Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Crazy Rich Sulawesi Selatan, dari Keliling Jual Es Balok Hingga Dirikan Bosowa

Crazy Rich Sulawesi Selatan, dari Keliling Jual Es Balok Hingga Dirikan Bosowa Aksa Mahmud. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Memiliki kerajaan bisnis di berbagai bidang tak pernah terbesit di benak Aksa Mahmud, pendiri Bosowa Group. Sebuah perusahaan yang memiliki puluhan anak perusahaan yang bergerak di berbagai sektor usaha seperti semen hingga dealer mobil.

Aksa Mahmud dapat dikatakan sebagai warga paling kaya di Sulawesi Selatan. Pada tahun 2019, Forbes menempatkan adik ipar dari Jusuf Kalla itu sebagai urutan ke 50 sebagai orang paling kaya di Indonesia, dengan total kekayaan sebesar USD 710 juta atau setara Rp10,5 triliun.

Intuisi Ahmad sebagai pengusaha dimulai saat dia berjualan es balok keliling, dan kurma. Hal ini dilakoni Aksa mengingat dia lahir bukan dari keluarga cukup mapan.

Aksa lahir pada 16 juli 1945 di desa Lapassu Sulawesi Selatan. Ayahnya bernama H. Muhammad Mahmud dan ibunya bernama H. Kambira. Keduanya berprofesi sebagai petani biasa. Sejak kecil, Aksa terbiasa mengikuti aktivitas kedua orang tuanya menjual hasil bumi ke kota.

Aktivitas dagang keliling Aksa saat dia masih duduk di bangku sekolah rakyat (SR). Dia berjualan es balok setiap kali bulan Ramadan. Aksa juga berjualan kurma dan permen di samping sekolah tempat dia belajar. Keuntungan dari berdagang dirasa lumayan. Tekad Aksa untuk terus berbisnis semakin terasah.

Pada tahun 1962, Aksa melanjutkan pendidikan di Sekolah Teknik Negeri Pare-Pare. Namun tak lama setelah itu, Aksa pindah ke Makassar dan melanjutkan sekolahnya di STM Makassar. Di sekolahnya ini juga, Aksa ikut bergabung dalam organisasi Pelajar Islam Indonesia.

Di Makassar, Aksa tetap melakoni usaha dengan berdagang. Jika musim panen kacang tanah tiba, dia biasa mengangkut hasil panen dari kampungnya dan menjualnya di Makassar dengan modal kepercayaan.

Pada tahun 1965, Aksa lulus dari STM. Dia kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Teknik Elektro, Universitas Hasanuddin. Di bangku kuliah, Aksa Mahmud aktif berorganisasi dan bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Makassar.

Pada tahun 1965-1966 terjadi gejolak politik hebat yang membuat Aksa bergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan aktif dalam gerakan penumpasan paham komunis yang ketika itu dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

Dia juga bergabung dalam organisasi pers kampus dengan mendirikan radio amatir serta menjadi penerbit koran mahasiswa.

Aksa juga menjadi anggota aktif Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI). Di sinilah dia bertemu dengan seniornya yakni Jusuf Kalla yang kemudian kelak menjadi kakak ipar dari Aksa Mahmud.

Sebagai pers mahasiswa, Aksa kerap tajam mengkritik. Satu waktu, Aksa pernah menurunkan tulisan kritik Operasi Militer Samsudari yang dilaksanakan oleh Kodam Hasanuddin Makassar yang kala itu dipimpin oleh Panglima Saidiman.

Aksa memandang operasi militer yang dijalankan oleh Kodam Hasanuddin melanggar HAM, Panglima Saidiman pun tidak menampik. Namun akibat dari tulisan tersebut, Aksa ditahan selama 10 hari di ruang tahanan Kodam tanpa pemeriksaan.

Setelah bebas, Aksa sudah tidak bergairah lagi dalam menekuni profesi jurnalistik. Jusuf Kalla kemudian mengajak Aksa untuk bekerja di Bulog menyalurkan bahan-bahan pokok ke masyarakat.

Hingga satu hari, dia mendapatkan nasihat dari ayah Jusuf Kalla yang membuat Aksa mantap berhenti dan mulai bekerja di perusahaan yang didirikan oleh Hadji Kalla yakni NV Hadji Kalla. Di sinilah Aksa Mahmud bertemu dengan Siti Ramlah adik dari Jusuf Kalla.

Aksa yang kerap ditugaskan ke Jakarta biasa singgah ke pesantren Wonokromo di Jawa Timur tempat Siti Ramlah belajar guna mengantarkan titipan dari ibu Jusuf Kalla, Hj Athirah. Di sinilah keduanya saling mengenal hingga kemudian menikah.

Setelah menikah dengan Siti Ramlah, Aksa tetap bekerja di NV Hadji Kalla milik mertuanya. Namun tak lama kemudian, Aksa mulai berpikir untuk membangun usaha sendiri, sebab menurutnya dalam falsafah Bugis, hanya ada satu nahkoda dalam satu kapal, hanya ada satu pimpinan dalam satu perusahaan.

Sementara Hadji Kalla sudah menyiapkan Jusuf Kalla sebagai pimpinan NV Kalla.

Aksa kemudian berhenti dari NV Hadji Kalla setelah tiga tahun bekerja.

Pada tahun 1973, Aksa mendirikan perusahaan sendiri bernama CV Moneter yang menjadi agen penyalur mobil Datsun di Indonesia Timur. Berbekal modal sebesar Rp5 juta hasil dari pinjaman di Bank BNI, Aksa membuka showroom mobil Datsun di Makassar. Usahanya berkembang sedikit demi sedikit.

Pada tahun 1980, PT Krama Yudha Tiga Berlian sebagai distributor Mitsubishi Indonesia menawarkan Aksa Mahmud untuk menjadi agen distribusi untuk wilayah Indonesia Timur. Di sinilah kemudian Aksa mengubah nama perusahaannya menjadi PT Bosowa Berlian Motor.

Bisnis industri otomotif yang berkembang pesat pada saat itu membuat perusahaan Bosowa milik Aksa Mahmud berkembang dengan cepat. Pada tahun 1995, Aksa melebarkan usahanya di bidang industri semen dengan mendirikan PT Semen Bosowa yang beroperasi di Maros.

Pada tahun 2000, dia mendirikan anak perusahaan bernama PT Gowa Kencana Motor yang menjadi agen penyalur mobil merk Mercedes Benz wilayah Indonesia Timur. PT Bosowa juga banyak menggarap proyek-proyek infrastruktur dari pemerintah misalnya pembangunan jalan tol di Makassar dan Jabodetabek.

Dalam biografi, nama Aksa Mahmud mulai masuk dalam jajaran 40 orang terkaya di Indonesia menurut majalah Forbes tahun 2007. Total kekayaannya ketika itu sebesar USD340 juta atau setara Rp5 triliun menurut kurs mata uang saat ini. Kekayaannya tersebut, membuatnya menjadi orang terkaya di Sulawesi Selatan.

Dari tahun ke tahun pundi-pundi kekayaan Aksa terus bertambah berkat pertumbuhan pesat PT Bosowa miliknya. Dari awal tahun 2000 Bosowa Grup terus menerus melakukan ekspansi usaha di berbagai bidang dari otomotif, semen, infrastruktur, energi, jasa keuangan, dan lain-lain.

Aksa Mahmud juga ikut berkecimpung di dunia politik Indonesia. Melalui kendaraan politiknya yakni partai Golkar, Di tahun 2004 Aksa Mahmud menjabat sebagai wakil ketua MPR hingga tahun 2009 setelah sebelumnya menjadi anggota MPR utusan daerah dari tahun 1999 hingga 2004. Ia juga termasuk dalam anggota KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) dari tahun 1999.

Dari pernikahannya dengan Siti Ramlah, Aksa Mahmud dikaruniai lima orang anak bernama Sadikin Aksa, Erwin Aksa, Atira Aksa, Melinda Aksa dan Subhan Aksa. Hingga saat ini Bosowa Group sudah memiliki puluhan anak usaha yang menggurita di berbagai bidang usaha.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Orang Terkaya di Indonesia Punya Harta Kekayaan yang Bisa Hidupi 46 Juta Orang Miskin
Orang Terkaya di Indonesia Punya Harta Kekayaan yang Bisa Hidupi 46 Juta Orang Miskin

Kenaikan harta kekayaan Prajogo setidaknya dapat membiayai sekitar 46 juta orang miskin.

Baca Selengkapnya
Dulu Beli Jet Rp1,24 Triliun, Kini Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator dari China hingga Cetak Sejarah
Dulu Beli Jet Rp1,24 Triliun, Kini Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator dari China hingga Cetak Sejarah

Haji Isam orang kaya dari Kalimantan viral lagi karena kekayaannya yang luas biasa

Baca Selengkapnya
Deretan Orang Terkaya di Indonesia Terbaru Versi Forbes, Ada yang Berharta Rp619 Triliun
Deretan Orang Terkaya di Indonesia Terbaru Versi Forbes, Ada yang Berharta Rp619 Triliun

Pengusaha Indonesia, turut bercokol pada 100 orang paling kaya di dunia versi Majalah Forbes.

Baca Selengkapnya
Di Desa Juga Banyak Sultan, Momen Kades Hoho Alkaf Ngantor Pakai Mobil Robicon Jadi Sorotan
Di Desa Juga Banyak Sultan, Momen Kades Hoho Alkaf Ngantor Pakai Mobil Robicon Jadi Sorotan

Sebuah video memperlihatkan seorang kades di Banjarnegara yang kaya raya bahkan sampai punya mobil berjejer salah satunya adalah Rubicon.

Baca Selengkapnya
Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2024, Lengkap dengan Jumlah Hartanya
Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2024, Lengkap dengan Jumlah Hartanya

Daftar orang terkaya di Indonesia 2024 selalu menjadi bahan pembicaraan yang menarik bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Lebih Tajir dari Jokowi, Aep Syaepuloh Jadi Bupati Terkaya di Indonesia
Lebih Tajir dari Jokowi, Aep Syaepuloh Jadi Bupati Terkaya di Indonesia

Aep Syaepuloh, Bupati Karawang, menonjol sebagai bupati terkaya di Indonesia.

Baca Selengkapnya
10 Daftar Terbaru Orang Kaya di Indonesia, Prajogo Pangestu Masih Memimpin
10 Daftar Terbaru Orang Kaya di Indonesia, Prajogo Pangestu Masih Memimpin

Orang terkaya di Indonesia memiliki harta kekayaan USD67,4 miliar atay setara Rp1.095 triliun.

Baca Selengkapnya
Dikabarkan Dekat dengan Pedangdut Happy Asmara, Ini Sosok Jhony Saputra Anak Haji Isam Crazy Rich Kalimantan
Dikabarkan Dekat dengan Pedangdut Happy Asmara, Ini Sosok Jhony Saputra Anak Haji Isam Crazy Rich Kalimantan

Sosok Jhony Saputra putra Haji Isam yang dikabarkan sedang dekat dengan pedangdut Happy Asmara.

Baca Selengkapnya
Low Tuck Kwong, Orang Paling Kaya di Indonesia Punya Harta Lebih Banyak dari Jack Ma
Low Tuck Kwong, Orang Paling Kaya di Indonesia Punya Harta Lebih Banyak dari Jack Ma

Sumber kekayaan Low Tuck Kwong sebagian besar berasal dari PT Bayan Resources Tbk yang bergerak dibidang bisnis tambang batu bara.

Baca Selengkapnya
Fakta Mengejutkan Haji Isam, Punya Rumah Sangat Mewah dan Track Off Road Pribadi
Fakta Mengejutkan Haji Isam, Punya Rumah Sangat Mewah dan Track Off Road Pribadi

Haji Isam merupakan orang terkaya asal Batulicin yang tercatat sebagai pemilik PT Jhonlin Agro Raya Tbk.

Baca Selengkapnya
Dulu Kerja Serabutan, Sekarang Bisa Beli Pesawat Jet Harga Triliunan
Dulu Kerja Serabutan, Sekarang Bisa Beli Pesawat Jet Harga Triliunan

Tahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.

Baca Selengkapnya
Deretan Potret Kampung Miliarder di Jawa Tengah,  Profesi Warganya Jadi Sorotan
Deretan Potret Kampung Miliarder di Jawa Tengah, Profesi Warganya Jadi Sorotan

Rumah di kampung miliader yang ada di Jawa Tengah ini tampak mewah.

Baca Selengkapnya