Dapat pembiayaan, proyek PLTU Cirebon Ekspansi segera konstruksi
Merdeka.com - Konsorsium Multinasional Cirebon Power telah menandatangani Perjanjian Pembiayaan (Loan Agreement) dengan tiga lembaga keuangan, yaitu Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Korea Eximbank (KEXIM) dan Nippon Export and Investment Insurance(NEXI) senilai USD 1,74 miliar atau lebih dari Rp 23 triliun untuk proyek PLTU Cirebon Ekspansi.
Kesepakatan pembiayaan ini juga akan segera diikuti dengan rampungnya proses pembiayaan pembangunan (financial close) pada 8 Mei 2017 mendatang. Dengan ditandatanganinya perjanjian pinjaman ini, konstruksi proyek Cirebon Ekspansi 1x1.000 MW atau juga disebut PLTU Cirebon Unit 2 segera dimulai.
Sebelumnya, PT Cirebon Energi Prasarana sebagai salah satu pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) telah menuntaskan kesepakatan pembelian daya (Power Purchase Agreement/PPA) Proyek Cirebon Ekpansi dengan PT PLN pada 23 Oktober 2015 lalu. Sejak itu, Cirebon Power telah memulai berbagai pekerjaan prakonstruksi dengan menggandeng HDEC (Hyundai Engineering Corporation) sebagai main contractor.
-
Siapa yang menandatangani kerja sama ini? Penandatanganan dilakukan oleh Plt. Direktur Jenderal Pembinanan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker, Fahrurozi dan President of KOSHA, Ahn Jongjoo di Jakarta, Selasa (25/6).
-
Siapa yang menandatangani perjanjian kerja sama? Pada akhir acara penandatangan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerjasama ditandatanganisecara langsung oleh Dekan FH UMY dan Ketua PTUN Yogyakarta.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama ini? Bersama PT Cyberindo Aditama (CBN) dan Lippo Group melalui PT Tata Mandiri Daerah Lippo Karawaci (TMD Lippo Karawaci) telah menandatangani kesepakatan strategis.
-
Siapa yang menandatangani MoU kerja sama? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
Presiden Direktur PT Cirebon Energi Prasarana Heru Dewanto optimistis, pembangunan pembangkit dengan teknologi Ultra Super Critical (USC) ini dapat dilakukan dalam waktu 51 bulan.
"Dengan dukungan pendanaan dan juga kemampuan teknis yang telah teruji, kami yakin target operasional atau Commercial Operation Date (COD ) bisa tecapai pada 2021 nanti. Kami ingin segera memberi kontribusi tambahan untuk menerangi Nusantara," katanya di Jakarta, Selasa (18/4).
Heru berharap, pembangunan PLTU Cirebon Unit 2 dapat memberi manfaat kepada masyarakat yang pada akhirnya bisa memberikan efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Cirebon, Jawa Barat, dan sekitarnya.
Kelak, pembangkit listrik yang teknologi USC ini akan menggunakan batubara kalori rendah, yakni 4.000-4.600 kkal/kg sehingga dapat melakukan pembakaran dengan efisiensi tinggi dan lebih ramah lingkungan. Heru meyakinkan penggunaan batubara dalam proyek listriknya tidak mengancam lingkungan. Sebab, teknologi yang digunakan merupakan batubara bersih yang menghasilkan emisi jauh di bawah ambang batas yang diatur pemerintah.
Diperkirakan, PLTU Cirebon Ekspansi mampu menghasilkan energi sebesar 7.533 GwH per tahun. Daya yang dihasilkan akan memperkuat sistem interkoneksi Jawa- Bali, melalui Gardu Induk Mandirancang 500kV. Saat ini, kapasitas terpasang sistem Jawa-Bali sebesar 33.863MW, dengan daya mampu 31.614 MW dan beban puncak 24.589MW.
Kebutuhan listrik di tanah air terus meningkat. Asumsinya, pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk, kebutuhan listrik 2016 sebesar 2017 Twh, naik menjadi 244 Twh pada 2017, rasio pelanggan 2016 88,5 persen naik menjadi 91,1 persen pada 2017, tambahan kapasitas 80,5 GW, PLN 18,2 GW, IPP 45,7 GW, Unallocated 16,6 GW, kebutuhan investasi PLN USD 31,9 miliar, IPP USD 78,2 miliar, transmisi USD 29,1 miliar, distribusi USD 14,6 miliar.
Berdasarkan data PLN per Maret 2017, perkembangan proyek listrik 35.000 MW untuk porsi PLN saat ini dalam tahap perencanaan perencanaan 3.562 MW (34 persen), pengadaan 2.429 MW (23 persen), konstruksi 3.969 MW (37 persen), dan Commercial Operation Date /COD 600 MW (6 persen). Adapun untuk porsi Independent Power Producer (IPP), perencanaan 3.971 MW (16 persen), pengadaan 5.788 MW (23 persen), sudah kontrak Power Purchase Agreement (PPA) tapi belum konstruksi 8.806 MW (35 persen), dan konstruksi 6.643 (23 persen).
Cirebon Power adalah konsorsium sejumlah korporasi multi nasional, yaitu Marubeni (Jepang), Indika Energy (Indonesia), KOMIPO, Chubu dan Samtan (Korea). Sebelumnya Cirebon Power sejak 2012 telah sukses mengoperasikan Pembangkit Unit 1 berkapasitas 660MW dengan teknologi Super Critical Boiler. Sejak beroperasi, pembangkit Cirebon Unit 1 telah berperan sebagai salah satu penopang utama sistem kelistrikan Jawa-Bali dengan menyumbang 4.914 GwH/tahun, dan berhasil menjaga tingkat ketersediaan pasokan listrik (availability factor) sampai 97 persen.
Karenanya, Cirebon Power telah berulang kali mendapat penghargaan, di antaranya Clean Coal Technology dari ASEAN Centre for Energy pada tahun 2013, dan Coal Power Project of The Year dari Majalah Asia Power di Hongkong pada September 2016 lalu.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pinjaman senilai Rp7 triliun dari CDB telah dicairkan ke PT KAI.
Baca SelengkapnyaDana ini akan digunakan untuk pengadaan 19 rangkaian kereta atau trainset untuk operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaAda proyek pengolahan sampah menjadi sumber daya energi, proyek pengembangan lahan gambut.
Baca SelengkapnyaUtang ini untuk pembiayaan pembangunan proyek fase I tahap 1 yang menghubungkan Medan Satria-Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memastikan cost overrun atau pembengkakan biaya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah tertutupi.
Baca SelengkapnyaNantinya, skema penjaminan infrastruktur di IKN diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tersendiri.
Baca SelengkapnyaPencairan ini jadi kabar baik bagi sektor industri yang juga sangat terlibat dalam proses JETP untuk proyek transisi energi.
Baca SelengkapnyaPendanaan tersebut digunakan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur kelistrikan hijau menuju swasembada energi nasional yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPada pembangunan fase tersebut akan dibangun lintas MRT Jakarta dari Medansatria hingga Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaAndre menyatakan bahwa proyek yang dijamin mulai dari sektor ketenagalistrikan, air minum.
Baca SelengkapnyaPT PII berikan jaminan proyek infrastruktur jalan tol di Jawa hingga Rp534 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
Baca Selengkapnya