Besok, Jokowi Kumpulkan Semua Menteri Bahas Virus Corona Hingga Krisis Ekonomi
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memanggil seluruh menteri Kabinet Kerja untuk membahas beberapa hal, salah satunya dampak virus Corona yang semakin hari penyebarannya semakin luas dan menewaskan ratusan jiwa.
Menurutnya, dampak virus corona memang tidak bisa hanya diwaspadai dari jauh, karena saat ini saja kelumpuhan ekonomi China dan negara yang "tertular" virus ini terpampang nyata.
"Besok, Presiden akan ratas (rapat terbatas), semua menteri hadir, salah satunya yang dibahas bukan corona saja tapi juga antisipasi resesi bila, ini bila lho, bila virus corona tidak bisa berhenti atau memakan waktu berbulan-bulan," ujar Erick dalam paparannya di Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum, Senin (10/2).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi terkait penguntitan Jampidsus? 'Sudah saya panggil tadi,' kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa yang akan bertemu Jokowi? 'Rencana nanti pak RT, pak RW dan sebagian warga mau sowan ke rumahnya. Mungkin satu minggu setelah ini, kalau hari-hari seperti ini masih ramai,' katanya.
Dia menjelaskan, epidemi corona telah merenggut kekuatan ekonomi China yang perkasa kala itu. Terlihat, bursa saham Negeri Tirai Bambu tersebut jebol, lalu tenaga kerja yang seharusnya bisa melakukan mobilisasi dan produktif terpaksa tidak berbuat apa-apa, khawatir bakal terjangkit virus yang sama hebohnya dengan SARS dan MERS beberapa tahun belakangan itu.
Pun, banyak tenaga ahli dari luar China yang sebelumnya menetap di negara tersebut memutuskan untuk kembali ke negara asalnya sebelum tertular Corona. Padahal, China menjadi negara dambaan mereka meskipun klasifikasi China untuk tenaga ahli ekspatriat sangat tinggi.
"Tak cuma itu. Pariwisata di China juga turun karena sektor pariwisata China didominasi 80 persen hingga 90 persen dari turis domestik, jadi mereka nggak butuh-butuh amat wisman sebenarnya. Jadi mengalami tekanan," imbuh Erick.
Bahkan, kalau dibiarkan terus, komitmen investasi asing bisa jadi korbannya. Erick sendiri mulai was-was dengan komitmen Abu Dhabi karena memang, pihak Abu Dhabi pun tidak mengetahui betul kondisi Indonesia sekarang.
"Kenapa? Orang Abu Dhabi kan nggak tahu di Indonesia aman atau enggak. Bisa saja investasi ini dihold," jelasnya.
Pengaruhi Bisnis BUMN
Erick menjelaskan, dirinya telah berdiskusi dengan wakil menteri dan para deputinya soal dampak virus Corona terhadap bisnis BUMN farmasi, yaitu bahan baku obat. Sebanyak 60 persen bahan baku obat didatangkan dari China, sementara dari dalam negeri porsinya 30 persen saja.
"Baru saja saya rapat tentang impact yang terjadi di BUMN. Karena tadi, obat pun bahan bakunya dari China, itu 60 persen dari China, 30 persen dalam negeri. Kalau nggak ada bahan baku, mau bikin obat pakai apa?" ujarnya di Jakarta, Senin (10/2).
Bukan cuma bisnis farmasi, namun bisnis pariwisata dan transportasi sudah tentu kena imbasnya, malah mungkin dampaknya paling terasa. Seperti maskapai pelat merah, Garuda Indonesia, dan maskapai swasta lain yang pendapatannya tergerus karena rute perjalanan internasional ke China ditutup.
Oleh karenanya, Erick meminta agar semua pihak baik di BUMN bidang farmasi, transportasi dan lainnya agar saling berkoordinasi dan saling membantu. "Tolong sosialisasi, diskusikan, koordinasi jangan hanya bekerja sendiri atau berpikir bukan urusan gue," imbuh Erick.
Menurutnya, meskipun belum ada tanda-tanda virus ini menjalar di Indonesia, namun seluruh pihak tentu harus memperketat kewaspadaan dan antisipasi. "Bukan untuk nakut-nakutin, tapi kita harus siap, waspada, kita harus siap karena impactnya di China dan Singapura saja sudah terlihat," tutur Erick.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai diguyur hujan pada Minggu malam, tingkat polusi udara Jakarta pada Senin pagi terpantau masih masuk kategori tidak sehat
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan semua menteri waspada jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelar rapat kabinet paripurna. Dalam pengantarnya, Jokowi memperingatkan adanya keadaan genting terkait kondisi dunia
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebutkan, bahwa seluruh menteri termasuk Prabowo Subianto akan hadir.
Baca SelengkapnyaRapat digelar di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/8).
Baca SelengkapnyaAcara ini akan dihadiri kepala negara hingga delegasi yang jumlahnya mencapai 1.500 orang.
Baca SelengkapnyaKeduanya tiba di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada pukul 13.30 WIB.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Sering Viral karena Banyak Masalah, Jokowi Bakal Turun Tangan dan Kemenkeu Respons Begini
Baca SelengkapnyaRapat tersebut untuk membahas evaluasi server PDNS yang diretas.
Baca SelengkapnyaIKN telah siap untuk menerima tamu kenegaraan jika ada yang berkunjung. Menurutnya, sudah ada ruangan untuk tamu negara yang disediakan di IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaRetreat Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang berlangsung selama tiga hari.
Baca Selengkapnya