Indonesia Berpotensi Jadi Lokomotif Industri Digital Dunia, Ini Faktor Pemicunya
Merdeka.com - Indonesia berpotensi menjadi lokomotif industri digital global yang didorong oleh besarnya jumlah penduduk serta tinggi pengguna internet di Tanah Air. Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020 menyebutkan 197 juta atau 74 persen dari penduduk Indonesia tersambung ke Internet.
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 95 persen pengguna internet tadi mengaku terhubung internet setiap hari dan 20 persen di antaranya itu terhubungnya lebih dari 8 jam sehari," kata Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara dalam diskusi online Keuangan Digital Kian Canggih: Mengukur Literasi Keuangan dan Infrastruktur Digital di Indonesia, Jakarta, Kamis (7/4).
Tingginya penetrasi internet, kata Tirta sebagai dorongan dari dalam. Sementara itu untuk dorongan dari luar berasal dari pandemi Covid-19. "Covid-19 telah memaksa kita berubah dalam berinteraksi dengan sesama, intensitas pertemuan fisik jadi terbatas, dan digitalisasi menjadi opsi dalam model bisnis baru," jelasnya.
-
Apa yang diukur dalam survei penetrasi internet APJII? Berdasarkan survei penetrasi internet yang diumumkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Selasa (17/9) di Jakarta, sebanyak 1.950 responden dari 64 kabupaten di 17 provinsi terlibat dalam penelitian ini.
-
Di mana APJII melakukan survei penetrasi internet? Berdasarkan survei penetrasi internet yang diumumkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Selasa (17/9) di Jakarta, sebanyak 1.950 responden dari 64 kabupaten di 17 provinsi terlibat dalam penelitian ini.
-
Dimana negara dengan pengguna internet terbanyak? Berikut daftar negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia.
-
Bagaimana APJII meneliti pengguna internet? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei penetrasi internet Indonesia 2024. Hasil surveinya itu menunjukan jumlah pengguna internet mencapai 221 juta dari 278 juta jiwa penduduk negeri ini.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Apa yang APJII rilis tentang internet? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei penetrasi internet Indonesia 2024.
Menurutnya, fenomena tersebut kemudian mendorong lembaga keuangan untuk beradaptasi dalam rangka mempertahankan eksistensinya serta memenuhi kebutuhan konsumen yang lebih efisien dan tatap aman, cepat serta mengedepankan faktor kesehatan atau keselamatan diri di tengah situasi pandemi Covid-19.
Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT Pegadaian (Persero) Teguh Wahyono mengungkapkan, untuk beradaptasi pihaknya melakukan inovasi dan kolaborasi digital dengan sejumlah fintech P2P lending dan e-commerce untuk produk pembiayaan dan penjualan emas.
"Di era digital, kompetisi sudah tidak relevan lagi jadi fintech yang dulu katanya disrupsi sekarang kami berkolaborasi salah satunya dgn digital lending ini. jadi mereka di depan dan dibelakangnya tetap kita atau mereka punya teknologi, kami kerja sama mengadopsi teknologi itu. ini memang digital inovasi, digital kolaborasi sesuatu yang real yang betul-betul kita laksanakan," paparnya.
Di sisi lain, Group Head Enterprise Planning and Architecture PT XL Axiata Tbk, Ariadi Nugroho merasakan betul bahwa Covid-19 membawa perubahan besar pada behavior masyarakat atau customer.
Dengan adanya Work from Home (WFH) dan home schooling, XL mengalami peningkatan trafik yang sangat signifikan sejak 2018 hingga 2021. Selain itu, revenue XL juga meningkat sebesar 200 persen dari 2020 sampai akhir 2021.
"Kami melihat ke depan yang paling penting adalah menjadi converged operator, jadi kami melihat produk dan jasa kami itu sifatnya harus digital, memiliki customer experience yang baik dan melihat sesuatunya secara utuh," tutur Ariadi.
Kemajuan Digital Ibarat Pedang Bermata Dua
Tirta mengingatkan, pesatnya kemajuan digital ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi kehadirannya sangat bermanfaat, tetapi di sisi lain juga berbahaya bagi masyarakat. Hal ini lantaran masih rendahnya tingkat literasi keuangan maupun tingkat literasi digital di masyarakat.
"Selain itu masih belum meratanya infrastruktur digital di seluruh daerah di indonesia juga menjadi salah satu agenda transformasi digital di Indonesia," jelasnya.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan Indonesia yang dilakukan OJK pada 2019 mengungkapkan, tingkat literasi keuangan masyarakat indonesia masih rendah hanya sekitar 38 persen atau jauh lebih rendah dibandingkan tingkat inklusi keuangan yang sebesar 76 persen.
"Dengan kata lain masih banyak masyarakat indonesia yang telah menggunakan produk layanan keuangan namun belum memahaminya," katanya.
Selain itu, awareness masyarakat di dunia digital juga masih minim. Hal ini terlihat dari survei Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia yang menyatakan bahwa masih banyak pengguna internet yang mengumbar data pribadinya di dunia maya, sehingga rawan disalahgunakan. Oleh sebab itu, masyarakat perlu meningkatkan pemahamannya tentang digitalisasi, bukan hanya mengetahui manfaatnya yang luar biasa tetapi juga harus paham terhadap risikonya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia terus meraih peluang untuk memaksimalkan ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaIndustri telekomunikasi dan game di Indonesia tengah mengalami perkembangan yang luar biasa di Asia.
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca SelengkapnyaPotensi besar sebagai digital hub tak boleh dilepaskan begitu saja.
Baca SelengkapnyaSebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia bisa menjadi market dalam digital economy
Baca SelengkapnyaGSMA baru-baru ini menyoroti kemajuan pesat Indonesia dalam teknologi seluler
Baca SelengkapnyaMeskipun ilegal di dalam negeri, banyak warga Indonesia tergoda untuk berpartisipasi dalam berbagai permainan judi yang tersedia secara daring atau online.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaDari angka 1 juta itu, terdapat 5 domain yang menjadi favorit masyarakat.
Baca Selengkapnya