Harga elpiji naik gila-gilaan, konsumen gelisah
Merdeka.com - Gas elpiji 3 kilogram maupun 12 kilogram, selain langka di pasaran, harganya pun melambung tinggi. Salah satu pangkalan gas milik Sudarto di Jakarta Timur misalnya, sudah menjual gas 3 kilogram sebesar Rp 13.500, padahal harga resmi untuk isi ulang tabung gas mini itu seharusnya Rp 11.500.
Harga yang lebih mahal malah terlihat di minimarket dekat pangkalan gas tersebut. Toko ritel menjual gas elpiji 3 Kg pada kisaran Rp 14.500 hingga Rp 15.000. Di pangkalan gas lain juga ada yang menjual sampai Rp 17.000 per tabung.
Kenaikan harga juga dialami elpiji ukuran 12 kilogram. Bahkan, lonjakan harganya jauh lebih gila-gilaan dari harga resmi yang seharusnya Rp 72.000.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Berapa total penambahan pasokan LPG 3 kg? Pertamina melalui anak usahanya,PT Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan LPG 3 kilogram (Kg) sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
-
Gimana Pertamina tambah stok LPG? Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak. Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan penambahan pasokan LPG 3 Kg terus dioptimalkan.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
-
Dimana Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
"Yang 3 Kg saya jual Rp 13,500. Untuk yang 12 Kg jujur saja saya jual Rp 130.000 karena langka," ujar Sudarto di warungnya, Jakarta, Minggu (2/6).
Sementara bagi konsumen, variasi harga elpiji pelbagai ukuran itu membingungkan. Pasalnya, tidak ada jaminan pangkalan gas menjual lebih murah dari minimarket.
Dari pengakuan warga Kecamatan Makassar, Jakarta Timur bernama Muji elpiji 12 Kg yang paling bervariasi harga jualnya. "Beda-beda ada yang jual Rp 75.000 ada yang Rp 80.000," tutur penjual nasi di bilangan Jakarta Timur itu.
Kelangkaan dan lonjakan harga, diakui Vice President Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya terjadi di beberapa lokasi. Penyebabnya gangguan distribusi dan kebutuhan karena hujan serta meningkatnya permintaan terutama saat liburan panjang dan jelang bulan puasa. Selain Jakarta, kelangkaan dan kenaikan harga sudah terpantau pula sejak pertengahan Mei lalu di Nganjuk, Jawa Timur, Kabupaten OKU Timur, Kabupaten Bandung, dan Mesuji, Lampung
Kelangkaan ini terjadi di tengah wacana kenaikan harga elpiji untuk tabung 12 kilogram. Selaku konsumen, Muji mengaku tidak masalah jika harga gas dinaikkan. Namun, syaratnya, Pertamina wajib menjamin pasokan aman di pasaran.
"Maksimal naiknya Rp 500," katanya sambil tersenyum.
Konsumen lain. M. Zen, menolak kenaikan harga. Dia justru menginginkan harga elpiji khususnya 3 kilogram diturunkan. Dia mengaku sebagai masyarakat berpenghasilan rendah tak akan mampu menjangkau harga gas yang terlalu tinggi. Masalah baginya tambah runyam karena pasokan pun kini menjadi langka.
"Kalau kami, harus turun. Rakyat gelisah, elpiji 3 kilogram ada yang jual Rp 17.000," kata Zen. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, banyak masyarakat terpaksa menggunakan tabung gas non subsidi 12 Kg seharga Rp200.000. Sehingga harus mengeluarkan dana lebih.
Baca SelengkapnyaGas 3 kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini jauh melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaGas Elpiji 3kg yang tidak sesuai sudah dilakukan pengamanan berupa penyegelan untuk sementara tidak diedarkan kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaTabung tersebut kemudian di jual dengan harga lebih mahal dari normalnya.
Baca SelengkapnyaPara pedagang beras mengungkap harga beras di pasaran mengalami kenaikan rata-rata Rp 2000.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali mengecekan distribusi elpiji 3 kilogram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.
Baca SelengkapnyaModus yang digunakan pelaku yakni dengan memindahkan isi tabung gas 3 kilogram ke tabung gas 12
Baca SelengkapnyaASN dan warga mampu di Banyuwangi dilarang menggunakan elpiji 3 kilogram bersubsidi untuk memasak di rumah maupun untuk usaha
Baca SelengkapnyaKhofifah mengatakanm asih banyak kalangan mampu namun masih menggunakan elpiji 3 kilogram ini..
Baca Selengkapnya