Sudah Siapkan Skema, PT PII Siap Jamin Proyek Infrastruktur di IKN Nusantara
Nantinya, skema penjaminan infrastruktur di IKN diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tersendiri.
Meskipun, belum ada investor asing yang terlibat dalam pembangunan ibu kota pengganti Jakarta tersebut.
Sudah Siapkan Skema, PT PII Siap Jamin Proyek Infrastruktur di IKN Nusantara
Sudah Siapkan Skema, PT PII Siap Jamin Proyek Infrastruktur di IKN Nusantara
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII siap melakukan penjaminan proyek infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur. Meskipun, belum ada investor asing yang terlibat dalam pembangunan ibu kota pengganti Jakarta tersebut.
"Walaupun saat ini belum dieksekusi, tapi pembahasannya sudah dimulai," kata Direktur Utama PT PII Muhammad Wahid Sutopo dalam acara Media Briefing di Gedung DJKN, Jakarta Pusat, Jumat (8/12).
"Untuk (penjaminan) IKN, memang saat ini sudah disiapkan skemanya penjaminan. IKN itu ada skema tersendiri, PMK," bebernya.
PT PII sendiri tidak memberikan penjaminan kepada seluruh proyek infrastruktur di IKN. Meski demikian, PT PII akan bersikap terbuka kepada investor yang terlibat untuk berinvestasi di IKN.
"Memang tidak semua infrastruktur kita terlibat, sesuai kebutuhan pemerintah. Tapi, jika diperlukan skema penjaminan, pada saat ini, sekarang sudah dilakukan pembahasan dan persiapannya," kata Sutopo.
Sebelumnya, Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia membantah anggapan bahwa investor asing enggan berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dia menyebut, sejumlah perusahaan dari negara-negara Timur Tengah dan Asia Tengah sedang mengantre menanamkan modalnya di IKN. Rencananya, mereka bisa mulai masuk pasca upacara perayaan 17 Agustus 2024.
merdeka.com
"Negaranya kan dari Uni Emirat Arab, China, Korea. Mereka kan masuk dalam tahap kedua, setelah tahap pertama ini selesai, setelah kita upacara 17 Agustus. Tapi tanahnya sudah di-clear-kan," ungkapnya.
Melansir laporan Otorita IKN, hingga November 2023 minat investasi ke IKN telah membuahkan 305 surat pernyataan minat (Letter of Intent/LoI), baik dalam dan luar negeri. Terhitung sudah ada 21 investor yang melakukan groundbreaking dengan nilai investasi sebesar Rp35 triliun.