Indonesia Punya 128 Cekungan Migas, Beroperasi Baru 20 Cekungan
Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat Indonesia mempunyai 128 cekungan yang berpotensi menghasilkan minyak dan gas atau migas. Dari total ini, baru 20 cekungan yang beroperasi.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menegaskan, 20 cekungan itu masih beroperasi mengacu data per 31 Desember 2021. Sedangkan sisanya masih dilakukan langkah-langkah awal seperti pengeboran.
"Baru sekitar 20 basin yang masih beroperasi dari masih banyak yang bisa dioptimalkan," katanya dalam konferensi pers, Senin (17/1).
-
Apa kendala pengembangan migas di Indonesia Timur? Namun, untuk kembangkan Indonesia timur perlu banyak inisiatif. Salah satunya dari sisi penyediaan infrastruktur. “Akses market juga penting, infrastruktur di timur berbeda dengan di Indonesia bagian barat. Kalau di barat sudah ada bahkan tersambung ke Singapura, ada juga ke Pulau Jawa. Sementara di timur sedikit infrastruktur, hanya dihubungkan oleh LNG. Sementara market juga belum ada, belum banyak industri di sana (Indonesia timur),“ paparnya.
-
Kapan penggalian dimulai? Penggalian yang telah berlangsung sejak Oktober 2022 masih berlangsung hingga saat ini.
-
Apa yang sedang dikaji Pertamina saat ini? 'Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,' kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, (30/8).
-
Apa yang dikaji Muhammadiyah soal tambang? Organisasi keagamaan Islam non-pemerintah itu menegaskan, akan mengkaji semuanya dari berbagai aspek dan sudut pandang yang menyeluruh.
-
Bagaimana Petronas memaksimalkan potensi migas di Indonesia Timur? Seperti yang dilakukan Petronas di sumur Hidayah, Yuzaini menjelaskan teknologi menjadi kunci penting dalam perburuan cadangan migas di Indonesia bagian Timur. “Paling penting lihat data dan teknologi, Hidayah discovery, sebelum drill dieksekusi, kita lakukan eksplorasi dan selesaikan seismik dengan teknologi terbaru. Teknologi ini terus berkembang, itu kuncinya. Kami percaya diri dengan potensi di Indonesia bagian timur, itulah kenapa kami di sana,“ pungkas Yuzaini.
-
Kenapa penggalian di wilayah Braj penting? Penggalian ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengeksplorasi akar kuno India dan telah menarik perhatian karena potensinya untuk menjelaskan budaya kuno Mathura.
Dari total tersebut, 27 cekungan masuk dalam fase pengeboran dan discovery (temuan). Namun sebelum dioperasikan masih perlu melalui proses penghitungan nilai keekonomian.
"Sebanyak 27 basin pengeboran dan adanya discovery (temuan) dan masih ada hitung-hitungan untuk masuk ke plan of development dari tingkat keekonomian, untuk 12 basin sudah dibor tapi tidak ada discovery, dan masih ada 69 basin belum dilakukan pengeboran jadi belum selesai," katanya.
"ini adalah potensi yang bisa kita lihat ke depan, dari pemerintah sendiri sudah tetapkan strategi untuk kejar 1 juta barel per hari," imbuhnya.
informasi saja, cadangan terbukti minyak Indonesia mencapai angka 2,36 miliar barel. Sementara untuk gas, cadangannya mencapai 42,93 triliun kaki kubik (TCF).
Lifting Migas Tak Capai Target
Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, lifting minyak bumi sepanjang 2021 hanya 660 barrel oil per day (BOPD). Capaian ini berada di bawah target yang ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 705 ribu BOPD. Tak hanya minyak, realisasi gas juga masih di bawah target yaitu hanya 5.501 MMSCFD atau 97,6 persen dari target sebesar 5.638 MMSCFD di 2021.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan rendahnya realisasi lifting minyak ini karena adanya sejumlah tekanan. Salah satunya akibat kondisi pandemi covid-19 yang mengganggu mobilisasi kegiatan produksi minyak.
"Produksi migas ini di 2021 masih mengalami tekanan. Untuk di minyak ada di 660 ribu barel per hari rata-rata setahun, ini masih di bawah 2020 dan kita targetkan di 2022 upaya kita untuk tetap menaikkan (produksi)," katanya dalam konferensi pers, Senin (17/1).
Dwi menjelaskan bahwa masih ada kendala lain yang membuat produksi migas tak capai target. Misalnya adanya low entry point pada awal tahun yang menyebabkan penekanan terhadap produksi minyak sebesar 20 ribu BOPD.
"ketika masuk 2021 ada tekanan dari pandemi sebesar 20 ribu barel per hari dan dari unplanned shutdown sebesar 9,1 ribu BOPD, adanya delay pengaruhi 20,4 ribu BOPD dan delay field onstream 4,8 ribu BOPD," terangnya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia barat masih menyimpan sejumlah harta karun minyak dan gas bumi (migas) yang bisa dieksplorasi.
Baca SelengkapnyaTemuan baru migas di lokasi ini lebih banyak berbentuk gas kondensat.
Baca SelengkapnyaPGN SAKA memiliki 10 aset hulu migas di Indonesia dan 1 aset di luar negeri. Satu asset dalam hal ini adalah di Fasken, Texas.
Baca SelengkapnyaPengeboran sumur Tedong (TDG)-001 merupakan rangkaian pengeboran di frontier area sekaligus pengembangan ekonomi kawasan Indonesia Timur.
Baca SelengkapnyaSKK Migas mencatat, ada sejumlah aspek yang membuat proyek Abadi Masela terhenti.
Baca SelengkapnyaDari 362 lokasi tersebut baru sebanyak 62 titik yang telah dieksplorasi.
Baca SelengkapnyaSouth Andaman menyimpan potensi produksi gas dengan jumlah besar. Blok yang digarap Mubadala Energy ini disebut menyimpan potensi hingga 8 TCF.
Baca SelengkapnyaSumur di Indonesia sekarang sudah lebih banyak air dibandingkan minyak. Dengan demikian, untuk mengangkat minyak tersebut, membutuhkan usaha dan teknologi.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaInvestor makin kurang menaruh minat pada sektor minyak.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan dalam negeri akan energi minyak dan gas secara volumetrik masih akan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaBendungan yang hampir rampung ada di Nusa Tenggara Timur dan Aceh.
Baca Selengkapnya