Baru Diresmikan, Kilang LNG Raksasa di Papua Barat Sudah Kantongi Offtaker dari Pasar Internasional
Kilang gas Tangguh Train 3 di Papua Barat Daya ditargetkan mulai beroperasi Desember 2023.
Kilang gas Tangguh Train 3 di Papua Barat Daya ditargetkan mulai beroperasi Desember 2023.
Baru Diresmikan, Kilang LNG Raksasa di Papua Barat Sudah Kantongi Offtaker dari Pasar Internasional
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan groundbreaking proyek kilang gas Tangguh Train 3 di Papua Barat Daya. Kilang gas raksasa ini target bakal beroperasi penuh mulai Desember 2023.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, selain PT PLN (Persero), sudah ada beberapa offtaker atau pembeli dari pasar internasional yang telah menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) dari Lapangan Tangguh Train 3.
"Jadi LNG itu sebelum dibangun dan dapat sumber pendanaan harus dapat kepastian dulu barangnya dijual ke mana. Itu jadi komitmen bisa mendapatkan sumber pendanaan," ujar Arifin pasca ditemui dalam acara peresmian BBM Satu Harga di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (24/11/2023).
Merdeka.com
Dia menjelaskan, penjualan gas alam cair dari Tangguh Train 3 sebenarnya fleksibel tergantung permintaan atau kebutuhan nasional. Secara porsi, saat ini 40 persen penjualannya untuk pasar domestik.
"Masih 40 persen (domestik), ya tergantung kebutuhannya, itu fleksibel. Kalau butuhnya banyak kita prioritaskan ke dalam negeri," kata Arifin.
"Sekarang kan gas kita alhamdulillah lumayan ya ada tambah-tambah. Terus kemudian ENI punya (blok migas) di Makassar Strait, itu lebih gede dari Tangguh Train 3," ungkapnya.
Merdeka.com
Sebelumnya di hari yang sama, Presiden Jokowi telah meresmikan Lapangan Tangguh Train 3 yang jadi salah satu proyek strategis nasional (PSN). Kilang gas dengan nilai investasi Rp 72,45 triliun ini diyakini bakal banyak mendongkrak produksi gas alam cair (LNG) nasional.
Merdeka.com
"Puji syukur alhamdulillah hari ini kita akan resmikan Tangguh Train 3, penghasil gas bumi terbesar di Indonesia. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan Tangguh LNG jadi 11,4 juta ton per tahun, dan berkontribusi signifikan terhadap target produksi gas," ujar Jokowi.