Daftar Negara Terbaik untuk Tempat Tinggal dan Bekerja di Tahun 2025
Temukan negara-negara terbaik untuk tinggal dan bekerja di tahun 2025 berdasarkan berbagai prioritas individu.

Pada tahun 2025, Indeks Peluang Henley merilis data yang mengukur bagaimana pendidikan tinggi, dikombinasikan dengan tempat tinggal atau kewarganegaraan berbasis investasi, menjadi pilihan banyak orang untuk bermigrasi demi menjalani kehidupan yang lebih baik dan layak.
Dalam survei tersebut, banyak individu yang mencari tempat tinggal dan bekerja yang ideal. Namun, tidak ada satu negara pun yang secara konsisten dapat disebut sebagai 'negara terbaik' karena penilaian ini sangat subjektif.
Setiap orang memiliki prioritas yang berbeda, mulai dari kesempatan kerja, gaji, hingga keseimbangan kehidupan kerja.
Negara-negara Nordik seperti Swedia, Islandia, Finlandia, Norwegia, dan Denmark, selalu menduduki peringkat tinggi dalam hal keseimbangan kehidupan kerja dan sistem kesejahteraan sosial yang kuat. Namun, biaya hidup di negara-negara ini cenderung tinggi. Di sisi lain, Jerman juga menjadi pilihan menarik dengan peluang kerja yang signifikan, terutama di bidang teknik dan teknologi informasi.
Selain itu, Kanada menawarkan kualitas hidup yang tinggi dan sistem kesehatan universal, meskipun cuaca bisa menjadi tantangan. Australia, Belanda, Jepang, dan Irlandia juga memiliki keunggulan masing-masing yang membuat mereka layak dipertimbangkan. Mari kita lihat lebih dalam mengenai negara-negara ini.
Negara-Negara Pilihan untuk Pekerja
Negara-negara Nordik kembali menjadi sorotan sebagai tempat yang ideal untuk bekerja, terutama bagi perempuan. Dengan keseimbangan kehidupan kerja yang baik, kesempatan kerja yang beragam, dan sistem kesejahteraan sosial yang kuat, negara-negara ini menjadi pilihan utama. Namun, biaya hidup yang tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi para pekerja.
Jerman menawarkan peluang kerja yang signifikan, terutama di sektor teknik dan teknologi informasi. Gaji yang kompetitif menjadi daya tarik, meskipun pajak penghasilan yang tinggi menjadi pertimbangan. Untuk berhasil di Jerman, kemampuan berbahasa Jerman sangat membantu.
Kanada juga menjadi pilihan menarik dengan peluang kerja di berbagai sektor, termasuk kesehatan, keuangan, dan pertambangan. Sistem kesehatan universal dan kualitas hidup yang tinggi menjadi daya tarik tersendiri, meskipun cuaca yang ekstrem bisa menjadi tantangan bagi sebagian orang.
Dalam survei tersebut AS menawarkan Program Investor Imigran EB-5, yang menyediakan jalur yang lebih mudah menuju status penduduk tetap. Selain itu, mantan Presiden Trump baru-baru ini mengusulkan visa “kartu emas” untuk menarik investor kaya dengan memberikan status penduduk tetap, hak bekerja, dan jalur menuju kewarganegaraan dengan imbalan investasi sebesar $5 juta.
Australia menyusul, didorong oleh Visa Inovasi Nasional yang baru saja diluncurkan. Sebagai salah satu tujuan utama imigran selama dekade terakhir, Kanada berada di peringkat kelima. Namun, negara tersebut saat ini sedang meninjau kebijakan imigrasinya di tengah kekhawatiran atas krisis keterjangkauan di kota-kota seperti Vancouver dan Toronto.
Inggris menempati posisi keenam dengan Visa Pendiri Inovatornya, yang mengharuskan individu untuk mendirikan bisnis berskala besar di negara tersebut. Di posisi ketujuh, Uni Emirat Arab menawarkan visa Golden Residence, yang mengharuskan investasi minimum sebesar USD550.000.
Pekerja Perempuan dan Kesetaraan Gender
Ketika berbicara mengenai pekerja perempuan, negara-negara Nordik kembali mendominasi. Swedia, Islandia, dan Finlandia menjadi yang teratas berdasarkan indeks glass-ceiling, yang mempertimbangkan kesetaraan gender di tempat kerja, akses pendidikan, dan kebijakan cuti orang tua. Ini menunjukkan bahwa negara-negara ini menyediakan lingkungan yang lebih baik bagi perempuan untuk berkarir.
Selain itu, negara-negara seperti Selandia Baru, Jerman, dan Australia juga sering disebut sebagai pilihan yang baik untuk keluarga. Biaya pengasuhan anak yang rendah di Sri Lanka juga menjadi daya tarik tersendiri bagi keluarga muda.
Tren Pekerjaan di Sektor IT
Dengan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja di bidang IT, Jerman, Irlandia, Belanda, dan Swedia diprediksi akan mengalami lonjakan permintaan pada tahun 2025. Hal ini membuka peluang besar bagi para profesional IT dari Indonesia untuk berkarir di luar negeri.
Namun, penting untuk dicatat bahwa bekerja di luar negeri bukanlah keputusan yang mudah. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, mulai dari administrasi seperti visa kerja hingga kemampuan untuk beradaptasi dengan budaya kerja yang berbeda. Persiapan yang matang menjadi kunci utama untuk memaksimalkan peluang dan menghadapi tantangan di negara tujuan.
Peluang untuk Pekerja Kantoran Indonesia
Bekerja di luar negeri menjadi impian banyak orang, terutama bagi para profesional yang ingin meraih pengalaman baru. Pada tahun 2025, dunia kerja global menawarkan peluang besar bagi individu dengan keterampilan yang relevan. Negara-negara maju terus membuka pintu bagi pekerja asing, termasuk dari Indonesia, untuk mengisi berbagai posisi di sektor perkantoran.
Untuk itu, penting bagi calon pekerja untuk melakukan riset lebih lanjut dan mempertimbangkan faktor-faktor pribadi sebelum membuat keputusan untuk pindah dan bekerja di negara lain. Dengan memahami karakteristik masing-masing negara, Anda dapat menentukan pilihan terbaik untuk perjalanan karier internasional Anda.