Gunakan Listrik PLN, Petani di Soppeng Hemat Biaya Operasional Hingga 50 Persen
Merdeka.com - PLN terus melayani kebutuhan listrik bagi para petani melalui program Electrifying Agriculture. Salah satunya di Desa Panincong, Kelurahan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
General Manager PLN UIW Sulselrabar Awaluddin Hafid menjelaskan, PLN sangat mendukung program Electrifying Agriculture untuk meningkatkan produktifitas para petank. "Dengan program ini tentu akan mempermudah petani dalam penghematan dan produksi," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (21/3).
Menurut Awaluddin, petani dapat menghemat biaya operasional hingga 50 persen dengan adanya listrik. Selain itu, pasokan listrik yang terus menerus juga akan meningkatkan produksi gabah para petani.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
-
Bagaimana PLN bantu pengguna kendaraan listrik? Darmawan menambahkan, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.
-
PLN buat apa dengan ACWA Power dan Pupuk Indonesia? PT PLN (Persero) dan ACWA Power dan PT Pupuk Indonesia akan membangun Integrated Green Hydrogen dan Green Ammonia di Indonesia. Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Bagaimana PLN akan mengembangkan Hydropower di Indonesia? PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Apa saja program PLN untuk UMK? Keberhasilan ini di antaranya berkat realisasi program pemberdayaan UMK dan Rumah BUMN, diffablepreneur berdaya atau pemberdayaan kaum disabilitas dan pengembangan desa wisata yang dominan menyerap tenaga kerja.
Untuk melayani sebanyak 13 petani dengan total daya 41.200 Volt Ampere (VA) di Desa Panincong, PLN membangun jaringan listrik sepanjang dua kilometer sirkuit (kms) Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan memancang 20 tiang.
Dengan adanya program Electrifying Agriculture, PLN berharap dapat menggenjot produktifitas pertanian karena dengan hadirnya listrik biaya operasional petani bisa menjadi lebih murah.
Adapun, manfaat ini dirasakan secara nyata oleh para petani. Dengan menggunakan listrik, petani memperoleh manfaat dari segi operasional, efisiensi, dan produktifitas.
Hemat Biaya
Syamril, salah seorang petani di Desa Panincong dapat menghemat biaya operasional dengan hadirnya listrik di sawahnya. Sebelumnya, untuk mengoperasikan pompa air untuk mengairi sawahnya, ia membutuhkan rata-rata 3 kg tabung gas dengan biaya sebesar Rp 58.000 per hari.
Menurutnya, apabila menggunakan listrik mereka hanya membutuhkan Rp 30.000,- untuk membeli token listrik dan menyalakan pompa airnya dalam satu hari penuh.
"Penghematan yang saya dapat adalah Rp 28.000,- setiap harinya, artinya estimasi dalam satu tahun saya bisa menghemat sampai Rp 10.220.000," tutur Syamril.
"Selain itu, penggunaan listrik juga praktis dan andal. Saya tidak perlu jauh-jauh ke sawah pada malam hari untuk mengecek tabung gas apakah habis atau tidak karena dengan adanya listrik pompa dapat menyala terus menerus," ungkapnya.
Sumber: Liputan6
Reporter: Athika Rahma
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya berdampak pada efisiensi biaya produksi, program Electrifying Agrucultur (EA) yang dihadirkan PLN juga bermanfaat pada lingkungan.
Baca SelengkapnyaProgram Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero) semakin diminati pelaku usaha di sektor agrikultur seperti pertanian, perikanan, hingga peternakan.
Baca SelengkapnyaPemilik UD Pramono mendapat berkah usai pertemuan dengan Komite Pengawas Pajak (Komwasjak), beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaMelalui pengelolaan integrated farming berbasis energi baru dan terbarukan (EBT), petani kini lebih mudah mendapatkan pasokan air untuk irigasi sawah.
Baca SelengkapnyaPLN juga akan menerbitkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, social, and Governance (ESG) di PTPN Group.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menyebutkan modernisasi sebagai kunci peningkatan produksi.
Baca SelengkapnyaDirjen PSP menemukan bahwa saluran irigasi di daerah ini memerlukan normalisasi dan perbaikan
Baca SelengkapnyaPara petani bawang merah di Banyuwangi memasang lampu LED di sawahnya. Kini, cuannya melimpah.
Baca SelengkapnyaPanen dan tanam padi secara serentak ini menjadi bukti nyata dari upaya berkelanjutan Kementan dalam memperkuat ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaSemenjak ada pembangkit listrik tenaga surya ini para petani mengaku dapat melakukan panen padi dua kali dalam setahun.
Baca SelengkapnyaMas Ipin berharap semoga nanti ekonominya bergerak dan semoga masyarakat tani bisa mendapatkan hasil yang baik.
Baca SelengkapnyaDalam skema transisi energi itu, PLN pun memiliki perhatian pada sisi hilir alias pola konsumsi energi.
Baca Selengkapnya