5 Pilar Modernisasi Irigasi di Indonesia
Merdeka.com - Irigasi memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Irigasi dan Rawa menyiapkan strategi, untuk mempertahankan kinerja sistem irigasi.
Upaya itu dilakukan pula untuk mendukung Agenda Nawa Cita pemerintah Indonesia periode 2014-2019, melalui program pembangunan irigasi baru seluas satu juta hektar dan rehabilitasi irigasi tiga juta hektar.
Direktur Irigasi dan Rawa Mochammad Mazid menjelaskan berdasarkan hasil evaluasi dalam kurun waktu lima tahun, target pemerintah berhasil dicapai. "Untuk mencapainya butuh usaha terus-menerus. Target irigasi baru satu juta hektar dicapai sekitar 1.004.800 hektare. Sementara untuk rehabilitasi dari 3 juta kami bisa capai sekitar 3.020.824 hektare," kata Mazid saat ditemui di ruang kerjanya Jumat (16/8).
-
Apa kebutuhan utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian? 'Kami dorong terus solusi cepat pompanisasi sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produktivitas. Kita bersyukur Indonesia mampu bertahan dari berbagai ancaman dan krisis yang menerpa seluruh dunia,' jelasnya.
-
Bagaimana cara Kementan meningkatkan produktivitas padi? 'Tapi kita menggunakan mekanisasi pertanian yaitu combine harvester, traktor roda 4 dan rice transplanter itu bisa tanam 3 kali setahu, sehingga produktivitas dan produksi meningkat. Biayanya bisa ditekan 40 sampao 50 persen per hektar,' pinta Amran.
-
Siapa yang terlibat dalam upaya Kementan meningkatkan produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga daerah untuk fokus melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa baik pasang surut maupun lahan tadah hujan atau non irigasi di sejumlah daerah.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan produksi padi dan jagung? Salah satu potensi lahan yang dapat digunakan untuk menambah produksi pangan nasional khususnya padi dan jagung adalah lahan rawa dan lahan kering yang belum dimanfaatkan secara optimal.
-
Kenapa Kementan membuat Irigasi Perpompaan Peternakan? 'Irigasi Perpompaan Peternakan ini dapat memberikan manfaat sebagai sumber air minum di musim kemarau bagi ternak sebanyak 3.140 ekor,' ungkap Jan Maringka.
-
Bagaimana cara Kementan meningkatkan produktivitas lahan rawa? 'Kita fokus memberikan bantuan optimasi, yang dikatakan optimasi adalah dulu tanam satu 1 kali dalam se tahun, kita tingkatkan menjadi dua kali jadi produksinya dua kali lipat tentu kesejahteraan pun meningkat,'tambah Mentan Amran.
Sejalan dengan upaya mencapai ketahanan pangan, Indonesia juga menjadi tuan rumah dalam gelaran The 3rd World Irrigation Forum (WIF) & 70th International Executive Council Meeting (IECM) pada 1-7 September 2019 di Bali yang mengundang delegasi dari seluruh negara di dunia.
Mazid menyebut, dalam penyelenggaran acara tersebut pihaknya akan menyoroti sejumlah isu-isu penting, untuk menuju pembangunan berkelanjutan. Direktorat Jenderal SDA akan memperkenalkan kebijakan mengenai modernisasi irigasi di Indonesia melalui lima pilar.
Keandalan Suplai Air
Di pilar pertama ini, peningkatan keandalan dan penyediaan air irigasi diarahkan pada isu konservasi air. Termasuk membahas tentang perlindungan sumber, alokasi, dan distribusi air. Keandalan ketersediaan air ini dilakukan melalui pembangunan waduk dan bendungan, dalam rangka meningkatkan kapasitas tampungan air.
"Suplai air ini juga menjadi tantangan. Eksistensi air pun dipengaruhi oleh kualitas bendungan yang menjadi tugas dan tanggung jawab bersama," kata Mazid.
Keandalan Jaringan Irigasi
Perbaikan saran dan prasarana irigasi masuk ke dalam pilar kedua ini. Isu modernisasi diarahkan pada adaptasi infrastruktur dalam kerangka pemenuhan pelayanan dan penyediaan dana, dan sumber daya manusia yang optimal. "Jadi apakah infrastuktur dalam kondisi bagus atau rusak atau kinerja jaringan itu sendiri juga sangat memengaruhi."
Manajemen Air
Mazid menjelaskan pada pilar ini membahas mengenai sistem pengelolaan irigasi. "Pada dasarnya kalau sumber daya manusia sudah bagus, insfrastruktur bagus, tapi airnya tidak bagus, ini juga menjadi masalah." Oleh karena itu isu modernisasi diarahkan pada hak pengguna air serta manajemen informasi.
Kelembagaan
Dalam rangka pemeliharaan sumber daya air berkelanjutan perlu adanya One System One Management. Mazid menyebut perlu adanya penguatan insitusi pengelola irigasi. Dia mencontohkan saat para petani berhimpun dalam komunitas persatuan petani. Dengan orientasi pelayanan yang baik dari komunitas persatuan petani, maka hal itu dapat mempengaruhi performa jaringan irigasi.
Sumber Daya Manusia
Di pilar ini perlu adanya penguatan sumber daya manusia, mulai dari perencanaan dan pengetahuan infrastruktur.
"Semua pilar itu saling mempengaruhi. Maka kami berharap dengan mengelompokkan semua pilar tersebut, dapat menjadi kekuatan ketika bicara tentang modernisasi yang mengarah pada efisiensi air, untuk ketahanan pangan," jelas Mazid.
Selain irigasi, lahan rawa juga punya andil besar dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Kepala Subdit Rawa Direktorat Jenderal SDA, Muhammad Asdin Thalib menjelaskan, jumlah rawa yang berpotensi di Indonesia ada sekitar 33 juta hektar. Namun baru 1.800.000 hektar yang terbangun. Oleh karena itu jika dikelola dengan baik dan optimal, lahan rawa yang ‘nganggur’ bisa dimanfaatkan untuk ketahanan pangan Indonesia.
"Peran rawa itu untuk tampungan dan resapan air. Bisa juga dimanfaatkan untuk budidaya hortikultura atau budidaya perikanan," jelas Asdin. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Gapoktan Suka Bakti di Desa Soga Bakti menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian.
Baca SelengkapnyaManfaat program irigasi perpompaan (irpom) dirasakan petani di Desa Banjarrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menyebutkan modernisasi sebagai kunci peningkatan produksi.
Baca SelengkapnyaProyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.
Baca SelengkapnyaSebelumnya para petani hanya bisa satu kali tanam dalam satu tahun dengan adanya irigasi perpompaan menjadi dua kali tanam.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan sekitar 400.000 hektare lahan rawa untuk dioptimalkan melalui perbaikan irigasi dan saluran air.
Baca SelengkapnyaKegiatan optimasi lahan rawa difokuskan pada perbaikan infrastruktur air dan lahan melalui pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur.
Baca SelengkapnyaIni memerlukan dukungan berbagai stakeholder terkait, meliputi pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian (Kementan) terus upayakan peningkatan produksi.
Baca SelengkapnyaYeka menambahkan pentingnya pembuatan irigasi sebagai akses utama bagi pemenuhan air untuk lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaLangka nyata ini untuk mendorong peningkatan produktivitas padi nasional.
Baca SelengkapnyaMelalui pengelolaan integrated farming berbasis energi baru dan terbarukan (EBT), petani kini lebih mudah mendapatkan pasokan air untuk irigasi sawah.
Baca Selengkapnya