Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia Masih Punya Utang ke Amerika Serikat, Jumlahnya Fantastis

Indonesia Masih Punya Utang ke Amerika Serikat, Jumlahnya Fantastis Utang. ©2018 liputan6.com

Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) di ujung tubir gagal membayar utang sebesar sebesar USD31,45 triliun. Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, mewaspadai dampak yang akan terjadi jika Amerika gagal membayar utang.

Lalu, apakah Indonesia memiliki utang kepada Amerika? Berdasarkan data statistik utang luar negeri yang dirilis oleh Bank Indonesia, hingga Februari 2023, utang Indonesia ke Amerika sebesar USD32,57 miliar atau Rp480,12 triliun. Berdasarkan peringkat, Amerika merupakan negara urutan kedua sebagai negara pemberi utang kepada Indonesia.

Di urutan pertama yaitu Singapura sebesar USD57,4 miliar. Selanjutnya Amerika Serikat USD32,5 miliar, posisi ketiga yaitu Jepang USD23,7 miliar, posisi keempat yaitu China USD20,01 miliar, dan posisi kelima sebagai negara pemberi utang ke Indonesia yaitu Hongkong USD17,74 miliar.

Secara makro, Amerika juga bukan sebagai negara urutan pertama dalam realisasi investasi. Merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), selama periode 2022 hingga awal 2023, negara dengan realisasi investasi terbesar adalah;

1. Singapura, USD17.609.0632. China, USD9.433.5853. Hongkong USD6.975.2834. Jepang USD4.580.4555. Malaysia USD4.094.120

Diketahui, data per Maret 2023, utang Pemerintah Indonesia mencapai Rp7.879,07 triliun. Jumlah utang ini naik sebesar Rp17,39 triliun dibanding posisi bulan sebelumnya yang mencapai Rp7.861,68 triliun.

Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economic Action, Ronny P Sasmita, menilai jumlah utang tersebut memang sedikit dilematis. Namun, disinggung apakah Indonesia mampu untuk membayar, Ronny, menjawab, bahwa pemerintah mampu membayat utang.

Hal ini dengan mempertimbangkan nominal PDB/GDP juga tumbuh tinggi, sehingga persentasenya terhadap PDB tidak naik terlalu signifikan karena PDB nya juga tumbuh tinggi.

Sayangnya, kata Ronny, masalahnya PDB Indonesia terjebak di dalam lingkaran 5 persen, sementara utang tumbuh lebih dari 10 persen per tahun. Alhasil, rasionya terus bergerak naik, dari 24 persen sampai mendekati 40 persenan.

"Artinya apa? Artinya, utang belum dibelanjakan secara produktif. Bahkan disinyalir juga dipakai untuk anggaran rutin dan operasional, yang dampaknya secara ekonomi kurang berkelanjutan," kata Ronny, dikutip Liputan6.com.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati juga menyampaikan bahwa pengambilan utang oleh pemerintah Indonesia menjunjung prinsip kehati-hatian.

"Pengadaan utang tetap menggunakan prinsip kehati-hatian dengan kondisi pasar dan kas pemerintah yang saat ini cukup tinggi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK di Kantor LPS, Pasific Central Palace, Kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2023).

Sri Mulyani menjelaskan, kinerja APBN pada kuartal I-2023 berjalan dengan baik dan tumbuh positif. Selain itu APBN akan terus bekerja secara optimal sebagai peredam gejolak global dan momentum nasional.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar Terbaru 10 Negara Paling Banyak Utang, Indonesia Nomor Berapa?
Daftar Terbaru 10 Negara Paling Banyak Utang, Indonesia Nomor Berapa?

Utang Indonesia masih berada di bawah utang India sebesar USD629 miliar atau setara Rp9.800 triliun.

Baca Selengkapnya
Mantan Menlu Wanti-wanti Pemerintah, Jangan Ketergantungan Utang
Mantan Menlu Wanti-wanti Pemerintah, Jangan Ketergantungan Utang

Indonesia harus beralih ke sumber pembiayaan lain sebagai langkah diversifikasi.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.801 Triliun, Bank Indonesia: Struktur Utang RI Tetap Sehat
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.801 Triliun, Bank Indonesia: Struktur Utang RI Tetap Sehat

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025

Kemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun

Mayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini

Terdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik

Airlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.

Baca Selengkapnya
Megawati Kritisi Besarnya Utang Pemerintah: Cara Bayarnya Gimana, Saya Khawatir Krisis Ekonomi
Megawati Kritisi Besarnya Utang Pemerintah: Cara Bayarnya Gimana, Saya Khawatir Krisis Ekonomi

Megawati berharap pemerintah punya rencana serius untuk mengurangi utang bernilai fantastis itu.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.584 Triliun, BI: Masih Terkendali
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.584 Triliun, BI: Masih Terkendali

Perkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya