Ada Mudik Gratis untuk Libur Natal dan Tahun Baru, Ada 11 Rute dan Siap Angkut 38.772 Penumpang
Adapun program mudik gratis tersebut terdiri atas Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat menyediakan 11 rute tujuan mudik dari Jakarta ke Solo.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyediakan angkutan mudik gratis dengan total kapasitas 38.772 penumpang selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Kementerian Perhubungan menyediakan tiga program mudik gratis pada masa Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dengan total kapasitas 38.772 penumpang dan 2.320 sepeda motor," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di Jakarta, Rabu.
Adapun program mudik gratis tersebut terdiri atas Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat menyediakan 11 rute tujuan mudik dari Jakarta ke Solo, Yogyakarta, Surabaya, Wonosobo, Semarang, Wonogiri, Cilacap, Purwokerto, Malang, Madiun, dan Kediri dengan 88 unit bus dan dua unit truk untuk kapasitas 3.500 penumpang.
Ditjen Perkeretaapian menyediakan lintas Jakarta Gudang-Lempuyangan yang terdiri atas Stasiun Jakarta Gudang, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Purwokerto, Stasiun Kutoarjo, dan Stasiun Lempuyangan (PP) dengan kapasitas 5.300 penumpang dan 2.320 sepeda motor periode angkutan motor gratis selama 10 hari.
Kemudian, Ditjen Perhubungan Laut menyediakan 100 ruas trayek pelayaran angkutan laut (PP) dengan kapasitas 29.972 penumpang.
Survei Pergerakan Nasional
Berdasarkan hasil survei potensi pergerakan nasional Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Kemenhub, potensi pergerakan masyarakat selama periode akhir tahun tersebut mencapai 110,67 juta orang.
Potensi pergerakan ini mencakup seluruh provinsi di Indonesia yang tersebar selama 22 hari dari 18 Desember 202 sampai dengan 8 Januari 2025.
Adapun potensi pergerakan antarprovinsi mencapai 55,86 juta orang dan potensi pergerakan dalam provinsi mencapai 54,81 juta orang.
Sementara, alasan masyarakat bepergian pada masa Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yakni 45,6 persen terkait liburan untuk pergi ke lokasi wisata, liburan untuk pulang kampung 32,36 persen, merayakan Natal/Tahun Baru di kampung 19,96 persen dan karena tugas/pekerjaan 2 persen.