Ini analisa Menteri Sri Mulyani soal ekspor Indonesia keok dari negara tetangga
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kekecewaannya kepada Kementerian Perdagangan mengenai ekspor Indonesia pada 2017 yang hanya USD 145 miliar. Nilai ini masih kalah dengan Thailand yang mencapai USD 231 miliar, Malaysia USD 184 miliar dan Vietnam yang mencapai USD 160 miliar.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengakui peningkatan nilai ekspor bukan hanya tanggung jawab Kementerian Perdagangan. Namun hal tersebut merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk kementerian teknis hingga kementerian pemberi izin usaha.
"Saya tahu bahwa ekspor itu bukan tanggung jawab satu institusi karena dia merupakan tanggung jawab dari berbagai institusi. Perdagangan dalam hal ini, 'wah saya disemprot gara-gara ekspor kinerjanya kurang' tapi sebetulnya ini juga ditentukan oleh institusi yang lain," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/2).
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Bagaimana Kemenkop UKM mendorong UMKM untuk terlibat dalam rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
"Kementerian perdagangan Anda sedikit happy ya saya bilang begitu. Karena disemprot Pak Presiden kan, tidak bisa bilang bukan cuma saya saja. Tapi Anda juga perlu untuk disemprot dikit ya," tambahnya.
Menteri Sri Mulyani mengatakan, kinerja ekspor dipengaruhi oleh berbagai kementerian teknis, seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian dan sebagainya. Hal tersebut juga membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dan pengusaha.
"Tapi saya tahu ekspor itu dipengaruhi oleh banyak hal. Siapa produsennya, kan ini kementerian perdagangan yang bisa melakukan opening tapi siapa yang bisa memproduce suatu produk yang kompetitif. Ada Kemenperin, Kementan dan ESDM. Itu bagaimana menteri-menteri itu bisa meningkatkan competitiveness dari masing-masing sektor," jelasnya.
Menteri Sri Mulyani menambahkan, Indonesia memang telah melakukan berbagai hal dalam mendorong kinerja ekspor. Namun demikian, hal tersebut belum mampu membuat Indonesia dapat bersaing dengan negara negara ASEAN lainnya.
"Indonesia sudah melakukan berbagai upaya melengkapi kemampuan kita dalam menunjang ekspor. Dan terus terang memang dibandingkan negara negara ASEAN, Indonesia masih belum bisa bekerja menjadi one incorporated ekspor," jelasnya.
Menteri Sri Mulyani pun berharap, ke depan sinergi semua pihak dalam mendorong ekspor dapat membuahkan hasil yang maksimal. "Semuanya kerja keras, semua kerja sangat sibuk. Luar biasa banyak tapi hasilnya lebih kecil karena kerja masing-masing. Itu artinya kita kerja tidak mencapai tujuan. Inilah yang disebut kelemahan koordinasi dan sinergi. Kami dari kemenkeu membuka diri untuk melakukan apapun yang bisa menopang kinerja perdagangan dan ekspor ini," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaPelaku bisnis dalam negeri termasuk UMKM tengah dalam proses pemulihan akibat terdampak parah pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaSejumlah gebrakan diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri ini sekaligus menjawab tudingan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaBentuk korupsi dari kegiatan ekonomi biasanya sifatnya lebih masif.
Baca SelengkapnyaInternational Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) 2023 digelar di Bali.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaInovasi tersebut akan mendukung daya saing pelaku usaha dalam persaingan di pasar mancanegara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca Selengkapnya