Dirut Pupuk Kaltim Buka-bukaan soal Strategi Menjaga Keberlanjutan dan Ketahanan Perusahaan
Pupuk Kaltim mengembangkan inovasi dalam penyusunan laporan tahunan, yang tidak hanya berfokus pada penyajian data.
Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), Budi Wahju Soesilo menyebut bahwa transparansi dan Good Corporate Governance (GCG) menjadi kunci perusahaan menjaga keberlanjutan dan ketahanan perusahaan.
Utamanya dalam menghadapi berbagai tantangan industri yang terus bergerak dinamis. Hal ini dijabarkan melalui kinerja keberlanjutan dalam laporan tahunan, sebagai bagian dari praktik tata kelola perusahaan yang transparan dan akuntabel.
Dia mengatakan, pengungkapan berbagai aspek dalam laporan tahunan, menjadi wujud komitmen Pupuk Kaltim terhadap keterbukaan informasi publik terkait kinerja perusahaan, pengelolaan risiko hingga langkah keberlanjutan yang dilakukan.
"Hal ini pun menjadi penegasan Pupuk Kaltim dalam menjalankan bisnis yang bertanggung jawab, dengan terus mengedepankan transparansi yang dapat dipertanggungjawabkan dalam setiap aspek," kata Soesilo di Jakarta, Kamis (10/10)
Dijelaskan Soesilo, Pupuk Kaltim mengembangkan inovasi dalam penyusunan laporan tahunan, yang tidak hanya berfokus pada penyajian data dan informasi keuangan, tetapi juga memasukkan elemen penting lainnya seperti laporan lingkungan, sosial dan tata kelola yang berpatokan pada prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) untuk memastikan aktivitas industri selalu memperhatikan aspek lingkungan sekitar.
Selain itu, penyusunan laporan tahunan Pupuk Kaltim tidak hanya untuk memenuhi standar regulasi, tetapi juga memberikan informasi jelas dan komprehensif kepada para pemangku kepentingan.
"Utamanya memadukan antara kinerja keuangan dan pengungkapan non-keuangan, yang menjadi dasar penting dalam mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan," katanya.
Salah satu inovasinya yakni integrasi pendekatan keberlanjutan dalam pelaporan, dengan menekankan pentingnya dampak positif perusahaan bagi masyarakat dan lingkungan. Langkah ini wujud komitmen Pupuk Kaltim menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, salah satunya implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berfokus pada pembangunan masyarakat, pengelolaan lingkungan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
"Seluruh program disusun dan dilaksanakan sesuai sasaran, dengan memperhatikan aspek keberlanjutan didalamnya. Mulai dari dukungan terhadap pengembangan UMKM lokal, pendidikan, kesehatan dan lingkungan, hingga program sosial lainnya yang berdampak positif di masyarakat," terang Soesilo.
Kepatuhan Terhadap GCG
Begitu pula untuk kepatuhan terhadap regulasi dan implementasi GCG, menjadi fondasi utama Pupuk Kaltim dalam menjalankan bisnis, guna memastikan setiap keputusan yang diambil tidak hanya mematuhi aspek hukum yang berlaku, tetapi juga berlandaskan pada nilai etika yang tinggi sebagai hal mutlak dalam tata kelola perusahaan.
Kata Soesilo, penerapan GCG secara konsisten tidak hanya meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan, tetapi juga memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi persaingan global. Upaya ini didukung seluruh insan perusahaan yang bekerja secara proaktif, berdedikasi dan selalu berinovasi meningkatkan standar GCG melalui berbagai strategi, guna memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
"Pupuk Kaltim juga terus meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan, melalui berbagai inisiatif program peningkatan kapasitas manajemen guna mendorong pertumbuhan ekosistem bisnis," lanjut Soesilo.
Upaya yang dilakukan mengantarkan perusahaan meraih Juara 1 Annual Report Award (ARA) 2023 kategori Non Go Publik Non Keuangan, atas transparansi pengungkapan praktik governansi korporat dan keberlanjutan dalam laporan tahunan.
"Penghargaan ini bukti komitmen Pupuk Kaltim untuk terus menjalankan bisnis yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memastikan seluruh aktivitas operasional dilakukan dengan penuh tanggung jawab, transparan dan berkelanjutan," ujar Soesilo.
Ketua Umum Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG), Mardiasmo mengatakan, ARA bertujuan untuk mendorong penerapan prinsip governansi korporat perusahaan di Indonesia, melalui keterbukaan informasi hingga praktik governansi dan keberlanjutan. Hal ini dilakukan melalui penilaian terhadap laporan tahunan dan keberlanjutan perusahaan, sekaligus memberikan rekomendasi perbaikan secara menyeluruh.
"Penilaian pun dilakukan terhadap keterbukaan informasi laporan tahunan dan laporan keberlanjutan, sesuai ketentuan dan pedoman yang disajikan secara relevan dan wajar,”" ungkap Mardiasmo.