Picky Eater di Bulan Ramadan? Ini 6 Trik agar Nutrisi Anak Tetap Terpenuhi
Memiliki anak picky eater merupakan tantangan bagi orangtua, lalu bagaimanakah cara mengatasinya? Simak ulasan di bawah ini!

Bulan Ramadan adalah momen istimewa bagi umat Muslim, termasuk anak-anak yang mulai belajar berpuasa. Namun, tantangan tersendiri muncul bagi orang tua yang memiliki anak dengan kebiasaan makan pilih-pilih atau picky eater. Anak picky eater cenderung hanya menyukai satu atau beberapa jenis makanan saja, yang dapat menyebabkan asupan gizi yang kurang seimbang saat berpuasa.
Ahli gizi lulusan Universitas Hasanuddin (UNHAS), Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si, menekankan pentingnya memastikan anak tetap mendapatkan nutrisi yang cukup selama menjalani puasa. "Anak picky eater hanya menyukai satu atau sedikit jenis makanan, yang bisa menyebabkan asupan gizi yang kurang seimbang saat puasa," kata Lucy ketika dihubungi ANTARA di Jakarta. Oleh karena itu, orang tua perlu menerapkan strategi khusus agar anak tetap mendapatkan asupan nutrisi yang optimal tanpa harus dipaksa makan makanan yang tidak mereka sukai.
Beberapa makanan yang kaya akan nutrisi dan bisa menjadi pilihan bagi anak picky eater selama puasa antara lain telur, alpukat, ikan, dan produk susu. Selain itu, memberikan variasi menu yang seimbang sangat penting agar anak tidak bosan dan tetap mendapatkan gizi yang mereka butuhkan.
Anak picky eater biasanya memiliki kecenderungan memilih makanan tertentu dan menolak makanan lain, terutama yang mereka anggap kurang menarik. Simak penjelasan strategi mengatasi anak picky eater saat ramadan di bawah ini!
Biarkan Anak Memilih Makanannya Sendiri
Memaksa anak untuk mengonsumsi makanan yang tidak mereka sukai sering kali berujung pada penolakan dan stres, baik bagi anak maupun orang tua. Sebaliknya, memberikan pilihan kepada anak bisa membuat mereka lebih tertarik mencoba makanan baru. "Biarkan anak memilih sendiri, dapat membantu anak lebih tertarik mencoba makanan baru," ujar Dr. Lucy.
Misalnya, saat berbuka puasa, tawarkan beberapa opsi makanan sehat dan biarkan anak memilih sendiri sesuai selera mereka. Jika anak merasa memiliki kendali atas makanan yang mereka konsumsi, kemungkinan besar mereka akan lebih terbuka untuk mencoba makanan yang lebih bervariasi.
Variasikan Tekstur dan Bentuk Makanan

Anak picky eater sering kali lebih tertarik dengan makanan yang memiliki tampilan menarik. Orang tua dapat menggunakan cetakan lucu atau menyajikan makanan dalam bentuk yang lebih menarik untuk meningkatkan selera makan anak. Beberapa contoh kreasi makanan yang dapat dicoba antara lain:
- Crepes isi sayuran dan telur
- Buah dicocol dengan yoghurt
- Sayur dicocol saus kacang buatan sendiri
Mengolah makanan dengan cara yang kreatif dapat membantu anak untuk lebih menikmati makanan sehat tanpa merasa terpaksa.
Jangan Memaksa Anak untuk Makan
Memaksa anak untuk mengonsumsi makanan yang tidak mereka sukai justru bisa menimbulkan trauma dan memperburuk kebiasaan makan mereka. Sebagai gantinya, orang tua bisa memberikan beberapa pilihan makanan sehat dan membiarkan anak memilih sesuai keinginannya. "Hindari memaksa anak untuk makan, tetapi tawarkan pilihan," ujar Dr. Lucy.
Orang tua juga bisa mencoba menyajikan makanan dalam porsi kecil terlebih dahulu agar anak tidak merasa terbebani. Jika mereka tertarik, secara perlahan tambahkan variasi makanan ke dalam menu harian mereka.
Gunakan Metode "Sembunyikan Gizi"
Salah satu cara efektif untuk memastikan anak picky eater mendapatkan asupan nutrisi yang cukup adalah dengan mencampurkan makanan sehat ke dalam makanan favorit mereka. Misalnya:
- Menambahkan bayam atau wortel ke dalam smoothie
- Mencampurkan sayuran cincang ke dalam sup ayam atau omelet
- Membuat bakso atau nugget homemade dengan tambahan sayuran
Dengan metode ini, anak tetap mendapatkan manfaat dari sayuran dan sumber protein tanpa menyadari bahwa mereka sedang mengonsumsi makanan yang biasanya mereka tolak.
Pastikan Anak Tetap Terhidrasi
Selama berpuasa, anak-anak harus mendapatkan hidrasi yang cukup agar tetap sehat dan bertenaga. Kekurangan cairan dapat menyebabkan kelelahan dan membuat anak lebih rewel saat sahur atau berbuka. Beberapa sumber cairan yang baik untuk anak selama Ramadan antara lain:
- Air putih
- Jus buah segar tanpa gula tambahan
- Susu atau yoghurt rendah gula
Orang tua perlu memastikan bahwa anak cukup minum selama sahur dan setelah berbuka agar tubuh mereka tetap terhidrasi dengan baik.
Libatkan Anak dalam Persiapan Makanan

Salah satu cara efektif agar anak lebih tertarik dengan makanan sehat adalah dengan melibatkan mereka dalam proses persiapan makanan. Anak yang ikut serta dalam menyiapkan makanan cenderung lebih antusias untuk mencicipi hasil buatannya sendiri. Misalnya:
- Mengajak anak memilih sayuran atau buah yang akan dimakan saat sahur atau berbuka
- Memberikan tugas sederhana seperti mencuci bahan makanan atau mengaduk adonan
- Membiarkan mereka menghias piring makanan mereka sendiri
Dengan cara ini, anak akan merasa lebih bertanggung jawab atas makanannya dan lebih mungkin untuk menikmati makanan yang sudah mereka persiapkan sendiri.
Menjadi Contoh yang Baik dalam Pola Makan
Anak-anak cenderung meniru kebiasaan orang tua mereka. Oleh karena itu, orang tua harus menunjukkan pola makan sehat di depan anak-anak mereka. Jika orang tua menikmati makanan bergizi dengan penuh antusias, anak-anak pun akan lebih tertarik untuk mengikuti kebiasaan tersebut.
"Kesabaran dan konsistensi dalam memberikan contoh akan membantu anak mengembangkan pola makan yang sehat," ucap Dr. Lucy.
Selain itu, suasana makan yang menyenangkan juga berperan penting dalam membentuk kebiasaan makan anak. Hindari tekanan berlebih dan ciptakan suasana yang nyaman saat makan bersama keluarga.
Dengan pendekatan yang penuh kesabaran dan kreativitas, picky eater pun bisa tetap mendapatkan nutrisi yang cukup selama bulan Ramadan.