Bisnis Takjil Online Jadi Pilihan Di Tengah Pandemi Virus Corona
Merdeka.com - Semarak Ramadan identik dengan menjamurnya penjual makanan dadakan. Tidak sedikit orang yang ingin memanfaatkan kesempatan dengan berjualan takjil sebagai menu berbuka puasa. Namun di tengah pandemi Covid-19 ini, para pelaku usaha harus mengasah kreativitasnya agar tetap bisa berjualan tanpa khawatir terpapar virus corona.
Seperti yang dilakukan Riri Indriantini (24). Warga Kota Bandung ini menjual minuman yang bisa jadi takjil saat berbuka puasa. Riri menjual susu jelly dengan varian rasa dalam kemasan botol. Produk berlabel Joel Susu Jelly ini dipasarkan melalui media sosial yakni WhatsApp dan Instagram.
Harga yang ditawarkan tiap botolnya Rp10.000. Rata-rata dalam sehari dia bisa menjual 50 botol. Dari penjualan tersebut dalam sehari Riri bisa meraup untung Rp100.000 - Rp150.000.
-
Kenapa pedagang takjil senang berjualan? Cuan yang dikantongi dari berdagang Takjil menggiurkan lho ..
-
Mengapa pasar takjil di 'Banyuwangi Ramadhan Street Food' diadakan? Pasar-pasar takjil digelar di berbagai desa dan kelurahan di Banyuwangi. Aneka makanan dijual di berbagai pasar takjil tersebut.
-
Kenapa orang suka buka puasa dengan takjil? Menyambut waktu berbuka puasa dengan hidangan takjil yang lezat dan menyegarkan adalah salah satu kebahagiaan tersendiri bagi umat Muslim di bulan Ramadhan.
-
Apa tren penting dalam pemasaran Ramadan? Tren penting termasuk penggunaan Generative AI, personalisasi pengalaman, dan peningkatan konten yang disesuaikan. Pemasar harus memanfaatkan tren ini untuk mencapai kesuksesan.
-
Kenapa War Takjil jadi tren di Ramadan? Rupanya pencarian makanan berbuka ini tak hanya dilakukan oleh umat muslim, namun juga non-muslim. Oleh karena itu, tren War Takjil menjadi hangat diperbincangkan selama bulan Ramadan tahun ini. Terlebih para non-muslim bisa memborong makanan jauh sebelum masuk waktu magrib.
-
Kenapa Pasar Lama Serang ramai saat Ramadan? Pengunjung Pasar Lama Kota Serang selalu menanti dibukanya bazar Ramadan karena bisa mencicipi kudapan legendaris yang hanya ada di bulan Ramadan.
"Dalam satu botol untungnya Rp2.000 - Rp2.500," kata Riri kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (25/4).
Di hari pertama puasa, dia menerima pesanan sebanyak 64 botol susu jelly. Pada hari kedua pesanan meningkat jadi 67 botol. Proses pemesanan dilakukan satu hari sebelum pengiriman hingga jam 10 pagi. Setelah pesanan ditutup, dia baru membuat Susu Jelly sesuai jumlah pesanan.
Pesanan akan diantar setiap jam 5 sore. Ada yang diantar sendiri dan ada pula yang diantarkan melalui ojek online. Bagi pemesan yang diantar ojek online, Riri akan memberikan bonus 1 botol produknya kepada pengemudinya.
Riri mengaku usaha rintisannya ini baru berjalan 2 pekan. Modal awal usaha tersebut sebesar Rp1,3 juta. Dari hasil penjualannya dia mengaku sudah balik modal."Setiap pembelian pakai Gojek atau Grab kita kasih satu botol buat Mamang ojeknya," katanya.
Harga Bahan Baku Naik
Hanya saja, di tengah Pandemi Covid-19 ini harga barang modal usahanya mulai mengalami kenaikan. Beberapa barang jadi sulit didapat karena adanya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Bandung Raya.
Semula dia akan menjual minuman kemasannya seharga Rp8.000 per botol. Namun karena kelangkaan bahan baku dia terpaksa membandrol produknya Rp10.000 per botol.
Terutama botol kemasan yang harus dipesan secara online. Ongkos kirimnya pun lebih mahal. Begitu juga dengan beberapa bahan varian rasa yang harganya mulai naik. "Tapi karena bahan-bahannya naik dan susah jadinya Rp10.000 per botol," kata Riri.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Euphoria pasar ramadan nyatanya tak dirasakan oleh warga pribumi saja. Ternyata, takjil kini sudah merambah skala internasional.
Baca SelengkapnyaLima usaha sampingan yang bisa dikerjakan dari rumah.
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaJual pakaian muslim baru seperti baju koko, gamis, dan hijab untuk dipakai saat shalat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaViral takjil di Kudus ramai pembeli laki-laki. Bahkan dagangannya sampai ludes terjual.
Baca Selengkapnya"Manusia masih terhitung dalam kebaikan selama ia menyegerakan (Ajjalu) berbuka."
Baca SelengkapnyaBuat yang ingin mencari roti yang enak dan terjangkau, Roti Juna bisa jadi pilihan.
Baca Selengkapnya"Itu sebetulnya mah mereka baik," kata Mamah Deceh.
Baca SelengkapnyaTakjil menjadi salah satu bagian yang paling identik dengan bulan puasa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaBahan takjil yang dijual sendiri mulai dari kolang kaling, berbagai jenis jeli sampai cincau. Harganya murah
Baca SelengkapnyaWindhy Arisanti menjadikan kondisi tersebut peluang merintis bisnis kue dan aneka camilan.
Baca Selengkapnya