnya mengangkat trofi.
- Kualifikasi Piala Asia 2027: Memastikan lolos ke putaran final Piala Asia 2027 dengan performa yang meyakinkan di babak kualifikasi.
- Peningkatan Peringkat FIFA: Meningkatkan posisi Indonesia di peringkat FIFA dari posisi 127 ke dalam 100 besar dunia.
- Pengembangan Pemain Muda: Mengintegrasikan lebih banyak pemain muda berbakat ke dalam skuad senior dan memberikan mereka pengalaman bermain di level internasional.
- Gaya Permainan: Mengembangkan identitas permainan yang lebih jelas dan konsisten, menggabungkan kekuatan tradisional pemain Indonesia dengan taktik modern ala Eropa.
Target Jangka Menengah (3-4 tahun):
- Piala Asia 2027: Lolos dari fase grup dan mencapai minimal babak 16 besar Piala Asia 2027.
- Kualifikasi Piala Dunia 2030: Bersaing ketat dalam grup kualifikasi Piala Dunia dan memiliki peluang realistis untuk lolos ke putaran final untuk pertama kalinya dalam sejarah.
- Asian Games 2026: Meraih medali emas sepak bola putra di Asian Games 2026, memperbaiki pencapaian medali perunggu di edisi 2018.
- Peringkat FIFA: Masuk ke dalam 75 besar peringkat FIFA dunia dan menjadi salah satu tim terbaik di Asia Tenggara.
- Pengembangan Liga Domestik: Meningkatkan kualitas liga domestik Indonesia melalui kerjasama antara PSSI, klub, dan timnas, sehingga dapat menjadi sumber talenta yang lebih baik bagi timnas.
Target Jangka Panjang (5 tahun ke atas):
- Kualifikasi Piala Dunia 2034: Mewujudkan impian lolos ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia.
- Dominasi Regional: Menjadi kekuatan dominan di Asia Tenggara dan secara konsisten bersaing dengan tim-tim terbaik Asia.
- Peringkat FIFA: Masuk ke dalam 50 besar peringkat FIFA dunia dan menjadi salah satu tim terkuat di Asia.
- Pengembangan Infrastruktur: Membangun dan mengembangkan fasilitas pelatihan bertaraf internasional untuk mendukung perkembangan pemain di semua level.
- Ekspor Pemain: Meningkatkan jumlah pemain Indonesia yang bermain di liga-liga top Eropa dan Asia.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan bahwa target-target ini telah didiskusikan dan disepakati bersama Patrick Kluivert. “Kami telah menetapkan target yang ambisius namun realistis. Dengan pengalaman dan keahlian Coach Kluivert, kami yakin timnas Indonesia bisa mencapai target-target ini,” ujar Erick.
Kluivert sendiri menyambut positif tantangan yang diberikan. “Target-target ini menunjukkan ambisi besar Indonesia dalam sepak bola. Saya siap bekerja keras bersama seluruh pemain dan staf untuk mewujudkan impian ini,” kata Kluivert dalam konferensi persnya.
Untuk mencapai target-target tersebut, Kluivert berencana untuk:
- Pemantauan Talent: Melakukan pemantauan talent secara intensif, tidak hanya di liga domestik tetapi juga pemain keturunan Indonesia di luar negeri.
- Program Pelatihan: Mengembangkan program pelatihan komprehensif yang mencakup aspek teknis, taktis, fisik, dan mental para pemain.
- Kerjasama Internasional: Menjalin kerjasama dengan klub-klub Eropa untuk program pelatihan dan pertukaran pengetahuan.
- Pengembangan Staf: Meningkatkan kapasitas staf kepelatihan lokal melalui program pelatihan dan sertifikasi.
- Analisis Data: Memanfaatkan teknologi dan analisis data terkini untuk evaluasi performa tim dan pemain individual
Dengan target dan ekspektasi yang jelas, kini tugas berat menanti Patrick Kluivert dan timnas Indonesia untuk mewujudkan impian jutaan penggemar sepak bola tanah air. Perjalanan menuju pencapaian target-target ini tentu akan penuh tantangan, namun juga membuka peluang bagi Indonesia untuk akhirnya menjadi kekuatan yang diperhitungkan dalam peta sepak bola Asia dan dunia.