![Dua Perusahaan Besar Eropa Pilih Tunda Investasi Sonic Bay di Halmahera, Maluku](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/28/1719543644630-4yq32.jpeg)
Dua Perusahaan Besar Eropa Pilih Tunda Investasi Sonic Bay di Halmahera, Maluku
Hingga saat ini kedua perusahaan raksasa tersebut belum mencabut rencana investasinya di Indonesia.
Hingga saat ini kedua perusahaan raksasa tersebut belum mencabut rencana investasinya di Indonesia.
Dua perusahaan besar Eropa, BASF asal Jerman dan Eramet dari Prancis, menunda rencana investasi pada proyek Sonic Bay di Maluku Utara.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan jika dua perusahaan bukan mencabut investasi, melainkan hanya menunda.
"Kemarin saya baru dapat kabar itu. Sementara (investasinya) bukan dicabut, tapi dipending sementara," kata Bahlil dilansir dari Antara, Jumat (28/6).
Bahlil juga membantah adanya isu yang menyatakan bahwa BASF dan Eramet batal melakukan investasi senilai USD2,6 miliar pada proyek pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Dia mengaku bahwa pihaknya saat ini sedang berkomunikasi terhadap kedua perusahaan tersebut.
Menurutnya, kedua perusahaan tersebut bukan membatalkan, tetapi hanya menunda investasinya di Indonesia akibat turunnya pasar penjualan mobil listrik di Eropa.
"Karena daya beli masyarakat terhadap EV (electric vehicle) mobil listrik di Eropa lagi turun. Jadi, pasarnya pun sekarang lagi turun karena kompetisi dengan mobil-mobil dari negara lain," kata Bahlil.
Bahkan, menurut Bahlil, penurunan pasar penjualan mobil listrik bukan hanya terjadi di Eropa, juga terjadi di AS.
"Dan Amerika juga sekarang lagi lesu pasarnya. Oleh karena lagi lesu, maka permintaan terhadap baterainya itu berkurang," ungkap Bahlil.
Ia juga memastikan bahwa hingga saat ini kedua perusahaan raksasa tersebut belum mencabut rencana investasinya di Indonesia.
"Oh nggak (mereka belum mencabut), kita masih dalam negosiasi dalam pembicaraan," katanya.
Lebih lanjut Bahlil menambahkan, tidak ada kekhawatiran terhadap investor asing lainnya akibat dua perusahaan tersebut melakukan penundaan investasi.
"Ini cuma persoalan komoditas mobil listriknya di Eropa sama Amerika aja yang turun. (Kalau) semuanya jalan kok, Korea, Jepang, China nggak ada masalah, nggak ada isu," kata Bahlil.
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaIde untuk melakukan pembiayaan ini dipicu oleh peristiwa kemacetan jalan menuju Bandara Ngurah Rai pada 29 Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi 29 perusahaan Singapura akan berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca SelengkapnyaPada 2023, Singapura menjadi sumber investasi terbesar bagi Indonesia, diikuti China, Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan pabrik dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengklaim, sudah banyak calon investor asing yang akan menanamkan modalnya di IKN, salah satunya dari Singapura.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaSudah selayaknya industri yang mengolah bahan baku dari Indonesia berada di posisi strategis pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Baca Selengkapnya