Indonesia Segera Punya Tempat Penyimpanan Gas Alam Cair Pertama, di Mana Lokasinya?
Merdeka.com - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk segera merealisasikan proyek pengembangan penyimpanan bahan bakar gas alam cair atau liquefied natural gas bunkering (LNG bunkering) pertama di Indonesia.
Pencapaian tersebut menunjukkan upaya terobosan infrastruktur gas bumi non-pipa PGN semakin nyata dan menjadi langkah awal bagi PGN sebagai pemain LNG dengan portofolio penjualan LNG.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menjelaskan lokasi proyek berada di Terminal LNG Bontang, Kalimantan Timur.
-
Gimana Pertamina tambah stok LPG? Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak. Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan penambahan pasokan LPG 3 Kg terus dioptimalkan.
-
Dimana Pertamina Patra Niaga menyediakan bahan bakar ramah lingkungan untuk kapal? Dalam rangka mendukung Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pertamina Patra Niaga mengawali tahun 2024 dengan melakukan pengisian bahan bakar untuk kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali (1/1).
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
-
Apa saja manfaat tanki BBM & LPG untuk Pertamina? Selain sebagai bentuk penguatan dan efisiensi rantai distibusi energi nasional, Riva mengatakan bahwa proses pembangunan tanki BBM dan tanki LPG juga berdampak besar bagi industri dalam negeri serta membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitarnya.
-
Apa yang Pertamina Patra Niaga sediakan untuk kapal pesiar? Dalam rangka mendukung Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pertamina Patra Niaga mengawali tahun 2024 dengan melakukan pengisian bahan bakar untuk kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali (1/1).
PGN menyediakan LNG sebagai bahan bakar kapal domestik maupun internasional dengan permintaan sampai dengan 0,7 juta ton per tahun (MTPA) selama 10 tahun.
Menurut dia, proyek itu merupakan tindak lanjut dari kerja sama pengembangan LNG di Pertamina Group dan mitra lainnya.
PGN telah menyelesaikan kajian front end engineering design (FEED) dan telah menyerahkan kepada PT Badak NGL untuk proses selanjutnya termasuk di antaranya finalisasi aspek komersial, persiapan pengadaan, dan pengurusan perizinan terkait.
"Inisiatif ini dapat memperkuat posisi Indonesia di rute maritim internasional dan menjadi peluang baru industri maritim. LNG bunkering di Bontang memiliki keunggulan yang kompetitif karena berada di rute kapal Australia-Asia Timur," kata Achmad.
Modernisasi Pengelolaan LNG
LNG bunkering, lanjutnya, juga dapat berkontribusi pada modernisasi pengelolaan LNG dan peningkatan nilai keekonomian gas bumi di Indonesia.
"Kami sangat menyambut baik kerja sama yang dilakukan dengan PGN. Insya Allah antara PT Badak NGL dan PGN sama-sama akan saling mendapatkan manfaat dari kerja sama ini. Hal ini juga sejalan dengan arahan dari SPPU Pertamina untuk saling melakukan sinergi di antara Pertamina Group," sebut Gema Iriandus Pahalawan, President Director & CEO PT Badak NGL.
LNG bunkering merupakan inisiatif untuk penyimpanan dan penyaluran LNG sebagai bahan bakar kapal dengan menggunakan skema transfer direct berthing dan ship to ship transfer.
Penggunaan LNG sebagai bahan bakar kapal ini menjadi bagian dari program konversi BBG untuk sektor maritim yang tertuang dalam Grand Strategi Energi Nasional (GSEN).
Untuk kebutuhan domestik, LNG Bunkering Terminal Bontang juga dapat menunjang gasifikasi LNG untuk sektor kelistrikan yang tersebar di Indonesia tengah dan timur, serta menyediakan infrastruktur yang memadai untuk menyalurkan LNG di Kalimantan dan sekitarnya.
Permintaan energi bersih yang semakin tinggi juga mendorong PGN untuk meningkatkan ekspansi bisnis LNG yang lebih ramah lingkungan dalam skala besar maupun kecil di dalam negeri maupun mancanegara. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
LNG dapat menjadi pertimbangan bagi industri dan ritel, apabila ada kebutuhan gas industri yang tidak terpenuhi melalui gas pipa.
Baca SelengkapnyaUpaya meningkatkan volume penjualan diberbagai wilayah terus dilakukan, baik di wilayah yang tersedia jaringan maupun penetrasi infrastruktur wilayah baru.
Baca SelengkapnyaPeningkatan permintaan yang signifikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas pipa dari ladang tua di wilayah Jawa Barat dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaAlokasi LNG dari Kayan akan mendukung pengembangan bisnis mini LNG bagi PGN dan domestik.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut bakal menyebabkan banyaknya hasil produksi LNG yang belum terkontrak atau memiliki pembeli (uncommitted cargo).
Baca SelengkapnyaKerja sama memungkinkan untuk dikembangkan ke berbagai bentuk lainnya yang akan mendukung bisnis dan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKilang gas Tangguh Train 3 di Papua Barat Daya ditargetkan mulai beroperasi Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBahan bakar rendah karbon tersebut yaitu CNG, LNG, hidrogen, amonia, atau bahan bakar lainnya untuk kendaraan dan kapal-kapal milik PIS.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaLNG bunkering terminals dirancang sejak Juli 2022 dengan skema shore-to-ship bunkering.
Baca SelengkapnyaProduksi LNG KMJ diperkirakan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar 60 MMSCFD.
Baca Selengkapnya