Bank Indonesia Nilai Ekonomi Syariah Cocok Jadi Penangkal Dampak Gejolak Global
Merdeka.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, menyebutkan ekonomi syariah dapat menjadi solusi yang tepat saat ekonomi global penuh ketidakpastian seperti sekarang ini. Dody menjelaskan pada saat ketidakpastian ekonomi global yang berkepanjangan dan potensi pertumbuhan ekonomi global yang menurun, dunia mencari keseimbangan dan stabilitas baru.
Tekanan tidak hanya terjadi di negara-negara dengan fundamental ekonomi yang buruk, tetapi juga di negara-negara dengan fundamental yang masih relatif sehat seperti Indonesia.
"Ke depan, sebagai bagian dari keadaan global ini kita harus menyesuaikan dan beradaptasi dengan kehidupan dalam lingkungan volatilitas yang lebih tinggi," kata dia dalam pembukaan forum 5th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (IIMEFC) 2019, sebagai rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (12/11).
-
Siapa yang bicara tentang perbankan syariah? Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam kegiatan OJK Mengajar di Fakulitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (6/11).
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Siapa yang diberikan arahan soal ekonomi syariah? Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan tiga arahan strategis kepada pemerintah daerah (pemda) seluruh Tanah untuk mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di wilayahnya masing-masing.
-
Siapa yang dorong penguatan ekosistem keuangan syariah? Muliaman menyebut penguatan ekosistem keuangan syariah perlu didorong melalui kolaborasi seluruh stakeholders.
Jika dalam waktu dekat, tetap melanjutkan "bisnis seperti biasa", ketidaksetaraan global dipastikan akan semakin meningkat dan semakin besar. "Perlu ada solusi. Tatanan ekonomi dunia perlu diarahkan agar lebih adil, tumbuh secara proporsional dan berkelanjutan. Kegiatan ekonomi harus lebih produktif, distribusi pendapatan harus lebih inklusif. Selanjutnya, transaksi keuangan harus didasarkan pada kegiatan ekonomi riil. Semua ini mengandung prinsip ekonomi, bisnis, dan keuangan Islam," ujarnya.
Dody mengungkapkan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah adalah solusi yang memungkinkan untuk memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan saat ini dan di masa depan. "Keuangan berbasis syariah dapat berkontribusi dengan mempromosikan gagasan pembagian risiko dan integrasi keuangan komersial dan sosial, yang merupakan salah satu faktor utama dalam memastikan ketahanan ekonomi dan inklusi," ujarnya.
Ekonomi dan keuangan syariah diyakini mengandung nilai-nilai yang sangat condong ke arah keadilan yang lebih besar dalam pembangunan sosial-ekonomi, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan manusia. Keuangan syariah secara konsisten mempromosikan pembagian risiko alih-alih pendekatan pembiayaan utang, yang diyakini akan meningkatkan ketahanan dan stabilitas pasar keuangan.
"Pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi besar baik sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru dan untuk meningkatkan struktur neraca berjalan. Saat ini ekonomi syariah telah menjadi sumber pertumbuhan baru, tidak hanya di kalangan Muslim negara mayoritas, tetapi juga di negara lain di mana umat Islam bukan mayoritas," ungkapnya.
Jasa keuangan pada ekonomi syariah juga mencatat kinerja keuangan yang signifikan dalam dekade terakhir di tengah ketidakpastian ekonomi global. Fundamental industri keuangan Islam tetap kuat, dengan lebih dari USD 1,7 triliun dana kelolaan, dan sebagian besar dari 20 dana kekayaan negara terbesar terletak di negara-negara di mana Islam adalah agama utama.
Begini Upaya Pemerintah Dorong Perkembangan Ekonomi Syariah
Pemerintah Indonesia berniat untuk mengembangkan ekonomi syariah ke arah yang lebih luas lagi. Bahkan, ekonomi syariah ini digadang-gadang akan menjadi ujung tombak baru dari pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, ada beberapa langkah untuk mengimbangi dan mendukung pengembangan ekonomi syariah melalui berbagai kebijakan pemerintah. Caranya dengan mendorong pelaku produksi syariah, produk halal serta pengembangan SDM.
"Untuk industri berbasis syariah, untuk dukung potensi, perlu berbagai langkah dan program. Sangat penting pengembangan SDM dan apalagi entreprenuership, kewirausahaan. Ini bagian yang harus kita lakukan," katanya.
Hal lain yang dilakukan adalah dengan menerbitkan berbagai regulasi yang mengatur pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Selain itu, inisiatif lainnya dilakukan dengan penyusunan Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI) dan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI).
Senada dengan Menko Perekonomian, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro selaku Ketua IAEI menyampaikan pentingnya penciptaan SDM di bidang ekonomi syariah, sekaligus pengembangan sektor riil berbasis syariah.
"IAEI memang dirancang untuk menciptakan SDM di bidang ekonomi syariah. Organisasi ini memang harus berakar di kampus, tapi tidak boleh berhenti di situ. IAEI harus berani keluar menghadapi sektor riil untuk pembangunan manusia dan kesejahteraan umat," pungkas Bambang.
Wapres Maruf Amin Ingin Percepat Perkembangan Ekonomi Syariah
Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantornya. Dalam pertemuan tersebut, Ma'ruf Amin sedang mencari cara bagaimana mempercepat ekonomi syariah dari sisi program kerja.
Dimulai dari sisi ekonomi riil seperti industri halal hingga industri perbankan. Tidak hanya itu, dari sektor pendidikan juga beberapa perguruan tinggi yang sudah memiliki program ekonomi islam harus terus dikembangkan.
"Beliau juga menyampaikan sekarang sedang dipikirkan bagaimana akselerasi ekonomi Islam syariah dari sisi program kerja baik itu dari sisi ekonomi riil seperti industri halal sampai industri keuangan, perbankan, asuransi, capital market," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani yang ditunjuk sebagai ketua formatur dari ikatan ahli ekonomi pun melaporkan terkait perkembangan dan struktur dalam IAEI tersebut. Tidak hanya itu, dia juga menyampaikan susunan struktural kepengurusan.
"Kami lapor ke bapak Wapres yang secara struktural beliau pengarahnya. Sehingga kita juga menyampaikan draf dari kepengurusan dan arahan dari beliau serta rencana langkah ke depan," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada dua upaya pemerintah menanggulangi geopolitik Timur Tengah yang berdampak kenaikan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan masih di atas 5 persen
Baca SelengkapnyaIndeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik yang bersumber tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, namun juga tensi geopolitik antara China dan AS.
Baca SelengkapnyaKestabilan ekonomi akan sulit dikembalikan jika sudah terganggu.
Baca Selengkapnya