Banyak Peminat, Industri Makanan Halal Punya Potensi Paling Besar
Merdeka.com - Industri makanan halal memiliki potensi yang paling besar dibanding sektor lain. Tidak hanya diminati oleh orang muslim, makanan berlabel halal juga mulai diminati oleh non muslim.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan potensi industri makanan halal pada 2023 mencapai USD 1,8 triliun. Seiring dengan terus bertambahnya jumlah penduduk muslim di dunia yang saat ini telah mencapai 1,84 miliar atau sekitar 24,4 persen dari populasi dunia.
"Permintaan barang dan jasa halal juga akan terus meningkat dan makin besar. Ini potensi yang harus dilihat dan diperbesar lagi," kata Perry dalam acara INHALIFE di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (14/11).
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Siapa yang mengembangkan wisata halal di Indonesia? Kemenparekraf mulai mengembangkan konsep wisata halal di sejumlah daerah di Indonesia.
-
Siapa yang diprediksi akan menggantikan Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak? Dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2045 sebanyak 342 juta jiwa, maka posisi Indonesia bisa terancam digantikan oleh Nigeria dan Pakistan.
-
Kapan jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 324 juta jiwa? Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 324 juta jiwa di 2045 mendatang.
-
Apa jumlah penduduk dunia di awal tahun 2023? Pada awal 2023, World Population Review mendata bahwa Bumi telah dihuni oleh sekitar 8 miliar orang, angka yang cukup besar sebagai satu populasi kehidupan.
Dia menjelaskan, ekonomi halal dalam skala global sangat berpotensi karena adanya nilai tinggi yang dihasilkan tak hanya bagi muslim namun juga non muslim. Industri halal telah menjadi pilihan gaya hidup banyak orang.
"Bahwa ekonomi halal tidak hanya berpusat pada agama saja, tapi juga nilai kualitas yang tinggi dalam menghasilkan produk halal," ujarnya.
"Karena itu ekonomi halal semakin besar tidak hanya di negara muslim saja, tapi juga non muslim. Thailand misalnya, (mengembangkan) industri makanan halal, Korea Selatan (mengembangkan) kosmetik halal," dia menambahkan.
Dia mencontohkan, industri makanan halal pada steak daging sapi. Steak yang dilabeli halal, lanjutnya, tidak hanya menarik minat muslim untuk memakannya melainkan juga non muslim sebab mereka percaya daging tersebut diolah dengan cara yang baik.
"Sapi yang jadi sumber dagingnya setiap hari dibudidayakan oleh peternaknya dengan baik. Jadi sapi ini tumbuh secara baik sesuai prinsip syariah. Dan cara penyembelihan sapi juga diperhatikan, jadi steak sapi halal lebih enak," ujarnya.
Selain makanan, sektor lainnya juga akan terus. Yaitu industri pariwisata halal akan bernilai USD 274 miliar, dan industri mode halal akan bernilai USD 361 miliar.
5 Strategi
Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan 5 strategi untuk mendorong industri halal di Indonesia. Di antaranya, Competitiveness (daya saing), Certification (sertifikasi), Coordination (koordinasi), Campaign (publikasi) dan Corporation (kerja sama).
"Implementasi lima jurus tersebut dapat menjadi kunci untuk menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai pasar tetapi juga sebagai basis produksi industri halal global," kata Perry.
Dia menjelaskan, Competitiveness (daya saing) dapat dilakukan melalui pemetaan sektor-sektor potensial yang dapat dikembangkan, seperti sektor makanan dan minuman, fashion, wisata, dan ekonomi digital. Sementara itu, Certification (sertifikasi) diperlukan untuk memperluas akses pasar.
"Oleh karena itu, para pengambil kebijakan dan pelaku perlu bersama mendorong agar barang dan jasa yang dihasilkan memperoleh sertifikasi halal," ujarnya.
Kemudian Coordination (koordinasi) dan sinergi kebijakan dan program antara pemerintah, Bank Indonesia dan lembaga terkait diperlukan untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Adapun Campaign (Promosi) diperlukan untuk memperkenalkan kepada publik bahwa gaya hidup halal bersifat universal, tidak hanya untuk muslim, namun juga untuk non muslim.
"Dan yang terakhir, Corporation (kerja sama) antara pemangku kepentingan industri halal nasional dan internasional adalah juga prasyarat untuk membangun dan mengembangkan industri halal global," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sektor makanan dan minuman halal menjadi salah satu pilar utama, disusul kosmetik, farmasi, keuangan syariah dan lainnya.
Baca SelengkapnyaSGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
Baca SelengkapnyaLiterasi dan inklusi keuangan syariah dapat meningkat lebih pesat dengan Islamic ecosystem (ekosistem halal) yang lebih kuat.
Baca SelengkapnyaUMKM didorong untuk mempersiapkan diri dan memanfaatkan momentum tersebut agar siap berdaya saing.
Baca SelengkapnyaSebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.
Baca SelengkapnyaMenperin Agus Gumiwang Kartasasmita mewaspadai negara-negara lain yang mengincar pasar konsumen muslim Indonesia untuk memasarkan produk halal mereka.
Baca SelengkapnyaBSI menjadi bank dengan nasabah terbanyak ke lima di Indonesia. Torehan ini sekaligus menobatkan BSI jadi bank syariah dengan nasabah terbanyak di dunia.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN bersama-sama BSI berkomitmen untuk terus mendorong Indonesia membangun kapasitas dan kapabilitas UMKM.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, angka-angka industri keuangan syariah tumbuh lebih tinggi dibanding bank nasional.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, Indonesia telah meraih peringkat dua dari Global Travel Muslim Index 2022 dengan memperoleh poin sebanyak 70.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta Jawa Barat sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional bisa memaksimalkan potensi keuangan syariah.
Baca Selengkapnyakontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional diperkirakan akan mencapai USD10 miliar setara Rp155,52 triliun atau 1,5 persen PDB nas
Baca Selengkapnya