Terungkap Rekaman Rintihan Laskar FPI Sebelum Tewas: Tolong Pak, Sakit
Merdeka.com - Sekretaris Umum sekaligus juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman, mengungkap fakta baru kasus penembakan terhadap 6 anggota laskar FPI, yang terjadi pada Senin (7/12) dini hari di Tol Cikampek. Melalui program acara Mata Najwa, Munarman secara eksklusif menunjukkan rekaman suara percakapan di detik-detik terakhir, para anggota laskar yang ada di lokasi kejadian.
Rekaman itu didapatkan melalui sambungan telepon conference para laskar yang melakukan pengawalan Pimpinan FPI Rizieq Syihab pada malam itu. Teleconference tersebut, menyambungkan para anggota laskar yang ada di 3 lokasi berbeda.
Dalam rekaman, terdengar suara tangisan seorang pria yang mengiba meminta tolong dan merintih kesakitan. Munarman memastikan, rekaman eksklusif yang didengarkan dalam program Mata Najwa Trans7 itu, merupakan suara asli dari anggota laskar FPI yang berada di Tol Cikampek. Berikut videonya:
-
Siapa yang paham tentang pria menangis? Cowok seringkali diajarkan untuk menahan diri dan tidak menangis, di sisi lain mereka juga paham bahwa menahan tangis justru membuat keadaan dan hati semakin kacau.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
-
Siapa yang mendengar suara ketukan itu? Yang Liwei, yang menjadi astronot (taikonaut) pertama China pada 16 Oktober 2003.
-
Bagaimana polisi membantu pria tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
-
Dimana suara ketukan itu terdengar? 'Satu kejadian tanpa sebab yang saya temui di luar angkasa adalah ketukan yang muncul dari waktu ke waktu,' katanya, seperti dilaporkan Xinhua dan dilansir IFL Science.
-
Siapa yang nangis? Sesuai dugaan Mulan, momen pamitan ini diwarnai dengan tangis haru. Meskipun kepindahan sekolah sudah disetujui Muhammad Ali, dia tetap merasa sedih harus meninggalkan sekolah yang telah menjadi tempat belajarnya sejak tahun lalu.
Terdengar Suara Minta Tolong dari Anggota Laskar
Menurut keterangan Munarman, rekaman itu di dapatkan dari pembicaraan teleconference para anggota laskar yang melakukan pengawalan pada malam itu. Teleconference itu, menyambungkan para laskar yang ada di 3 lokasi perbeda yakni, di lokasi acara, di dalam mobil avanza, dan 6 orang di dalam mobil Chevrolet Spin.
Para Laskar FPI di mobil itulah yang kemudian dinyatakan pihak kepolisian diamankan anggotanya, namun karena melawan, aparat kepolisian menembak mereka.
Dalam rekaman yang beredar, terdengar suara tangisan dari salah satu anggota laskar. Suara rintihan kesakitan dari salah satu anggota itu, terdengar membuat bingung anggota laskar lain yang ada di lokasi berbeda hingga mereka menyadari sesuatu terjadi pada anggota yang berada di mobil Chevrolet.
Rekaman Suara Anggota Laskar FPI
Berikut rekaman suara detik-detik anggota laskar FPI yang menangis, merintih kesakitan, dan mengiba meminta pertolongan:
"Tolong kami pak tolong pak, sakit sakit," kata seorang pria sambil menangis."Itu kenapa dia?," kata salah seorang usai mendengar jeritan tolong dan kesakitan."Astaghfirullah, mlipir dulu di tempat aman," kata seseorang terdengar dari lokasi yang lain. "Kembali ke markas aja balik ke markas masuk tol," perintah pria lain. "Itu kena anak-anak," kata suara lain sambil menahan tangis
Munarman Menjamin Rekaman Suara Itu Asli Direkam saat Kejadian
Menanggapi temuan rekaman itu, Munarman memastikan jika penggalan percakapan itu asli terjadi di malam kejadian. Kendati demikian, Munarman mengaku tak bisa berspekulasi lebih, apakah jeritan kesakitan itu dikarenakan anggota laskar yang disiksa oleh pihak lain. Oleh sebab itu, ia meminta agar penggalan bukti tersebut bisa membantu penyelidikan agar ditemukan titik terang kasus penembakan polisi terhadap 6 anggota laskar FPI.
"Ini menurut keterangan anggota laskar satunya yang ada di mobil avanza, ini adalah suara salah satu laskar yang ada di mobil chevrolet. Nah kita tidak tahu persis justru itu kita perlu adanya tim penyelidikan karena kita tidak tahu persis apakah kita dalam kondisi yang (disiksa) karena ada jeritan awal tadi ya. Apakah itu kondisi sedang disiksa yang kesakitan tadi, nah itu yang perlu kita telusuri. Tapi kita pastikan bahwa suara itu betul dari para pengawal yang saat itu hadir di lokasi kejadian," kata Munarman.
FPI Sebut Tahu Diikuti Orang Tak Dikenal saat Lakukan Pengawalan
Ormas Front Pembela Islam (FPI) menceritakan detik-detik sebelum terjadinya peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50. Pihak Laskar pengawal yang hendak mengawal Rizieq dan keluarga menuju Karawang pada Minggu malam pukul 22.45 Wib, mengaku diikuti sejumlah orang tak dikenal.Rombongan Rizieq malam itu berjumlah delapan mobil. Empat diisi keluarga dan empat mobil pengawal yang tiap mobil ditumpangi enam orang termasuk sopir. Saat mobil meninggalkan kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Sekretaris FPI Munarman mengatakan, merasa telah diikuti sejumlah mobil yakni Avanza Hitam B 1739 PWQ, Avanza silver serta beberapa mobil lainnya. Diklaimnya, mobil itu juga pernah terlihat di kawasan Sentul."Senin dini hari pukul 00.10 Wib, setelah pintu keluar Tol Karawang Timur ada tiga mobil Avanza hitam B 1739 PWQ, Avanza silver dan Avanza putih terus berusaha masuk ke dalam konvoi, mepet, mengintai dan mengikuti rombongan IB-HRS. Dari pihak keluarga, Habib Hanif terus memandu semua rombongan agar waspada dan hati hati. Tiga mobil penguntit tersebut berhasil dijauhkan oleh dua mobil berisi laskar yang posisinya paling belakang yakni Chevrolet B 2152 TBN. Rombongan keluarga IB-HRS berhasil menjauh dari para penguntit dan pengganggu yang menggunakan tiga mobil," kata Sekretaris Umum FPI, Munarman, dalam rilis yang diterima merdeka.com, Selasa (8/12).Kemudian setelah keluar Tol Karawang Timur, salah satu mobil pengawal Rizieq dipepet namun berhasil lolos menuju arah Tol Karawang Barat, lalu masuk ke Tol arah Cikampek dan beristirahat di Rest Area KM 57. Sementara saat mobil Chevrolet mengarah Tol Karawang Barat dikepung."Informasi dari laskar yang berada di mobil Chevrolet dikepung, Sufyan alias Bang Ambon mengatakan 'Tembak sini tembak' mengisyaratkan ada yang mengarahkan senjata kepadanya dan setelah itu terdengar suara rintihan laskar yang kesakitan seperti tertembak. Bang Ambon meminta laskar lain untuk terus berjalan. Begitu pula Saat Faiz dihubungi oleh salah satu Laskar yang ikut rombongan IB-HRS nampak ada suara orang yang kesakitan seperti habis tertembak. Dan seketika itu telpon juga terputus," beber Munarman.Kemudian, kabar dari enam orang pengawal yang ada di mobil Chevrolet itu tidak bisa lagi dihubungi sampai Senin siang. Bahkan malam saat kejadian, pengawal lainnya mencoba mendatangi lokasi ketika masuk pintu Tol Karawang Barat, rekan lainnya tidak menemukan apa pun di lokasi yang diperkirakan sebagai lokasi serang terhadap pengawal yang menumpang Chevrolet."Sampai Senin pukul 12.00 WIB kami masih mencari keberadaan 6 Laskar tersebut di berbagai rumah sakit dan tempat-tempat lainnya. Sampai saat itu kami belum mengetahui keadaan dan keberadaan enam laskar tersebut," tutup Munarman.
Keluarga Korban Bantah Anggota Laskar Membawa SenjataMenurut kabar awal yang beredar, peristiwa yang terjadi di Tol Cikampek itu merupakan aksi baku tembak antar polisi dan anggota laskar FPI. Namun, anggota FPI mengatakan jika anggota laskar tidak pernah dibekali senjata apapun. Pada rapat dengar yang diadakan oleh Komisi III DPR RI, keluarga korban penembakan 6 anggota laskar FPI juga membantah laskar FPI yang ditembak polisi memiliki senjata api maupun parang untuk mengawal rombongan pimpinan FPI Rizieq Syihab.Anandra, kakak laskar FPI Khadafi menyampaikan, tidak pernah adiknya membawa pistol maupun parang seperti yang diperlihatkan kepolisian. Dia mengatakan, tidak mungkin anggota laskar ini membawa senjata. Sebab, mereka mengawal Rizieq bukan untuk perang."Kami ingin meluruskan bahwa anak-anak kami tidak pernah membawa senjata satu pun baik itu pistol atau parang seperti diinformasikan di media. Buat apa, karena itu niatnya baik bukan untuk perang. Niatnya baik. Kami mohon anak kami sudah dibunuh sudah dibantai masih saja difitnah," kata Anandra.Sementara Ayah dari Lutfil Hakim, Zainuri juga menuntut agar Komisi III membantu menegakkan keadilan bagi anaknya. Dia menjelaskan, keadaan anaknya saat jenazah dimandikan. Menurutnya, anaknya ditembak dari jarak dekat dan tembus ke punggung."Saat saya memandikan dia seperti di siksa, di punggung geseng (gosong). Kemaluannya, maaf, bekas diinjak, tangan terkelupas. Tembakan jarak dekat, empat lubang tembus ke belakang semua Pak," jelasnya.
Kronologi yang Dipaparkan Polisi
Sementara itu, pihak kepolisian memberikan gambaran kronologi kejadian yang berbeda dengan apa yang disampaikan oleh anggota ormas FPI. Pihak kepolisian telah menggelar rekonstruksi pada Senin (14/12). Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, rekonstruksi merupakan hasil dari berita acara pemeriksaan, petunjuk dan olah tempat kejadian perkara.Menurut Argo, rekonstruksi digelar pada dini hari karena menyesuaikan dengan rangkaian peristiwanya yang terjadi pada 7 Desember pukul 00.30 WIB. Ia mengatakan, sesuai dengan adegan yang dilakukan dalam rekonstruksi, sejak di titik pertama lokasi kejadian petugas sudah diadang dan mendapat serangan dari kelompok FPI.Petugas berusaha membela diri, mereka terus menyerang hingga akhirnya terjadi baku tembak seperti yang terjadi dalam adegan rekonstruksi di titik kedua lokasi kejadian. Setelah terjadi baku tembak, kelompok orang itu kabur masuk jalan Tol Jakarta-Cikampek dan akhirnya bisa dibekuk di rest area Kilometer 50 jalan Tol Jakarta-Cikampek, seperti adegan dalam rekonstruksi di titik ketiga.Dari enam pelaku dalam satu mobil, dua orang di antaranya ternyata sudah meninggal akibat baku tembak. Sehingga polisi membawa dua orang itu terlebih dahulu untuk dibawa ke rumah sakit.Sedangkan empat pelaku lainnya masih masih dalam penanganan di rest area. Setelah itu, petugas membawa empat orang tersebut ke Mapolda Metro Jaya dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia.Sekitar 1 kilometer dari rest area, keempat pelaku itu justru menyerang petugas sampai berupaya merebut senjata milik petugas di dalam mobil. Karena itulah petugas menembak pelaku hingga akhirnya meninggal dunia. Kejadian itu terungkap dalam adegan-adegan di titik keempat rekonstruksi. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi prajurit TNI yang berusaha tegar melihat sang ayah meninggal dunia di rumah duka.
Baca SelengkapnyaBerjuang merawat hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir, pria ini mengaku dipaksa harus mengikhlaskan kepergian sang ibunda.
Baca SelengkapnyaKehilangan orang tersayang buka kondisi mudah untuk dihadapi seseorang.
Baca SelengkapnyaSetibanya di rumah, seorang anggota TNI ini terlihat memeluk sambil menenangkan ibunya yang sedang menangis histeris.
Baca SelengkapnyaVideo seorang Caleg kehilangan kendali. Terdengar suara teriakan yang seolah menjadi lambang jeritan hatinya.
Baca SelengkapnyaIa tiba-tiba menangis sesenggukan sampai ditenangkan dua kakaknya yang hadir.
Baca Selengkapnya