Bos Pertamina: Penurunan harga Pertamax sesuai kebijakan perusahaan
Merdeka.com - Direktur Utama Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto membenarkan adanya penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi seperti Pertamax, Pertalite dan lainnya. Menurutnya penurunan tersebut merupakan kebijakan perusahaan secara berkala.
"Iya betul, perubahan harga terhitung mulai pukul 00.00 WIB tanggal 15 Mei 2016," kata Dwi pada acara Gerakan Potong 10 Persen di kantor ESDM, Jakarta, Minggu (15/5).
Menurut Dwi, keputusan penurunan harga BBM merupakan kebijakan perusahaan sesuai ditetapkan rutin secara berkala.
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) mulai Minggu pukul 00.00 WIB menurunkan harga bahan bakar minyak jenis Pertamax sebesar Rp 200 per liter di Pulau Jawa, Madura, dan Bali, serta Rp 300 di daerah lain.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, penetapan harga Pertamax merupakan kebijakan korporasi yang dilakukan secara berkala mengikuti tren harga minyak mentah dunia.
"Harga Pertamax turun Rp 200 per liter di Pulau Jawa, Madura, dan Bali, dan Rp 300 per liter untuk daerah lainnya," ujar Wianda dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (15/5).
Wianda mencontohkan, di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, Pertamax dibanderol Rp 7.350 dari semula Rp 7.550 per liter dan di Surabaya turun dari semula Rp 7.650 menjadi Rp 7.450 per liter.
Sedangkan, harga Pertamax di Kalimantan Timur turun Rp 300 per liter dari Rp 8.000 menjadi Rp 7.700 per liter.
Demikian pula, harga Pertamax Plus juga mengalami penurunan Rp 200 per liter di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, serta turun Rp 300 per liter di wilayah lainnya.
Untuk harga Pertamina Dex, diturunkan seragam Rp 300 per liter di semua wilayah yang telah tersedia bahan bakar dengan spesifikasi Euro 4 tersebut dan Dexlite ditetapkan Rp 6.650 per liter.
Pertamina juga menurunkan harga Pertalite Rp 200 per liter di seluruh daerah.
"Pertalite di Papua yang semula dijual seharga Rp 7.300 per liter, kini dijual di level Rp 7.100 per liter," katanya.
Harga Solar/Biosolar nonsubsidi juga mengalami penurunan sebesar Rp 300 per liter.
Contohnya, untuk wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten BBM jenis tersebut turun dari Rp 6.950 menjadi Rp 6.650 per liternya.
"Selain karena rendahnya harga minyak, langkah penurunan harga ini merupakan wujud apresiasi perusahaan kepada konsumen," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.
Baca SelengkapnyaHarga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak berubah.
Baca SelengkapnyaPer 1 November, harga BBM Pertamina mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM Non Subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia saat ini tengah melambung akibat ketegangan geopolitik dunia
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM non-subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata ICP.
Baca SelengkapnyaPertamina mengklaim kebijakan penyesuaian harga BBM non subsidi selalu mempertimbangkan stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya