Aksi ambil untung mulai terlihat, IHSG terkoreksi 14 poin
Merdeka.com - Aksi ambil untung mulai terlihat pada pergerakan saham hari ini, Selasa (5/2). Indeks harga saham gabungan turun 13,92 poin atau 0,31 persen saat awal perdagangan.
Pelemahan tersebut menyusul pasa Amerika Serikat yang ditutup negatif semalam. Indeks S&P anjlok paling dalam sejak November lalu yaitu turun 1,15 persen. Sementara Dow Jones kembali berada di level 13.000 dengan penurunan 0,93 persen. Nasdaq melemah 1,51 persen.
Di sisi lain, pasar Asia juga mengalami pelemahan. Indeks Jepang Nikkei 225 melemah 0,82 persen, Hang Seng turun 1,37 persen dan Straits Times terkoreksi 0,44 persen.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG pada Selasa (16/4) pagi dibuka melemah 156,25 poin atau 2,14 persen ke posisi 7.130,62.
Baca SelengkapnyaTerpantau pada pukul 12.00 WIB mengalami penurunan yang menyentuh angka -1,26 persen atau -86,203 point ke posisi 6.762,964.
Baca SelengkapnyaIHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.
Baca SelengkapnyaIHSG BEI pada pagi ini mengalami kenaikan 0,02 persen ke posisi 7.085,37.
Baca SelengkapnyaMelansir laman logammulia.com, harga emas Antam kini di jual Rp1.389.000 per gram.
Baca SelengkapnyaIHSG dibuka menguat 23,33 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.203,16.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaSetali tiga uang, harga buyback emas Antam juga turun Rp12.000 per gram menjadi Rp1.292.000 per gram.
Baca SelengkapnyaIHSG sempat menyentuh 7300-an mendekati penutupan perdagangan akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca Selengkapnya