Dilihat dari Pengeluaran, Masyarakat Jakarta Barat Paling Sejahtera
Pengeluaran masyarakat Kepulauan Seribu sebagian besar masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan.
Pengeluaran non-makanan oleh masyarakat di Jakarta lebih besar dibandingkan pengeluaran untuk makanan.
Dilihat dari Pengeluaran, Masyarakat Jakarta Barat Paling Sejahtera
Dilihat dari Pengeluaran, Masyarakat Jakarta Barat Paling Sejahtera
Masyarakat di Jakarta Barat menjadi masyarakat dengan tingkat kesejahteraan lebih tinggi dibandingkan kota administrasi Jakarta lainnya.
Berdasarkan Publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) berjudul Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta tahun 2023, pengeluaran non-makanan oleh masyarakat di Jakarta lebih besar dibandingkan pengeluaran untuk makanan.
"Semakin baik tingkat kesejahteraan masyarakat terlihat dari semakin banyaknya proporsi pendapatannya yang dibelanjakan untuk kebutuhan non-makanan, begitu pula sebaliknya," demikian penjelasan BPS yang dikutip pada Rabu (10/1).
Berikut persentase pengeluaran masyarakat Jakarta untuk komoditas makanan dan non-makanan:
Jakarta Utara: 36,11 persen dan 63,89 persen
Jakarta Barat: 36,05 persen dan 63,95 persen
Jakarta Pusat: 42,81 persen dan 57,19 persen
Jakarta Timur: 39,35 persen dan 60,65 persen
Jakarta Selatan: 38,01 persen dan 61,99 persen
Pulau Seribu: 59,52 persen dan 40,48 persen
Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa pengeluaran masyarakat Kepulauan Seribu sebagian besar masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan yaitu sebesar 59,52 persen, dan sisanya 40,48 persen untuk non- makanan.
Perbedaan karakteristik konsumsi di Kepulauan Seribu disebabkan kondisi ekonomi masyarakatnya yang sebagian besar masuk termasuk kelompok masyarakat dengan golongan pendapatan 40 persen ke bawah se-provinsi DKI Jakarta.
Secara rata-rata, konsumsi makanan masyarakat Jakarta rata-rata sebesar Rp1.055.896. Sebagian besar pengeluaran ini digunakan untuk membeli makanan dan minuman jadi, ikan, telur dan susu serta sayuran.
Dalam pola konsumsi masyarakat Jakarta pun terbagi menjadi dua yaitu penduduk berpendapat tinggi dan penduduk berpendapat rendah.
Pada golongan penduduk berpendapatan rendah, dari total konsumsi makanan, sebagian besar akan digunakan untuk membeli makanan minuman jadi, padi-padian (beras), sayuran dan ikan.
Sedangkan masyarakat dengan pendapatan tinggi, pengeluaran makanan terbesar digunakan untuk membeli makanan minuman jadi, ikan, telur dan susu.
Selanjutnya, BPS dalam publikasi tersebut menjabarkan bahwa rata-rata pengeluaran masyarakat per bulan pada tahun 2023 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022.
Pada tahun 2022, pengeluaran per kapita Jakarta setiap bulannya mencapai Rp2.525.347 dengan rincian pengeluaran untuk makanan sebesar Rp953.321 dan bukan makanan Rp1.572.026
Kemudian di tahun 2023, pengeluaran masyarakat Jakarta mencapai Rp2.791.715 atau naik Rp266.368. Pengeluaran itu diperuntukan komoditas makanan sebesar Rp1.055.896 dan bukan makanan Rp1.735.819.