BNI & Universitas Negeri Malang Berkolaborasi, Dana Penelitian Kian Rapi

Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dan Universitas Negeri Malang atau UM menandatangani Perjanjian Kerja sama Layanan Pembukaan Rekening Giro Kerja sama Berbasis Kartu Debit. Layanan Rekening Giro Kerjasama ini merupakan salah satu bentuk dukungan BNI kepada Universitas Negeri Malang khususnya dalam penyaluran dana penelitian di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M).

Layanan ini memberikan kemudahan bagi para dosen peneliti untuk melakukan transaksi yang berkaitan dengan penelitian di seluruh channel BNI. Fasilitas transaksinya menggunakan kartu debit yang berbasis rekening kerjasama, sehingga dapat dimonitor oleh Rektorat, terutama dalam hal pengawasan kualitas penyerapan dana dari dosen peneliti.

Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilaksanakan di Malang, Jawa Timur, Senin (27 Juli 2020) oleh Rektor Universitas Negeri Malang AH Rofi'uddin dan Head of Regional BNI Kantor Wilayah Malang Beby Lolita Indriani. Acara tersebut disaksikan oleh Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BNI Tambok P Setyawati secara virtual dari Jakarta.

Selain penandatanganan kerja sama tersebut, BNI juga memberikan hibah fasilitas LED Videotron kepada UM. Pemberian LED ini merupakan pemberian kedua, setelah tahun sebelumnya pernah diberikan untuk titik yang berbeda. Fasilitas ini merupakan sarana informasi yang dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas akademik maupun bagi masyarakat di sekitar kampus.

Dalam rangka Program BNI Berbagi, BNI bersama dengan UM bersama-sama menyalurkan bantuan berupa sembako yang diperuntukkan bagi masyarakat yang berada di lingkungan kampus dan bagi para pegawai dasar kampus.

"Bantuan ini merupakan wujud kepedulian kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi selama masa pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung. Dengan jalinan kerja sama ini, diharapkan agar kedepannya BNI dapat selalu memberikan support kepada UM demi memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," ujar Tambok P. Setyawati. (mdk/hhw)