Ini Strategi Kebijakan Bank Indonesia di 2021

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyatakan pihaknya pada 2021 akan terus melanjutkan kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif. Langkah ini dipersiapkan untuk memfasilitasi aktivitas ekonomi yang akan semakin bergerak pasca wabah pandemi Covid-18.
"Bentuk instrumen dan timing akan kami sesuaikan dengan pemantauan kami terhadap perkembangan ekonomi global dan domestik, maupun kondisi sektor keuangan secara keseluruhan, yang akan kami update secara berkesinambungan," ujar dia dalam teleconference Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Selasa (27/10).
Perry memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi nasional di tahun depan bakal membaik. Itu tercermin dari angka inflasi yang masih terkendali dan defisit transaksi berjalan (current account deficit) surplus.
"Secara keseluruhan, kami melihat ekonomi tahun depan akan lebih baik dengan pertumbuhan yang lebih tinggi. Inflasi juga masih tetap terkendali, dan defisit transaksi berjalan masih rendah sekitar 1,5 persen dari produk domestik bruto (PDB)," jelasnya.
Investasi Asing Deras Masuk
Selain itu, dia pun optimistis investasi portofolio asing yang masuk ke Indonesia akan semakin ramai. Pemasukan tersebut bakal menguatkan keuangan negara dalam berbagai sektor.
"Tentu saja tahun depan kami meyakini aliran portofolio asing ke Indonesia juga akan lebih besar. Baik untuk pendanaan APBN, untuk pasar modal, maupun mendukung pertumbuhan ekonomi dan mendukung stabilitas nilai tukar di tahun depan," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya