ESDM sebut potensi energi arus laut Indonesia terbesar di dunia
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan fakta bahwa potensi energi yang dihasilkan dari arus laut di Indonesia adalah yang terbesar di dunia.
Kepala Pusat Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Kementerian ESDM Ediar Usman mengatakan potensi tersebut di antaranya energi laut Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) yang merupakan terbesar di dunia.
"Potensi OTEC di Indonesia merupakan terbesar di dunia, tersebar di 17 lokasi di Indonesia, dari pantai barat Sumatera, selatan Jawa, Sulawesi, Maluku Utara, Bali, dan NTT, yang diprediksi sekitar 41 GW," kata Ediar seperti dikutip Antara, Minggu (24/9).
-
Siapa yang memanfaatkan energi gelombang laut? Teknologi yang digunakan untuk menghasilkan energi dari gelombang laut masih dalam tahap pengembangan, namun beberapa negara seperti Portugal dan Skotlandia telah berhasil mengoperasikan pembangkit listrik gelombang laut.
-
Dimana potensi besar Hydropower di Indonesia? Seperti sungai Mamberamo yang memiliki potensi 24 ribu Megawatt (MW) di Papua. Kemudian Sungai Kayan di Kalimantan Utara memiliki potensi 13 ribu MW yang nantinya akan digunakan sebagai sumber listrik untuk Green Industrial Park di Kalimantan. Ini adalah potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus,' paparnya.
-
Apa bahan bakar yang dibuat dari air laut? Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik (FT), Universitas Indonesia (UI) menawarkan gagasan bahan bakar alternatif dari air laut.
-
Siapa yang menciptakan bahan bakar dari air laut? Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik (FT), Universitas Indonesia (UI) menawarkan gagasan bahan bakar alternatif dari air laut.
-
Dimana energi panas bumi bisa didapatkan? Di beberapa tempat di dunia, panas bumi dapat diambil langsung dari permukaan bumi atau dengan mengebor sumur panas bumi.
-
Bagaimana cara kerja bahan bakar dari air laut? Untuk cara kerjanya sendiri, elektrolisis dari unsur air laut dan air murni diuraikan menjadi senyawa oksigen dan hydrogen gas dengan memanfaatkan arus listrik yang dihantarkan melalui air.
Dia menjelaskan, OTEC merupakan bagian dari energi baru terbarukan yang bersumber dari perbedaan temperatur air laut yang mudah ditemukan pada perairan laut tropis.
"OTEC akan kita kembangkan sebagai upaya pengembangan energi baru terbarukan untuk mendukung ketahanan energi nasional," ucapnya.
Menurutnya, potensi energi panas laut di seluruh perairan Indonesia secara total diprediksi menghasilkan daya sekitar 240 Gigawatt (GW).
Energi ini akan menghasilkan listrik dan air murni akibat penguapan air laut. Pemanfaatan OTEC akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar di bidang perikanan karena akan memberikan nutrisi pada biota laut di permukaan laut.
Openship kali ini selain bertujuan menyampaikan informasi pemanfaatan KR Geomarin III dalam upaya identifikasi cekungan sedimenter untuk mendukung penyiapan Wilayah Kerja (WK) Migas juga untuk data Joint Study di Perairan Arafuru, Papua dan Persiapan penelitian OTEC di Laut Flores di Utara Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Target survei Geomarin III di Perairan Arafuru meliputi perolehan data pengukuran batimetri dan Sub-bottom profile, rekaman seismik multikanal dasar laut/MCS, gravity meter, geomagnet dan sampling sedimen dasar laut.
Selanjutnya pada tanggal 24 September sampai 7 Oktober 2017 Geomarin III akan melanjutkan survei untuk pengambilan sampel temperatur laut di Flores di Utara Pulau Lembata yang merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi OTEC cukup besar.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Indonesia ternyata ada PLTS yang disebut meraih predikat terbesar di Asia Tenggara. Begini penampakannya.
Baca SelengkapnyaDi era transisi energi, potensi panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang dilirik investor global.
Baca SelengkapnyaIni menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.
Baca SelengkapnyaDi wilayah tersebut terdapat potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM).
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mematok target besar dalam memanfaatkan energi surya, 4,680 MW pada tahun 2030.
Baca SelengkapnyaPLN bersama Pertamina memulai pemanfaatan energi panas dengan kapasitas 30 dan 15 mega watt.
Baca SelengkapnyaPLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaTerbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaPanas bumi ini memiliki potensi yang sangat luar biasa untuk bisa menjadi pendorong atau mewujudkan apa yang ditetapkan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaPLTS yang berada terapung di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaLuhut menuturkan Indonesia memiliki potensi migas yang besar tidak hanya di darat, tetapi hingga ke lautan
Baca SelengkapnyaDiharapkan Indonesia bisa berbalik ekspor listrik ke Negeri Jiran di masa depan.
Baca Selengkapnya