Coldplay Sumbang Kapal Pembersih Sampah Usai Konser di GBK, Ternyata Harganya Rp11,9 Miliar
Kapal yang akan digunakan untuk membersih sampah adalah Neon Moon II yang merupakan interceptor atau kapal pencegat.
Kapal yang akan digunakan untuk membersih sampah adalah Neon Moon II yang merupakan interceptor atau kapal pencegat kedua yang dirilis atas kerja sama antara keduanya.
Coldplay Sumbang Kapal Pembersih Sampah Usai Konser di GBK, Ternyata Harganya Rp11,9 Miliar
Coldplay Sumbang Kapal Pembersih Sampah Usai Konser di GBK, Ternyata Harganya Rp11,9 Miliar
Usai sukses menggelar konser di Gelora Bung Karno (GBK) pada Rabu 15 November 2022 dengan bertajuk "Music of the Spheres World Tour", band asal Inggris Coldplay menyumbag sebuah kapal pembersih sampah di Indonesia.
Melansir dari akun instagram resmi @theoceancleanup, Coldplay bekerja sama dengan The Ocean Cleanup untuk membersihkan lautan plastik di Sungai Cisandane.
"@coldplay terus mendukung misi The Ocean Cleanup untuk membersihkan lautan plastik," tulis @theoceancleanup, dikutip Minggu (19/11).
Kapal yang akan digunakan untuk membersih sampah adalah Neon Moon II yang merupakan interceptor atau kapal pencegat kedua yang dirilis atas kerja sama antara keduanya.
Perlu diketahui, merujuk pada laman resmi The Ocean Cleanup, Coldplay sudah bekerja sama dengan The Ocean Cleanup pada tahun 2018, mensponsori Interceptor 005 dan membantu pihaknya mengambil langkah awal dalam kampanye untuk mengatasi sungai-sungai paling berpolusi di dunia.
Kapal yang akan digunakan untuk membersihkan Sungai Cisandane memiliki harga USD777.000 atau Rp11,9 miliar (kurs Rp15.424).
Kendati begitu, CEO The Ocean Cleanup, Boyan Slat mengatakan seiring dengan peningkatan produksi, harga kapal tersebut bisa lebih murah.
"Hal ini berpotensi menjadi cara yang hemat biaya untuk mengurangi penumpukan plastik. Saat ini yang kita butuhkan hanyalah cara untuk mengurangi mikroplastik yang masuk ke lautan melalui sungai," kata Slat dikutip Minggu (19/11).
Kecanggihan pada Interceptor adalah memiliki panjang 24 meter dan dapat menyedot sampah dengan total kapasitas hingga 100 ton sampah per hari, dapat beroperasi 24 jam tanpa awak dan memiliki sistem bertenaga surya, dilengkapi dengan baterai lithium-ion, bebas asap knalpot, senyap.
"Mampu mengumpulkan antara 50.000 Kg hingga 100.000 Kg sampah per hari. Ketika tempat sampah hampir mencapai kapasitasnya, pesan teks otomatis dikirim ke operator lokal, yang kemudian mengumpulkan tongkang, mengosongkan tempat sampah ke fasilitas pengelolaan limbah, dan kemudian mengembalikan tongkang ke Interceptor," tutupnya.