Anak Buah Prabowo Pamer Dua Bulan Jadi Menteri Kesepakatan Investasi Sudah Rp3,9 Triliun
Dalam waktu kurang lebih dua bulan, telah terjadi 579 kesepakatan dengan nilai Rp3,9 triliun, melibatkan 158 usaha besar dan 389 UMKM.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan bahwa kesepakatan kemitraan antara pelaku usaha besar dan UMKM di era Kabinet Merah Putih menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Dalam waktu kurang lebih dua bulan, telah terjadi 579 kesepakatan dengan nilai Rp3,9 triliun, melibatkan 158 usaha besar dan 389 UMKM. Ini menunjukkan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
“Saya laporkan juga bahwa di era Kabinet Merah Putih ini yang kurang lebih berdua bulan, total kesepakatan kemitraan antara pelaku usaha besar dan UMKM di seluruh daerah yaitu sebanyak 579 kesepakatan, dengan nilai sebesar Rp3,9 triliun dengan melibatkan 158 usaha besar dan 389 UMKM,” kata Rosan dalam Forum Kemitraan Investasi 2024, di Jakarta, Kamis (12/12).
Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak hanya menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung UMKM, tetapi juga menggambarkan adanya peluang besar bagi sektor UMKM untuk berkembang seiring dengan peningkatan target investasi yang terus mencatatkan angka positif.
Rosan menyampaikan, pada tahun 2024 target investasi Indonesia dipatok sebesar Rp1.650 triliun, dengan proyeksi peningkatan signifikan pada tahun berikutnya menjadi Rp 1.900 triliun, dan lebih lanjut pada 2025 mencapai Rp 2.200 triliun.
Adapun realisasi investasi Indonesia hingga kuartal III yang telah mencapai sekitar 76 persen dari target investasi yang ditetapkan, dengan total investasi mencapai Rp1.261,43 triliun. Investasi ini juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja, di mana lebih dari 1,87 juta orang berhasil terserap atau pertumbuhan hampir 18 persen.
Menurut Rosan, seiring dengan meningkatnya target investasi tersebut, diharapkan porsi UMKM juga akan turut berkembang. Kemitraan antara usaha besar dan UMKM diharapkan semakin meningkat, dan para pelaku UMKM harus siap untuk berkolaborasi dengan para investor yang masuk di daerah masing-masing.
“Nah diharapkan porsinya dengan meningkatnya target kami otomatis ini adalah peningkatan juga untuk porsi UMKM-nya. Jadi, saat bersamaan kami juga mengharapkan UMKM ini juga mereka siap untuk bekerjasama dengan para pengusaha, para investor yang berinvestasi di daerah masing-masing,” ujarnya.
Kerja sama ini tidak hanya berpotensi meningkatkan kapasitas UMKM, tetapi juga memberikan dampak positif berupa penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dan pemerataan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia.
Penting untuk dicatat bahwa investasi yang masuk tidak hanya akan menciptakan peluang ekonomi, tetapi juga menghasilkan multplier effect yang bermanfaat bagi ekonomi daerah. Dengan adanya kerja sama yang lebih erat antara UMKM dan investor, diharapkan dapat tercipta ekosistem bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Jadi, kami juga mengharapkan kesiapannya karena investasinya yang masuk akan meningkat dan diharapkan ini juga memiliki dampak multiplier effect yang sangat baik di daerahnya masing-masing dan yang paling penting bagaimana pencipta lapangan pekerjaan ini terus berjalan dan terus tumbuh ke depannya,” pungkasnya.